Human Interest Story

Demi Ikut Tes PPPK, Guru SDN 18 Merawang Ini Digendong Sang Adik, Walau Sakit Berjuang untuk Lulus

Pelaksanaan seleksi kompetensi PPPK guru tahap 2 Kabupaten Bangka tahun ini menyimpan kisah haru.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: nurhayati
Demi Ikut Tes PPPK, Guru SDN 18 Merawang Ini Digendong Sang Adik, Walau Sakit Berjuang untuk Lulus - 20211207-pppk-guru-3.jpg
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Erlan (30) saat menggendong kakanya Heri (34) untuk mengikuti seleksi kompetensi PPPK guru tahap 2 Kabupaten Bangka, Selasa (7/12/2021) di SMKN 1 Sungailiat.
Demi Ikut Tes PPPK, Guru SDN 18 Merawang Ini Digendong Sang Adik, Walau Sakit Berjuang untuk Lulus - 20211207-pppk-guru-4.jpg
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Erlan (30) saat menggendong kakanya Heri (34) untuk mengikuti seleksi kompetensi PPPK guru tahap 2 Kabupaten Bangka, Selasa (7/12/2021) di SMKN 1 Sungailiat.
Demi Ikut Tes PPPK, Guru SDN 18 Merawang Ini Digendong Sang Adik, Walau Sakit Berjuang untuk Lulus - 20211207-heri.jpg
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Heri (34) saat menceritakan tentang sakit yang dideritanya, Selasa (7/12/2021) di SMKN 1 Sungailiat, Bangka
Demi Ikut Tes PPPK, Guru SDN 18 Merawang Ini Digendong Sang Adik, Walau Sakit Berjuang untuk Lulus - 20211207-erlan.jpg
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Erlan (30) saat menggendong kakanya Heri (34) untuk mengikuti seleksi kompetensi PPPK guru tahap 2 Kabupaten Bangka, Selasa (7/12/2021) di SMKN 1 Sungailiat.

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pelaksanaan seleksi kompetensi PPPK guru tahap 2 Kabupaten Bangka tahun ini menyimpan kisah haru.

Dari ratusan peserta seleksi kompetensi PPPK guru tahap 2 Kabupaten Bangka yang mengikuti tes di SMKN 1 Sungailiat hari ini, Selasa (7/12/2021), terlihat seorang pria lengkap berpakaian putih hitam tampak sedang digendong oleh pria lain yang mengenakan jaket biru dan berkaca mata cukup menjadi sorotan mata.

Ternyata, pria berjaket biru tersebut adalah Erlan Hidayat (30) yang datang untuk mengantarkan kakaknya mengikuti tes seleksi lantaran menderita sakit dan tidak bisa berjalan.

Setelah pelaksanaan tes selesai, tampak Erlan mondar-mondir menggendong kakak laki-lakinya tersebut untuk mengurus administrasi.

Bahkan dirinya juga tampak mengantarkan sang kakak yang ingin buang air kecil di toilet sambil menenteng tongkat.

Baca juga: 627 Orang Ikuti Seleksi Kompetensi PPPK Guru Tahap 2, Peserta Semakin Banyak Peluang Semakin Sedikit

Baca juga: Tes PPPK Guru Tahap 2 Dimulai, Siapkan Dokumen yang Harus Dibawa serta Simak Ujian Susulan

Dibalik kisah haru sang adik yang mengendong kakaknya demi bisa mengikuti tes PPPK ini terungkap ternyata kakak Erlan yang bernama Heri Gusnawan (34)  menderita peradangan tulang yang menyebabkan kakinya terasa sakit saat berjalan.

Kepada Bangkapos.com, Heri mengatakan sakit yang diderita ini telah terjadi hampir dua bulan terakhir.

"Bawaannya lemes, kadang-kadang juga badan kerasa panas. Tadi aja pas tes udah enggak sanggup lagi rasanya," ungkap Heri.

Pria yang tinggal di Air Ruay, Pemali ini mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui apa penyebab sakit yang dideritanya tersebut.

"Kemarin kata dokter nama sakitnya peradangan tulang, tapi enggak tahu sebabnya apa," ujar pria yang mengajar di SDN 18 Merawang ini.

Tidak hanya itu, bahkan dirinya juga sudah sempat dioperasi hingga menyisakan luka bekas jahitan yang cukup panjang dan belum mengering di betis sebelah kirinya.

"Kalau lagi duduk tuh enggak kerasa sakitnya, tapi pas berdiri dan bertumpu di kaki kiri nih rasanya naudzubillah," jelas pria dengan dua orang anak ini.

Saat ini, Heri mengaku bahwa dirinya sudah hampir 3 minggu tidak masuk ke sekolah yang jaraknya sekitar 20 km dari rumahnya tersebut.

"Masuk sekolah pun biasanya cuma datang dan ngasih tugas aja. Itupun kadang-kadang pulang duluan karena badan lemes," ujarnya.

Menurut Heri, saat ini ia lebih mementingkan kesembuhannya terlebih dahulu dibandingkan dengan hal lainnya, termasuk hasil tes seleksi PPPK guru ini.

"Aku kalau sakit nih enggak bisa ngapain-ngapain, kerjanya cuma tidur-tiduran doang karena lemes," ucap pria bertubuh kurus tersebut.

Baca juga: 332 Peserta CPPK Guru Ikuti Seleksi Tahap Dua, Rebut 191 Formasi di Pemkab Bangka Tengah

Baca juga: Guru Honorer Diminta Siap Hadapi Seleksi Tahap 2 PPPK, 189 Formasi Belum Terisi di Pangkalpinang

Mirisnya lagi, ungkap Erlan sang adik,  ibu mereka baru saja meninggal dunia pada hari kemarin, Senin (6/12/2021) di RS Medika Stania, Sungailiat karena sakit.

"Sebenarnya kakak saya ini udah enggak mau ikut tes karena kondisi masih kayak gini, ibunya juga baru meninggal kemarin. Tapi saya yang ngajak soalnya udah nanggung," jelas Erlan.

Ia mengaku, saat pelaksanaan seleksi kompetensi PPPK guru tahap 1 pada pertengahan bulan Oktober lalu, kondisi kakaknya masih sehat-sehat aja.

"Enggak tahu apa sebabnya, padahal enggak pernah jatuh ataupun digigit serangga. Tiba-tiba kakinya jadi bengkak dan menghitam," bebernya.

Oleh karena itu, dirinya juga sempat heran dengan penyakit kakaknya tersebut, bahkan turut membawanya berobat kampung.

"Pas mau ke sini (tempat tes), dia (kakak Erlan) awalnya sempat nolak juga karena katanya malu digendong. Tapi kata saya sayang kalau kesempatan ini dilewatin. Yang penting kita udah ikhtiar kan, masalah lulus atau enggaknya itu urusan nanti," tutur Erlan.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved