Fakta Penemuan Kerangka Raksasa Sepanjang 28 Meter Berbobot 8 Ton, Dianggap sebagai Tulang Gatotkaca

Cerita tentang Gatotkaca, Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan...

intisari
Kerangka dan Gatotkaca (intisari) 

BANGKAPOS.COM -- Gatotkaca, sesuai dengan cerita kepahlawanan di Mahabharata, adalah putra dari Bima dan Hidimbi.

Diketahui, sang ibu menurunkan darah raksasa sehingga Gatotkaca menjadi setengah raksasa.

Hal ini memberinya banyak kekuatan magis yang membuatnya menjadi pejuang penting dalam perang Kurusetra, klimaks dari cerita.

Pada tahun 2013, ramai sebuah kerangka raksasa dibagikan di media sosial dengan klaim sebagai kerangka Gatotkaca.

Namun setelah dikroscek, ternyata foto yang ramai itu merupakan karya seni seorang seniman Italia.

Baca juga: Siswi SMP Ini Biarkan Tubuhnya Direkam Saat Digilir 4 Teman Pria, Berdalih Rasa Suka Sama Suka

Baca juga: Inilah Minuman Alami untuk Laki-laki Agar Joss Saat di Ranjang Menurut dokter Zaidul Akbar

Baca juga: Istri Meminta Uang Dengan Cara Seperti Ini Sangat Disukai Suami, Rumah Tangga Bahagia

Baca juga: 4.000 Warga China Pindah ke Timor Leste, Industri Kecil di Bumi Lorosae Dikuasai Orang Tiongkok

Menurut situs web Atlas Obscura:

“Dibuat oleh Gino De Dominicis, patung kerangka raksasa ini dipajang di Milan's Palazzo Reale pada tahun 2007."

Gatotkaca digambarkan kalah (CHHATTISGARH)
Gatotkaca digambarkan kalah (CHHATTISGARH) (CHHATTISGARH)

"Dinamakan "Calamita Cosmica," atau "Cosmic Magnet", patung ini memiliki panjang 28 meter dan berat sekitar delapan ton."

"Seniman menyelesaikan pekerjaan ini tidak lama sebelum kematiannya."

Dominicis meninggal pada tahun 1998.

Namun terlepas dari kehebohan dan kebenaran di baliknya itu, tahukah Anda tentang Gatotkaca si setengah raksasa?

Dia dinamai Gatotkaca karena kepalanya yang berbentuk seperti periuk.

Dalam bahasa Sansekerta, Ghatam berarti periuk dan "Utkach" berarti kepala.

Baca juga: Diselingkuhi, Istri Akhirnya Balas Dendam, Nikahkan Suami dengan Pelakor, Beginilah Ending-nya

Baca juga: Mudah Dihafal, Inilah Doa Terbaik yang Sering Dibaca Rasulullah SAW saat Sujud dalam Sholat

Baca juga: Satu Kasus Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, Kenali 10 Gejala Virus Corona Varian Omicron

Gatotkaca ketika masih kecil, tinggal bersama ibunya.

Pada suatu hari dia bertengkar dengan Abimanyu, sepupunya, tanpa mengetahui bahwa Abimanyu adalah anak Arjuna.

Gatotkaca dianggap sebagai sosok yang setia dan rendah hati.

Dia membuat dirinya dan para pengikutnya selalu ada untuk ayahnya Bima kapan saja.

Yang harus dilakukan Bima adalah cukup memikirkannya dan Gatotkaca akan muncul.

Kerangka dan Gatotkaca (intisari)
Kerangka dan Gatotkaca (intisari) (intisari)

Seperti ayahnya, Gatotkaca terutama bertarung dengan tongkat.

Istrinya adalah Ahilawati dan putranya adalah Barbarika.

Dalam Mahabharata, Gatotkaca dipanggil oleh Bima untuk berperang di sisi Pandawa dalam pertempuran Kurusetra.

Baca juga: Kata dr Aisah Ini Beda Pria dan Wanita Usai Berhubungan, Ingat Istri Jangan Lakukan Ini Pada Suami

Baca juga: Cara Mudah Mencegah agar Akun Anda Tidak Dimasukkan Grup WhatsApp Tanpa Izin

Baca juga: Selain Ayat Kursi, Doa Pendek ini Ternyata Sangat Ditakuti dan Bahkan Dibenci Setan

Memohon kekuatan magisnya, dia membuat malapetaka besar bagi Kurawa.

Khususnya setelah kematian Jayadrata, ketika pertempuran berlanjut hingga matahari terbenam, kekuatannya paling efektif (pada malam hari).

Pada titik pertempuran ini, pemimpin Kurawa Duryudana mengimbau pejuang terbaiknya, Karna, untuk membunuh Gatotkaca karena seluruh pasukan Kurawa hampir musnah karena serangan tanpa henti dari udara.

Karna memiliki senjata dewa, atau shakti, yang diberikan oleh dewa Indra.

Itu hanya bisa digunakan sekali, dan Karna telah menyimpannya untuk digunakan pada musuh bebuyutannya, petarung Pandawa terbaik, Arjuna.

Karna yang setia, tidak dapat menolak permintaan Duryudana yang telah berjanji untuk mengabdi, melemparkan senjatanya ke Gatotkaca dan membunuhnya.

Ini dianggap sebagai titik balik perang.

Ilustrasi Perang Kurusetra ( Exotic India Art)
Ilustrasi Perang Kurusetra ( Exotic India Art) (Exotic India Art)

Setelah kematia Gatotkaca, penasihat Pandawa Krisna tersenyum, karena dia menganggap perang telah dimenangkan Pandawa.

Baca juga: Cara Mudah Cek Voice Note WhatsApp Sebelum Dikirim, Ada Tampilan Fitur Preview VN-nya

Baca juga: Suami Sering Pakai Celana Boxer di Rumah, Istri Malah Ajukan Cerai, Alasannya Tak Tahan Melihatnya

Baca juga: Bacaan Doa Lengkap Sepertiga Malam yang Dibaca Setelah Tahajud, Lengkap Dzikir dan Keutamaan Tahajud

Itu karena Karna tidak lagi memiliki senjata ilahiah untuk digunakan dalam memerangi Arjuna.

Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer.

Misalnya dalam pewayangan Jawa, ia dikenal dengan sebutan Gatotkoco (bahasa Jawa: Gathotkaca).

Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi".

(*/ Bangkapos.com )

Artikel telah tayang sebelumnya di Intisari dan di Tribun-Medan.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved