Pasar Pagi Pangkalpinang Ramai di Hari Pilkada Ulang, Sebagian Pedagang Akui Tidak Mencoblos

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Suasana Pasar Pagi di Kota Pangkalpinang tetap ramai dan penuh aktivitas meski pemilihan ulang tengah berlangsung di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka hari ini Rabu (27/8/2025).

Pantauan di lapangan, para pedagang tetap fokus menjalankan aktivitas jual beli seperti hari-hari biasa. Hiruk pikuk transaksi di pasar pagi Pangkalpinang tidak menunjukkan tanda-tanda adanya pengaruh signifikan dari pelaksanaan pemilihan ulang. Para pedagang tampak sibuk melayani pembeli hingga siang hari.

Bahkan beberapa pedagang memilih untuk tidak menggunakan hak pilih mereka demi tetap berjualan dan mencari nafkah.

“Dak milih, cukup istri saja mewakili. Kerana saya mau begawe (jualan), kalau gak jualan gak ada pemasukan, kebetulan kita dari pagi sudah jualan sampai siang ini masih di sini,” ungkap Yudi, seorang pedagang asal Balininuk, Kabupaten Bangka kepada Bangkapos.com saaat berjualan di Pasar Pagi Pangkalpinang, Rabu (27/8/2025).

Meski tidak ikut mencoblos, Yudi tetap berharap pemimpin yang terpilih dapat membawa perubahan positif, terutama dalam bidang ekonomi.

“Harapan kita siapa yang terpilih, semoga sukses, bisa meningkatkan ekonomi, membawa Kota Pangkalpinang dan Bangka lebih baik lagi dan sejahtera,” ujarnya.

Sementara itu, pedagang lainnya, Toni, yang merupakan warga Pangkalpinang ini menyempatkan diri untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Ia mengaku bergantian dengan saudaranya demi tetap bisa berpartisipasi dalam pemilu.

“Tetap milih tadi, beganti dengan abang (kakak-red), karena bagi saya penting suara rakyat untuk kedepan,” kata Toni.

Toni berharap pemimpin yang terpilih dapat menjalankan amanah sesuai janji kampanye dan visi-misi yang telah disampaikan kepada masyarakat.

“Harapannya semoga yang terpilih bisa benar-benar membawa Kota Pangkalpinang jadi lebih baik lagi,” tuturnya.

Meski antusiasme warga terhadap pemilihan ulang tampak beragam, kehidupan ekonomi di pasar tetap berjalan seperti biasa. Hal ini mencerminkan bahwa roda perekonomian lokal tetap berputar meskipun berada di tengah proses demokrasi. (Bangkapos.com/Sela Agustika)