Berita Kriminal
Ketua Forum DAS Babel Geram Atas Intimidasi yang Dilakukan Penambang di Beltim
Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Fadillah Sabri geram atas tindakan para penambang ilegal yang mengi
Penulis: Cici Nasya Nita |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Fadillah Sabri geram atas tindakan para penambang ilegal yang mengintimidasi seoramh Pengurus Fordas Kabupaten Belitung Timur, Yudi Amsoni di rumahnya, Kamis (6/1/2022).
"Kami prihatin dan kecewa besar dengan apa yang dilakukan oleh penambang, kami fordas sangat mengutuk tindakan itu," ujar Fadillah, Kamis (6/1/2022) malam.
Dia juga menyayangkan aparat kepolisian setempat membiarkan Yudi Amsoni untuk memberikan pernyataan tertulis.
"Kami menyayangkan aparat kepolisian atau aparat penegak hukum membiarkan, mereka (penambang-red) memaksa Yudi untuk menyatakan tertulis, itu pemaksaan dilarang dan tidak dibenarkan," katanya.
Mengenai ini, Fordas Bangka Belitung (Babel) sudah berkoordinasi meminta perlindungan hukum untuk Yudi kepada aparat penegak hukum.
"Kita sudah berkoordinasi dengan kementerian lingkungan hidup, ini jelas terbalik, seharusnya mereka yang merusak lingkungan itu yang ditindak, bukan mereka yang menyuarakan kebenaran kok malah diperkusi seperti itu," katanya.
Baca juga: Gara-gara Posting Soal Lingkungan, Aktivis Fordas Diminta Angkat Kaki dari Belitung Timur
Apabila dalam kurun waktu 3x24 jam tak ada tindakan dari aparat penegak hukum setempat mengenai hal ini, Fadillah akan berkirim surat kepada Presiden RI untuk meminta perlindungan hukum.
"Kita lihat saja kalau Kapolda cepat bertindak dan harus ada efek jera kepada penambang itu, kalau sudah melakukan tugas fungsi sebagai pelindung masyarakat, kita tidak perlu ke Presiden.
Namun jika dalam jangka waktu 3 hari ke depan tidak ada upaya jelas, kita Fordas Babel akan berkirim surat kepada Presiden," katanya.
Selain itu, Fadillah juga telah mengutus pihak Fordas Belitung Timur untuk mendampingi dan memberi perlindungan kepada Yudi.
"Kami juga meminta untuk menjaga keluarganya, kalau terjadi tindakan fisik, kita tidak akan tinggal diam. Ini jelas mereka itu seakan-akan kebal hukum kawan-kawan penambang ini.
Saya prediksi pasti ada penggeraknya, saya khawatir mereka kenapa berani seperti itu, seakan-akan penegak hukum itu tidak berdaya, pasti ada pemicu dan penggeraknya, masa hanya berkomentar di media sosial malah diperkusi seperti itu," katanya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)