Inilah Gunung Berapi Indonesia yang Letusannya Pernah Kacaukan Eropa, Iklim Sampai Berubah

Sebut saja gunung Krakatau yang dampaknya sampai ke New York, Amerika Serikat.Tak hanya Krakatau, ledakan dahsyat

Editor: Iwan Satriawan
SURYA.co.id/Tony Hermawan
Gunung Semeru meletus lagi pada Sabtu (4/12/2021). 

BANGKAPOS.COM-Baru-baru ini kita dikejutkan dengan meletusnya Gunung Semeru di Pulau Jawa.

Sementara sejumlah gunung berapi lainnya kini dalam status waspada.

Indonesia memang dikenal sebgai negara yang memiliki banyak gunung berapi aktif yang siap meletus kapan saja.

Tiap gunung memiliki tingkat letusan berbeda-beda, dan salah satunya ada yang memiliki ledakan yang bisa mengguncang dunia.

Sebut saja gunung Krakatau yang dampaknya sampai ke New York, Amerika Serikat.

Tak hanya Krakatau, ledakan dahsyat juga tercatat pernah terjadi di Indonesia di Gunung Tambora.

Letusan Tambora tahun 1815, lalu menyebabkan sesuatu yang hebat terjadi.

Kerusakan bangunan di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Kampung itu luluh lantak akibat awan panas dari Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.
Kerusakan bangunan di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). Kampung itu luluh lantak akibat awan panas dari Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu. (KOMPAS.com/ANDI HARTIK)

Pada masa itu Eropa yang tengah musim panas mendadak turun salju gara-gara letusan Tambora.

Salju pada musim panas itu terjadi akibat dampak letusan gunung terbesar yang tercatat dalam sejarah.

Aerosol dan sulfat yang disemburkan Tambora ke atmosfer memicu pendingingan global.

Menurut catatan Chester Dewey, Profesor matematika dan ilmu alam di William College Massachusetts, mengatakan, "kebekuan jarang terjadi pada musim panas, namun kali ini di mana-mana beku."

Catata Dewey, yang dikutip dalam publikasi Clive Oppenheimer di jurnal Progress in Physical Geology tahun 2003 menggambarkan kondisi tahun 1816.

"Tanggal 6 Juni suhu 44 derajat sepanjang hari dan beberapa kali turun salju, 7 Juni tidak begitu beku namun tanah begitu dingin, dan air membeku di mana-mana," bunyi catatan itu.

Bukan hanya wilayah Massachusetts, pada 6 Juni 1816 salju turun di sejumlah wilayah di Amerika Utara.

Termasuk jantung New York, kemudian Albany Maine dan Dennysville.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved