90 Persen Kota Ini Dihuni Wanita, Banyak Gadis Cantik yang Lajang, Masih Perawan & Inginkan Suami

para wanita di kota ini semuanya sangat cantik, tapi anehnya, kebanyakan dari mereka bahkan masih lajang. . . .

eva.vn
Para wanita di Kota Noiva do Cordeiro yang bekerja sebagai petani. (eva.vn) 

BANGKAPOS.COM -- Di kota ini, banyak gadis cantik dan paling menginginkan suami. Ya, di kota ini hampir 90 persen pendudukan dihuni oleh wanita.

Adalah Kota Noiva do Cordeiro. Kota ini terletak di daerah terpencil kota Belo Vale, di negara bagian Minas Gerais, tenggara Brasil.

Noiva do Cordeiro berarti lembah yang indah dalam bahasa Brasil dan sangat masuk akal untuk tempat ini.

Kota ini dipenuhi dengan bunga berwarna-warni dan pohon buah-buahan yang indah.

Selain itu, Kota Noiva do Cordeiro juga terkenal dengan “Desanya wanita Barat” dalam kehidupan nyata karena sekitar 90 persen dari populasi di kota ini adalah wanita dan mereka semua sangat cantik.

Baca juga: Walau Cuma 19 Detik Video Kenangan Gisel dan Wijin di Atas Kasur Ini Ternyata Masih Banjir Like

Baca juga: Dianita Sari Mantan Pacar Tri Suaka Ternyata Tak Kalah Cantik dari Nabila Maharani, Ini Sosoknya

Baca juga: Adu Cantik Nabila Maharani dan Mantan Pacar Tri Suaka, Malah Dianita Sari yang Kini Disorot

Baca juga: Pose Hot Mom BCL yang Nggak Kalah dari Gisel, Pesona yang Tiada Habis

Ini adalah tempat terkenal di Brasil yang menghasilkann keindahan luar biasa.

Para wanita di Kota Noiva do Cordeiro yang bekerja sebagai petani. (eva.vn)
Para wanita di Kota Noiva do Cordeiro yang bekerja sebagai petani. (eva.vn) (eva.vn)

Namun, anehnya banyak wanita di sini yang masih lajang.

Pendiri kota ini adalah Maria Senhorinha de Lima.

Maria diusir dari desa tempat tinggalnya karena meninggalkan suami yang dijodohkan oleh orangtuanya.

Setelah itu, Maria mendirikan Kota Noiva do Cordeiro untuk wanita yang dijauhi oleh penduduk desa, ibu tunggal dan lainnya dan bersama-sama hidup dalam isolasi dari dunia luar.

Dan juga, dari pria.

Pada tahun 1940, seorang pendeta bernama Anisio Pereira menikahi seorang gadis berusia 16 tahun dari kota ini dan mendirikan sebuah gereja di dalam komunitas ini.

Pendeta ini kemudian mencoba untuk menerapkan aturan moral yang sangat ketat dan melarang wanita untuk minum, mendengarkan musik, memotong rambut atau pun menggunakan segala bentuk kontrasepsi.

Baca juga: Kronologi Adik Kandung Irwansyah Lakukan Korupsi Rp 4,3 Miliar hingga Rumah sang Artis Disita

Baca juga: Bacaan Doa Perlindungan Terbaik yang Diajarkan Nabi Muhammad, Bisa juga untuk Meringankan Penyakit

Baca juga: Kegembiraan Suami Berubah saat Pulang Bawa Ikan Hasil Tangkapan, Pergoki Istri Cuma Pakai Sarung

Dianita Sari Kini Mulai Disorot, Inilah Pose Cantik Mantan Pacar Tri Suaka dan Nabila Maharani

Ketika Pendeta Anisio meninggal pada tahun 1995, para wanita Noiva do Cordeiro memutuskan bahwa mereka tidak akan pernah membiarkan pria mengatur hidup mereka lagi.

Para wanita di Kota Noiva do Cordeiro yang bekerja sebagai petani. (eva.vn)
Para wanita di Kota Noiva do Cordeiro yang bekerja sebagai petani. (eva.vn) (eva.vn)

Salah satu hal pertama yang mereka lakukan adalah membubarkan organisasi keagamaan yang didirikan oleh pendeta ini.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved