Mitos di Jawa, Gunung Semeru yang Baru Meletus Dianggap Paku Bumi, Begini Kisahnya
Mitos di Jawa, Gunung Semeru yang Baru Meletus Dianggap Paku Bumi, Begini Kisahnya
Mitos di Jawa, Gunung Semeru yang Baru Meletus Dianggap Paku Bumi, Begini Kisahnya
BANGKAPOS.COM-Masyarakat dikejutkan dengan meletusnya Gunung Semeru, Jumat (3/12/2021) sore.
Gunung tersebut bergemuruh, meletus dengan mengeluarkan lava pijar.
Pada Sabtu (4/12/2021) sore, Mahameru sebutan Gunung Semeru meletus lagi dan mengeluarkan kepulan abu membumbung tinggi.
Gunung Semeru kini mengeluarkan awan panas guguran.
Saat ini, Gunung Semeru mengeluarkan asap tebal dari Puncak Jonggring Saloko.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Ekologi (PVMBG) Andiani, disebutkan guguran awan panas mengarah ke daerah Besuk Kobokan.
Baca juga: Hari Ini Gunung Semeru Meletus, Inilah Daftar 10 Gunung Api yang Kini Berstatus Waspada dan Siaga
"Erupsi Semeru berupa awan panas guguran, tanggal 4 Desember 2021 pukul 13:30 WIB, diawali dengan kejadian laharan. Tercatat di seismogram Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung," kata Andiani dikutip dari Kompas.com.
Pihak PVMBG saat ini terus memantau situasi di lapangan, dan juga dalam proses pengecekan jarak luncur awan panas.
Dilansir dari intisari-online, ada fakta menarik yang harus Anda ketahui mengenai gunung Semeru.
Baca juga: Satu Diantaranya Suku Oni, Inilah 6 Manusia Kerdil di Indonesia yang Keberadaannya Bikin Penasaran
Kitab Tantu Pagelaran peninggalan Kerajaan Majapahit menyebutkan jika Batara Guru memerintahkan Dewa Wisnu untuk mengisi pulau Jawa dengan manusia.
Namun karena Pulau Jawa dikisahkan masih mengambang di lautan luas, Jawa terombang-ambing dan terus berguncang.
Para dewa kemudian memutuskan memaku Pulau Jawa dengan gunung sebagai pakunya.
Konon, gunung yang dipilih adalah Gunung Mahameru di India, yang kemudian dipindahkan ke atas Pulau Jawa.
Awalnya gunung tersebut diletakkan di bagian barat, tapi hal tersebut membuat bagian timur pulau Jawa terangkat, kemudian gunung dipindahkan ke bagian timur.
Baca juga: 94.000 Tentara Kini Sudah Diperbatasan, Rusia Disebut Siapkan 175.000 Tentara untuk Serang Ukraina