Berita Bangka Tengah
Pembangunan Jembatan Desa Nibung Telan Dana Rp26 Miliar, Begini Pesan Batianus
Jembatan Desa Nibung, menjadi satu di antara sejumlah titik rawan banjir atau genangan air, khususnya saat memasuki musim penghujan di Kabupaten Bangk
Penulis: Sela Agustika |
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Jembatan Desa Nibung, menjadi satu di antara sejumlah titik rawan banjir atau genangan air, khususnya saat memasuki musim penghujan di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng).
Desember 2021 lalu, banjir menggenangi kawasan jembatan ini menganggu akses lalu lintas masyarakat antar Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan, di mana kurang lebih banjir ini setinggi lutut orang dewasa.
Informasi yang dihimpun Bangkapos.com banjir yang mengenangi kawasan Jembatan Desa Nibung ini sudah terjadi puluhan tahun terakhir.
Guna mengantisipasi banjir di kawasan tersebut di kemudian hari, saat ini pemerintah membangun jembatan menggunakan anggaran sekitar Rp26 miliar yang menjadi upaya dalam mengatasi banjir di titik tersebut.
Kepala Desa Nibung, Roni Pahrizal mengakui bahwa kawasan jembatan tersebut memang menjadi titik rawan banjir setiap tahunnya, terkhusus saat curah hujan tinggi.
"Kalau banjir ini memang sudah terjadi sejak dulu, namun yang rutin sejak 2015 lalu di mana banjir besar yang disebabkan karena jebolnya dam eks tambang Kobatin," kata Roni kepada Bangkapos.com, Senin (3/12/2022).
Banjir atau genanagan yang terjadi di kawasan tersebut tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pihaknya, khsusnya masyarakat. "Ya tentu kita khawatir saat curah hujan tinggi dengan kondisi ini. Apalagi masyarakat sekitar takunya ini merambat ke rumah-rumah warga," ujarnya.
Ia berharap seiring adanya pembangunan jembatan saat ini menjadi langkah tepat dalam mengantisipasi banjir di wilayah tersebut. "Kita berharap pembangunan jembatan ini jadi solusi yang tepat, dan segera terselesaikan, karena apabila hujan deras ini bisa mengkhawatirkan," katanya.
Diketahui pembangunan jembatan ini awalnya direncanakan selesai pada Desember 2021 lalu, namun hingga saat ini proses pembanguna jembatan masih belum rampung.
Bupati Bangka Tengah, Algafry menargetkan jembatan ini bisa terselesaikan Januari ini. "Sebenarnya pembangunan ini sudah finalti (berakhir -red), namun karena kondisi saat ini maka mereka diberikan izin untuk menyelesaikan ini sampai tuntas. Di mana kita lihat saat ini pembangunan kurang lebih sudah 80 persen. Oleh sebab itu Januari ini kita harapkan jembatan bisa segera selesai, karena itu sangat dibutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bangka Tengah, Rahmat mengatakan dalam medukung pembangunan jembatan ini pihaknya pun berusaha mendorong pihak terkait untuk mempercepat proses pembangunan.
"Ini merupakan jalan nasional yang wewenangnya kementrian PUPR dalam hal ini Balai Pelaksanaan Jalan Nasionan 1 (BPJN1), tapi kita dari Dinas PUPR Bateng berusaha mendorong untuk segera diselesaikan agar bisa bermanfaat bagi warga kita," Ungkap Rahmat Kepada Bangkapos.com, Senin (3/12/2021).
Menurut Rahmat, pihaknya pun berharap pembangunan Jembatan ini bisa terselesaikan dalam waktu dekat. "Informasinya diusahakan tetap selesai dengan denda 90 hari, jadi kami berharap waktu terdekat, bulan Januari ini bisa terselesaikan. Apabila jembatan ini tidak selesai, maka pada musim penghujan kita yang kesulitan," ujarnya.
Sementara guna mengantisipasi terjadinya banjir, Kementerian PUPR dalam hal ini Balai Pelaksanaan Jalan Nasionan 1 (BPJN1) pun telah membangun Jembatan di kawasan tersebut. Akan tetapi pembangunan jembatan yang ditargetkan selesai Desember 2021 lalu kini masih belum rampung dan masih dalam proses pembangunan.
Menanggapi hal ini Wakil I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Tengah, Batianus berharap jika pembangunan tersebut bisa segera terselesaikan mengingat kekhawatiran akan kembali terjadinya banjir di tahun 2022 ini, khusunya menghadapi curah hujan tinggi.