Deretan Fakta, Oknum Satgas Partai yang Aniaya Pelajar dari Pengakuan Pelaku hingga Proses Ditangkap

Deretan Fakta, Oknum Satgas Partai yang Aniaya Pelajar dari Pengakuan Pelaku hingga Proses Ditangkap

Editor: M Zulkodri
Tribunmedan.com
Halpian Sembiring oknum Satgas Partai yang aniaya pelajar 

Deretan Fakta, Oknum Satgas Partai yang Aniaya Pelajar dari Pengakuan Pelaku hingga Proses Ditangkap

BANGKAPOS.COM---Penyidik Sat Reskrim Polrestabes Medan akhirnya membuktikan keberaniannya menangkap dan memenjarakan Wakil Pembina Satgas PDI Perjuangan Sumut, Halpian Sembiring Meliala.

Halpian Sembiring Meliala sebelumnya dilaporkan menganiaya FAL (16), pelajar SMA Al Azhar.

Menurut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Halpian Sembiring Meliala ditangkap di satu kafe yang ada tak jauh dari rumahnya pada Jumat (24/12/2021) malam.

Sempat beredar kabar, bahwa kader PDI Perjuangan Sumut ini hendak melarikan diri.

"Enggak kabur, cuma lagi keluar sebentar ke kafe dekat rumahnya," kata Hadi, Sabtu (25/12/2021).

Baca juga: Momen Keintiman Gisel dan Gading, Warganet Kaget Masih Ada Wijin di Belakangnya

Baca juga: Sudah Punya Cucu, tapi Pesona Tante Ernie Boleh Diadu, Gadis Muda Zaman Now Pun Lewat

Sementara itu, identitas Halpian Sembiring Meliala terungkap berkat keterangan Komandan Satgas PDI Perjuangan Sumut, Darmawansya Sembiring.

Kata Darmawansyah, memang Halpian Sembiring Meliala adalah kader PDI Perjuangan yang menjabat sebagai Wakil Pembina Satgas PDI Perjuangan Sumut.

Dalam keterangannya kemarin, Darmawansya membela Halpian Sembiring Meliala, meskipun dia mengakui bahwa rekannya itu menganiaya FAL, pelajar SMA Al Azhar.

Darmawansyah menuduh FAL berlaku tidak sopan pada Halpian Sembiring Meliala.

Komandan Satgas PDI Perjuangan ini menuding FAL berkata kasar pada Halpian Sembiring Meliala

"Memang itu (mobil Halpian Sembiring Meliala) menghalangi motornya. Cuma anak ini bilang 'mundurkan mobilmu' sambil bentak-bentak," kata Darmawansya membela Halpian Sembiring Meliala,Jumat (24/12/2021).

Darmawansyah mengklaim, bahwa Satgas PDI Perjuangan Sumut telah melakukan mediasi dengan keluarga pelajar SMA Al Azhar itu.

"Itu kan lagi mau tahap penyelesaian. Jadi sebenarnya anak ini terlalu kasar," kata Darmawansya.

Baca juga: Bukan Tangkur Buaya atau Pasak Bumi, Inilah Obat Kuat yang Paling Manjur di Dunia Menurut dr Boyke

Bahkan, Darmawansya mengaku ikut emosi melihat FAL.

"Kita juga sebagai orang tua merasa ini (emosi). Iya, lagi sama istrinya dia," ucapnya.

Menurut kabar, Halpian Sembiring Meliala belum lama dilantik sebagai anggota Satgas PDI Perjuangan.

Halpian Sembiring Meliala dilantik langsung oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut.

Diberhentikan dari Partai

Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon secara tegas mengatakan telah memberhentikan oknum Satgas Cakra Buana PDI Perjuangan Sumut yang bertindak arogan terhadap anak di bawah umur.

Diketahui, oknum tersebut yakni Halpian Sembiring Meliala, merupakan Wakil Komandan Satgas Cakra Buana PDI Perjuangan Sumut.

