Suami Lakukan Ini Sebelum Ajak Istri Berhubungan Badan, Agar Bernilai Ibadah Kata Buya Yahya

Buya Yahya mengatakan bahwa sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW ketika hendak tidur dan makan lebih baik berwudhu.

Editor: Alza Munzi
YouTube Al-Bahjah TV
Penceramah Buya Yahya 

BANGKAPOS.COM -- Melakukan hubungan badan bagi pasangan suami istri adalah ibadah.

Ada adab dan sunah yang dilakukan untuk mendapatkan keberkahan Allah SWT.

Ada sunah sebelum melakukan hubungan badan dan ada juga sunah setelah sesi bercinta.

Hal itu dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya di kanal You Tube Al Bahjah TV.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya menjelaskan apa yang sebaiknya dilakukan oleh pasangan suami istri sebelum berhubungan. 

Berikut penjelasan Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 24 September 2021. 

Buya Yahya mengatakan bahwa sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW ketika hendak tidur dan makan lebih baik berwudhu.

"Wudhu itu sunnah. Wudhu bukan karena shalat, kita menjalankan wudhu karena perintah dari Nabi, selesai, itu kesunahan," ujar Buya Yahya dalam video tersebut. 

Baca juga: Meski Sudah Menikah, Suami Tak Boleh Lakukan Ini pada Istri Saat Berhubungan Badan, Kata Buya Yahya

Baca juga: Puluhan Tahun Tidak Hafal Bacaan Shalat, Apakah Shalatnya Sah, Begini Penjelasan Buya Yahya

Oleh sebab itu, tidur hendaknya dengan berwudhu terlebih dahulu meksipun pada akhirnya batal karena bersentuhan dengan suami atau istrinya.

Kemudian terkait dengan sunah berwudhu sebelum berhubungan intim, dirinya juga mengatakan dalam sebuah hadis.

"Yang disunahkan berwudhu dalam hubungan suami istri adalah di saat seorang suami ingin mengulang atau berhubungan intim yang kedua kalinya, itu hadis nabi," kata dia. 

Maka disunnahkan seorang suami untuk mengambil air wudhu.

Dalam sebuah riwayat Imam Muslim, Buya Yahya menyebutkan ada hikmah di balik berwudhu saat akan berhubungan intim untuk yang kedua kalinya.

"Karena ada fase dia pergi ke tempat wudhu, berjalan itu mengembalikan energi, sehingga dia untuk kembali mengulang atau menggauli istrinya menjadi normal lagi," kata Buya. 

Lebih lanjut Buya Yahya juga menjelaskan sunah lain, yakni ketika seorang suami atau istri selesai berhubungan jangan langsung tidur dalam keadaan tidak suci.

"Kalau tidak sempat mandi besar, paling tidak dia sudah berwudhu, setelah hubungan suami istri," ujarnya. 

Akan tetapi, Buya Yahya juga mengatakan jika tidak sempat berwudhu lalu tertidur itu juga tidak masalah.

Sebab menurut Buya Yahya hal itu adalah sunnah.

Sebagaimana diketahui bahwa sunah adalah dikerjakan dapat pahala, tidak dikerjakan tidak apa-apa.

Buya Yahya kemabli menegaskan soal sunah Nabi, bukan perkara batal atau tidaknya wudhu itu.

"Jadi hendak tidur, sunah saat suami ingin mengulang dan yang ketiga sunah saat hendak tidur belum sempat mandi maka disunahkan berwudhu," kata dia. 

Suami berdosa jika keluarkan sperma dengan cara seperti Ini 

Buya Yahya mengingatkan suami berdosa jika mengeluarkan sperma dengan seperti ini.

Berikut penjelasan Buya Yahya dalam kanal YouTube Kaaffan Chanell yang diunggah pada 7 Juni 2021 lalu.

Kata dia sejatinya pasangan suami istri boleh melakukan hal apapun dalam berhubungan suami intim.

Tetapi, ada beberapa keadaan yang bisa menjadi haram dan dosa besar jika melakukan ini pada istri.

"Anda boleh berbuat apa saja suami istri, bebas melakukan apa saja. Anda bersenang-senang dengan kupingnya, dengan rambutnya, dengan apa saja boleh, halal," kata Buya Yahya.

Namun dirinya juga menjelaskan ada hal yang haram atau tidak boleh dilakukan.

Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa tidak boleh menggauli istri dalam keadaan haid.

"Artinya dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa tidak dibolehkan menggauli atau memasukan kemaluan suami ke kemaluan istri," jelasnya.

Lalu dirinya melanjutkan, hukumnya haram jika memasukan ke lubang belakang atau kemaluan istri meksi tidak keadaan haid.

"Kedua, memasukkan ke lubang belakang, baik dalam keadaan haid atau tidak, itu hukumnya haram dan dosa besar," sebut Buya Yahya.

"Jadi di saat haid istri boleh bercumbu dengan suami sebebas-bebasnya.

Bisa bermesaraan dengan cara apa saja. Masih bisa makan bersama dan seterusnya," ucapnya

Terpenting menurutnya asalkan jangan sampai memasukan ke dalam lubang depan maupun belakang karena itu haram hukumnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya memberikan saran dan ilmu kepada wanita agar menjadi istri yang pintar dalam memuaskan suami, meski dalam keadaan haid.

"Misal seorang suami yang sholeh, dia mungkin di luar melihat sesuatu yang diharamkan, dia pun menahan diri," katanya.

Akan tetapi sebagai laki-laki normal, nafsunya bangkit, lalu sampai rumah ternyata istrinya haid.

Sebab jika suami sampai melakukan atau melampiaskan nafsunya sendiri, misalnya dengan menggunakan tangannya sendiri maka itu dosa besar.

"Kalau suami melakukannya untuk mengeluarkan sperma dengan tangannya sendiri maka itu berdosa," ujar Buya Yahya.

Tetapi menurut Buya Yahya jika dia keluarkan dengan tangan istri maka itu pahala bagi si istri.

Selain itu jika suami mengeluarkan sperma dengan cara menonton film kotor itu juga berdosa.

Hendaknya istri tetap melayani suami dengan cara apapun.

Jangan sampai suami melakukan dan mengeluarkan sperma dengan tangannya sendiri sehingga berdosa.

"Senangkan suamimu dengan apapun yang Allah berikan kepadamu, dengan tanganmu, dengan apapun, yang penting kalau Anda haid jangan masuk ke wilayah itu," jelasnya.

(Bangkapos.com/Widodo)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved