Nemu Uang Rp5 Juta di Jalan, Nenek di Pangkalpinang yang Ditangkap Polisi Akhirnya 'Bernafas Lega'
Nemu Uang Rp5 Juta di Jalan, Nenek di Pangkalpinang yang Ditangkap Polisi Akhirnya 'Bernafas Lega'
Nemu Uang Rp5 Juta di Jalan, Nenek di Pangkalpinang yang Ditangkap Polisi Akhirnya 'Bernafas Lega'
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kisah seorang nenek di Pangkalpinang Bangka Belitung yang ditangkap karena membelanjakan uang yang ditemukan di jalan jadi berita populer. Bagaimana kelanjutannya?
Hati-hati jika menemukan sesuatu yang bukan miliknya di jalan atau di mana pun.
Apalagi kalau yang ditemukan itu berupa uang dalam jumlah jutaan rupiah.
Jika menemukan uang atau barang yang bukan miliknya, sebaiknya dikembalikan kepada yang punya.
Seperti yang dialami oleh seorang wanita lanjut usia berinisial NU (60) di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Nenek NU diamankan polisi karena diduga mengambil barang dan membelanjakan uang yang bukan miliknya.
Baca juga: Video Gisel Bareng Wijin Ternyata Masih Viral di Instagram dan TikTok
Baca juga: Pose Tante Ernie Berendam di Kolam Renang Bikin Pusing, Pas Baget, Bagus Pemandangannya
Baca juga: Pantasan Pede Gandeng Nabila Maharani, Segini Uang YouTube Tri Suaka yang Sempat Gagal Jadi Polisi
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangkalpinang AKP Adi Putra mengatakan, NU menjalani proses hukum terkait temuan tas yang di dalamnya ada uang tunai dan ponsel.
"Untuk sementara kita proses dulu sesuai prosedur," kata Adi saat dikonfirmasi, Jumat (7/1/2022).
Adi menuturkan, tas yang ditemukan NU merupakan milik seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang tercecer di Jalan Lintas Sungailiat pada 28 Desember 2021.
Dalam tas itu ada uang tunai Rp 5,5 juta dan dua buah ponsel.
Namun, NU tidak mengembalikan tas dan barang di dalamnya ke pemiliknya.
Uang tersebut justru terpakai untuk membayar utang dan biaya hidup sehari-hari.
"Laporan kehilangan dari warga yang kemudian ditelusuri keberadaan yang bersangkutan," ujar Adi.
Saat ini terduga pelaku dan pemilik barang telah dipertemukan di Mapolres Pangkalpinang.
NU yang di dampingi anaknya sempat memohon dibebaskan sembari meminta maaf.
"Kami terbuka untuk mediasi, tapi bagaimana korban untuk mencabut laporannya," jelas Adi.
Saat penelusuran polisi sempat kesulitan menemukan barang bukti karena telah dikubur di semak belakang rumah terduga pelaku di Semabung Pangkalpinang.
Sementara itu pemilik tas, Ety Mujiawati sempat bertemu pelaku dan menanyakan barang-barangnya yang masih tersisa.
Namun uang tunai telah digunakan oleh pelaku dan ponsel digunakan anak-anaknya.
Dibebaskan
Kini perempuan lanjut usia umur 60 tahun warga Kelurahan Semabung, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung tersebut bisa bernapas lega dan bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.
Seperti yang diketahui Nu (60) warga Kelurahan Semabung Baru, Kecamatan Bukit Intan ini diciduk oleh Tim Buru Sergap Naga Polres Pangkalpinang lantaran tersandung kasus pencurian tas milik EM (48) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada 28 Desember 2021 lalu.
Pasalnya EM warga Kelurahan Selindung, Kecamatan Gabek yang telah mencabut laporannya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra mengatakan, pencabutan laporan tersebut sudah dilakukan korban beberapa hari yang lalu usai dimediasi oleh pihak kepolisian untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Hal mengingat usia pelaku yang tak lagi muda.
“Alhamdulliah antara pelaku dan korban sudah berdamai, korban sudah mencabut laporannya tidak ada tuntutan apapun. Jadi perkara ini sudah selesai secara kekeluargaan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Minggu (9/1/2022).
Adi Putra berujar, sebelum dilakukan pencabutan laporan memang pihak penyidik dari Polres Pangkalpinang telah berupaya memfasilitasi kedua belah pihak untuk dimediasi.