"Kita sedikit pun tidak mentoleransi aksi-aksi atau tindakan yang tidak mencerminkan sebagai Kader PDI Perjuangan," ujar Rapidin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/12/2021).

Lebih lanjut, Rapidin menegaskan kepada seluruh anggota Satgas Cakra Buana tidak boleh bertindak arogan dan harus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

"Makanya setelah mendengar berita viral ini, DPD PDI Perjuangan tidak ragu lagi untuk mengambil keputusan memberhentikan saudara Halfian Sembiring Meliala sebagai Wakil Komandan Bidang Pembinaan Satgas, karena tindakannya tidak mencerminkan sebagai anggota PDI Perjuangan dan Satgas yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila," jelasnya.

Mantan Bupati Samosir itu menekankan bahwa tindakan yang dilakukan Halpian Sembiring Meliala, merupakan tindakan pribadi tanpa ada sangkut paut dengan PDI Perjuangan.

"Untuk itu DPD PDI Perjuangan Sumut menegaskan tidak akan melakukan intervensi dengan proses hukum yang berjalan di kepolisian karena hal tersebut merupakan tindakan pribadi," tegas Rapidin.

Terakhir, Rapidin dalam waktu dekat akan mengumpulkan para Komandan Satgas untuk melakukan evaluasi mendasar. Tujuannya agar kejadian serupa tak terulang kembali.

"Kita sudah agendakan pasca liburan Natal untuk mengumpulkan para komandan Satgas untuk melakukan evaluasi mendasar dan melakukan perbaikan sistem dan manajemen ke satgasan agar kejadian ini tidak terulang lagi dimasa yang akan datang," pungkasnya

Halpian Sembiring oknum Satgas Partai yang aniaya pelajar
Halpian Sembiring oknum Satgas Partai yang aniaya pelajar (Tribunmedan.com)

Orangtua Korban Minta Pelaku Dipenjarakan

Sementara itu, Inna (40), ibu dari FAL berharap polisi bisa segera menangkap pria arogan sok jago yang menganiaya anaknya.

Inna bilang, saat itu anaknya cuma memohon agar mobil pelaku digeser.

Namun, pelaku malah ngamuk dan memukul wajah FAL.

Untung saja, aksi kekerasan itu terekam kamera CCTV.

"Anak saya minta tolong geser mobilnya. Bapak itu langsung memaki, menampar dan menedang anak saya," kata Inna.

Saat kejadian, FAl cuma bisa terdiam.

FAL tidak mau melawan pelaku yang disebut-sebut Satgas partai politik itu.

"Saat itu yang melerai petugas Indomaret. Anak saya ini orangnya pendiam dan tidak mau melawan orang tua," kata Inna.

Orangtua-FAL-pelajar-SMA-Al-Azhar yang dianiaya oknum satgas partai
Orangtua-FAL-pelajar-SMA-Al-Azhar yang dianiaya oknum satgas partai (Tribunmedan.com)

Dia kembali berharap, agar pria arogan yang cuma beraninya sama anak-anak itu ditangkap dan dipenjarkanan.

"Pelaku harus dipenjarakan, agar kedepannya tidak berbuat semena-mena," harap Inna.

Dalam rekaman CCTV yang beredar luas di media sosial, terlihat bahwa mulanya pelaku datang dan menyenggol motor milik FAL yang terparkir di depan Indomaret.

Saat kejadian, FAL tengah berbelanja keperluannya sebelum pergi ke masjid.

Warga yang melihat motor FAL disenggol, kemudian memberitahukan informasi itu.

FAL yang baru saja membayar belanjaan di kasir keluar, lalu memohon kepada pelaku agar menggeser sedikit mobilnya.

Tiba-tiba saja, pelaku yang datang bersama anak dan bininya ini langsung memukul wajah FAL.

Bahkan, pelaku beberapa kali menendang FAL.

Aksi tak terpuji pelaku ini juga sempat menjadi tontonan warga.

