Ikan Cupang Khas Bangka Alias Tepala Masih Ditemukan di Bangka Tengah, Perlu Dijaga Agar Tak Punah
Dinas Perikanan Bangka Tengah melihat sejauh ini sebaran ikan cupang khas Bangka alias Tepala di wilayahnya masih cukup banyak ditemukan.
Penulis: Sela Agustika | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Keberadaan beberapa jenis ikan lokal di Bangka Belitung saat ini terancam punah.
Merujuk data IUCN red list, ikan cupang khas Bangka alias Tepala menjadi salah satu jenis ikan yang terancam punah.
Rusaknya habitat diduga menjadi penyebab kepunahan pada ikan lokal.
Dinas Perikanan Bangka Tengah melihat sejauh ini sebaran ikan cupang khas Bangka alias Tepala di wilayahnya masih cukup banyak ditemukan, bahkan hampir di seluruh perairan yang ada.
"Untuk jenis ikan cupang khas Bangka alias Tepala ini di perairan kita masih sering dijumpai, hampir rata-rata sebarannya masih ada di perairan kita (Bangka Tengah-red)," ungkap Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Perikanan Bangka Tengah Chazwir Chadir, Selasa (11/1/2022).
Dikatakan Chazwir, adanya perubahan yang terjadi pada suatu habitat tentu akan mempengaruhi populasi yang ada di dalamnya, termasuk punahnya spesies.
"Berdasarkan teori biologinya apabila suatu habitat ini berubah maka sangat berpengaruh dan tidak memungkiri terjadinya pengurangan populasi, karena adanya penyesuai terhadap kondisi lingkungan. Namun kita tidak tau pasti penyebab berkurang atau punahnya ikan Tepala ini karena aktivitas tambang atau adanya pembukaan lahan, karena kita tidak melakukan pendataan sebelumnya terkait sebaran ikan ini," jelasnya.
Baca juga: Dikira Imitasi, Wanita Ini Syok Cincin yang Dibeli di Pasar Loak Rp 187 Ribu, Dijual Rp 12 Miliar
Baca juga: Pantasan Pede Gandeng Nabila Maharani, Segini Uang YouTube Tri Suaka yang Sempat Gagal Jadi Polisi
Menurutnya keberadaan ikan lokal Bangka Belitung, khususnya Tepala perlu dilakukan pelestarian agar keberadaan ikan tersebut tidak punah seiring dengan perubahan kondisi lingkungan saat ini.
Bahkan pihaknya pun telah mengimbau kepada masyarakat untuk saling menjaga dan membantu pelestarian ikan lokal yang ada.
"Upaya pengembangan ini kita lihat memang perlu dilakukan untuk menjaga spesies lokal yang ada agar juga dikenal generasi penerus. Kita ketahui ikan lokal ini ada yang untuk konsumsi dan ada untuk ikan hias, yang memilki nilai ekonomis seperti ikan Tepala. untuk itu kita ajak masyarakat saling menjaga, saat ini ada beberapa kelompok atau komunitas yang sudah mulai mempertahan keberadaan ikan lokal ini dan kita juga ajak mereka saling bekerja sama," ujar Chazwir.
Ia mengungkapkan, pihaknya pun saat ini telah melakukan upaya pengembangan atau budidaya beberapa ikan lokal yang ada di Bangka Belitung.
"Jadi sejak 2019 kemarin kita mulai lakukan pengembangan beberapa ikan-ikan lokal, seperti Sapil (tembakang), Ikan Kelincah, dan ikan Keperas. Dan kita juga akan mulai melakukan inventarisasi keberadaan ikan ini yang turut bekerja sama dengan beberapa komunitas yang ada," tututnya. (Bangkapos.com/Sela Agustika)