Hingga sehari usai dilakukan penangkapan, korban didampingi suaminya sempat bertemu dengan pelaku di Polres Pangkalpinang. Di saat itu pelaku juga meminta maaf telah berbohong kepada korban usai menemukan tasnya.
“Pelaku juga meminta maaf kepada korban karena sudah membuat gaduh serta menyusahkan semua. Namun, ada hikmahnya antara pelaku dan korban atas kejadian ini, sehingga menjadi kekeluargaan,” terang Adi Putra.
Adi bercerita, sebelum melapor ke polisi korban telah mendatangi pelaku di rumahnya di kawasan Semabung. Saat itu EM sempat menanyakan secara baik-baik dan penuh kekeluargaan, serta akan memberikan imbalan bila pelaku mengembalikan tas korban berikut isi-isinya.
Namun pelaku menyangkal dan berbohong bahwa tas berikut isinya tidak berada di tangan pelaku. Bahkan pelaku berdalih tidak mengetahui sama sekali tentang tas tersebut. Karena kecewa dengan jawaban itu, korban lantas membuat laporan ke Polres Pangkalpinang pada tanggal 28 Desember 2021 lalu.
“Setelah dilakukan penggeledahan terhadap pelaku di sekitar rumah pelaku ditemukanlah tas beserta isinya milik korban. Pelaku juga mengaku kalau mengambil serta menyembunyikannya dan menggunakan sebagian uang milik korban untuk keperluan pribadi pelaku,” ungkap Kasat Reskrim.
Kendati begitu, dengan dicabutnya laporan tersebut polisi tidak akan melanjutkan kasus pencurian yang menjerat nenek Nu. Terlebih kedua belah pihak saat ini sudah memutuskan untuk berdamai.
“Pelaku beserta keluarganya mengucapkan terima kasih ke penyidik Sat Reskrim Polres Pangkalpinang karena selama ini sudah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelaku sehingga perkaranya selesai secara kekeluargaan,” tandas Perwira pertama tingkat tiga ini.
Sempat diberitakan sebelumnya, hati-hati jika menemukan harta benda milik orang lain tetapi tak segera dikembalikan. Usut punya usut bisa dianggap pencuri.
Seperti halnya yang dialami seorang nenek di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Dia terpaksa harus berurusan dengan pihak yang berwajib.
Mengenakan daster motif bunga berwarna biru dan celana panjang berwarna coklat serta memakai hijab berwarna merah, Nu hanya bisa tertunduk lesu saat digiring ke Polres Pangkalpinang, Rabu (5/1/2022) malam.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra mengatakan, pelaku ditangkap berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/503/XII/2021/SPKT/Polres Pangkalpinang/Polda Bangka Belitung.
“Peristiwa itu terjadi pada hari Selasa tanggal 28 Desember 2021 sekira pukul 09.45 WIB. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya ada mengambil satu buah tas tangan warna hijau,” kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (6/1/2022).
Adi Putra bercerita, awalnya pihak kepolisian menerima laporan tersebut pada 28 Desember 2021 siang. Saat itu korban yang hendak berangkat bekerja tak menyadari bahwa tas yang dibawa terjatuh di sekitar Jalan Raya Sungailiat-Pangkalpinang.
Di dalam tas tersebut ada satu unit smartphone warna abu-abu, uang tunai sebesar Rp5.500.000, hingga surat-surat berharga seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik korban.
Setelah korban melapor, polisi pun segera melacak keberadaan barang-barang itu. Hasil penelusuran mengantarkan polisi ke kediaman pelaku di Kelurahan Semabung.
“Setelah menemukan pelaku kemudian langsung melarikan diri dan tidak ada upaya mengembalikan barang-barang korban. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp8 juta,” terang Adi Putra.
Atas apa yang dilakukannya, NU kini harus ditahan di Polres Pangkalpinang untuk menjalani penyelidikan.
Sejumlah barang-barang hasil curian seperti satu unit smartphone warna abu-abu, satu buah tas tangan warna hijau, uang tunai sebesar Rp1.500.000, buah KTP, tiga buah kartu ATM serta satu buah kacamata juga diamankan sebagai barang bukti.
“Satu buah tas berikut dengan surat-surat berharga milik korban ditanam oleh pelaku di belakang pekarangan tempat tinggalnya, untuk satu unit handphone di sembunyikan di hutan belakang tempat tinggalnya, sedangkan untuk uang tunai telah habis digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Polisi menyatakan Nu terkena Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pencurian dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto/Kontributor Kompas.com Pangkal Pinang/Heru Dahnur)