Sayangnya, sampai detik ini, pelaku yang bertubuh besar dan cuma beraninya sama anak sekolah tersebut belum ditangkap dan masih berkeliaran.

Desas-desus di lapangan menyebutkan, polisi belum menangkap pelaku lantaran punya posisi sebagai Satgas partai politik di Sumut.

Tertunduk Lemas

Halpian Sembiring Meliala, pria bertato yang pukuli anak kecil bernama FAL (16), tertunduk lemas dihadapan polisi.

Saat dihadirkan di Polrestabes Medan, tampak pelaku hanya bisa tertunduk lemas di hadapan polisi dan di hadapan keluarga korban.

Bahkan, saat di cecar pertanyaan Halpian nyaris tidak mengeluarkan suara dihadapkan wartawan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko menuturkan bahwa, pihaknya meringkus pelaku setelah videonya viral di Media Sosial (Medsos) beberapa waktu yang lalu.

"Viralnya video penganiayaan yang dilaksanakan oleh seseorang (pelaku) kepada korban anak. Kemudian petugas mencari informasi kejadian tersebut," kata Riko Sunarko kepada tribun-medan.com, Sabtu (25/12/2021).

Ia mengatakan, setelah kejadian orang tua korban membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan, pada Jumat (17/12/2021) lalu.

"Laporannya terkait penganiayaan, yang dialami putranya (FAL). Setelah laporan tersebut, petugas melakukan penyelidikan untuk mencari tersangka," sebutnya.

Halpian Sembiring meliala, Wakil Pembina Satgas PDI Perjuangan Sumut dipamerkan pada awak media, Sabtu (25/1/2021). Lelaki yang saat beraksi menganiaya pelajar terlihat arogan ini terlihat diam dan terus menunduk.
Halpian Sembiring meliala, Wakil Pembina Satgas PDI Perjuangan Sumut dipamerkan pada awak media, Sabtu (25/1/2021). Lelaki yang saat beraksi menganiaya pelajar terlihat arogan ini terlihat diam dan terus menunduk. (TRIBUN MEDAN/ANUGRAH NASUTION)

Riko menambahkan, setelah melakukan penyelidikan petugas mengetahui identitas pelaku.

"Kita agak kesulitankesulitan dari tanggal 16 baru bisa kita amankan kemarin, karena identitas kendaraan atau nomor kendaraan tidak terdaftar di Samsat," tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa setelah diamankan pelaku langsung ditetapkannya sebagai tersangka.

"Dari hasil penyelidikan, kita bisa mendapatkan identitas tersangka kemudian kita amankan, saat sedang berkumpul dengan teman-teman nya di kawasan Johor Kota Medan," ucapnya.

Sebelumnya, kejadian penganiayaan tersebut sempat terekam kamera pengawas CCTV yang terpasang di lokasi kejadian.

Dalam video yang diterima tribun-medan, terlihat pria yang mengenakan peci itu ditampar hingga ditendang oleh pengendara mobil berkaus putih.

Dilihat dari rekaman video, penganiayaan diduga terjadi lantaran pelajar yang mau mengeluarkan kendaraannya menegur sang sopir karena sepeda motornya terhalang.

Kemudian pria itu pun naik pitam dan langsung menampar pipi sebelah kanan pelajar tersebut.

Menurut saksi mata di lokasi, peristiwa ini terjadi pada Kamis 16 Desember sore.

Warga yang melihat langsung melerai aksi koboi pria berkaus putih yang terus menyerang itu.

Bahkan karena ada keributan sempat terjadi kemacetan di lokasi.

"Kayanya korban tuh yang dipukuli masih sekolah, masih pelajar. Setelah dilerai mobil itu langsung cabut langsung pergi dia," kata Joel, warga yang sempat melerai.

Sementara itu, dalam video terlihat mobil Toyota Prado itu lebih dulu menabrak sepeda motor milik pelajar dari belakang.

(*/Tribunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved