Sosok Nono Anwar Makarim, Ayah Nadiem Makarim yang Hadir di Sidang Praperadilan, Bukan Orang Biasa

Nono Anwar Makarim, ayah Mendikbudristek Nadiem Makarim, hadir di sidang praperadilan PN Jakarta Selatan. Simak perjalanan hidupnya

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Ist
Nono Anwar Makariem ayah dari Nadiem Makarim, ini sosok profile aktivis 1966 

BANGKAPOS.COM--Suasana ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terasa lebih tenang dari biasanya, Jumat (3/10/2025) pagi.

Di antara deretan kursi pengunjung, tampak sepasang lansia duduk berdampingan dengan tenang Nono Anwar Makarim dan istrinya, Atika Algadri.

Mereka bukan sekadar orang tua biasa yang datang ke pengadilan. Keduanya adalah ayah dan ibu dari Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang tengah menghadapi sidang perdana praperadilan atas kasus yang menyeret namanya.

Bagi banyak orang, kehadiran Nono Anwar Makarim menarik perhatian bukan hanya karena statusnya sebagai ayah seorang menteri, melainkan juga karena jejak panjang dan berwarnanya di dunia hukum, politik, dan intelektual Indonesia.

Sosoknya dikenal luas di kalangan akademisi dan aktivis sejak era 1960-an.

Kini, di usia senjanya yang telah melewati 85 tahun, Nono kembali muncul di ruang publik bukan untuk berbicara tentang teori hukum atau reformasi, melainkan untuk membela keyakinannya terhadap integritas sang anak.

Sosok Nono Anwar Makarim, Intelektual Lintas Zaman

Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 25 September 1939, Nono tumbuh dalam keluarga yang menghargai ilmu pengetahuan dan kejujuran.

Ayahnya, Anwar Makarim, adalah seorang notaris yang dikenal di lingkungannya, sementara ibunya, Salmah, berasal dari keturunan Minangkabau.

Darah campuran Arab-Minang yang mengalir dalam dirinya membentuk karakter kuat disiplin, religius, namun juga terbuka terhadap pemikiran modern.

Sejak muda, Nono dikenal sebagai sosok kritis dan idealis.

Ia kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dan lulus pada tahun 1973. Tak berhenti di situ, ia kemudian menapaki karier akademiknya ke tingkat internasional.

Pada 1973–1974, Nono menjadi fellow researcher di Harvard Centre for International Affairs, Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Setahun kemudian, ia meraih gelar Master of Laws (LL.M) dari Harvard Law School.

Pada 1978, lewat disertasinya berjudul Companies and Business in Indonesia, Nono menyandang gelar Doctor of Juridical Science (SJD) dari universitas yang sama sebuah pencapaian langka bagi akademisi Indonesia pada masa itu.

Sosok Nono Anwar Makariem
Sosok Nono Anwar Makarim dan putranya, Nadiem Makarim (kini tersangka korupsi proyek laptop Chromebook ) (Kolase Tribun News Maker/Makarim.com dan Kompas.com/Kristianto Purnomo)
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved