Malam Pertama Jadi Malam Terakhir 99 Pria yang Bercinta dengan Jenderal Wanita, Pria ke-100 Selamat
Namun, sampai 99 orang laki-laki yang tidur dengan sang jenderal wanita berakhir tragis.
Kematian Meurah bukanlah kesengajaan, dan Putroe Neng tidak tahu menahu masalah ini.
Baca juga: Istri Pergoki Suami Selingkuh dengan Mertua Sendiri, Hubungan Terlarang Bermula Ibu Ingin Dipijit
Kemudian pada malam pertama untuk kedua kali, sang suami dari Putroe Neng kembali meninggal.
Kejadian ini kembali terulang hingga 98 lelaki yang menikahi Putroe Neng berikutnya.
Seluruh 99 pria yang meminang Putroe Neng tak pernah bisa lolos hidup-hidup melewati malam pertama.
Meski banyaknya kabar tentang terbunuhnya puluhan suami Putroe, masih banyak saja pria-pria bangsawan yang tertarik untuk meminangnya.
Padahal dalam buku tersebut Putroe Neng juga tidak sembarangan menerima pinangan laki-laki.
Baca juga: Dikira Imitasi, Wanita Ini Syok Cincin yang Dibeli di Pasar Loak Rp 187 Ribu, Dijual Rp 12 Miliar

Putroe sampai mengeluarkan syarat seperti mahar yang luar biasa tinggi dan pembagian wilayah kekuasaan.
Hingga akhirnya datanglah laki-laki ke-100 yang bisa meminang Putroe Neng.
Pria itu bernama Syeikh Syiah Hudam.
Baca juga: Pantasan Pede Gandeng Nabila Maharani, Segini Uang YouTube Tri Suaka yang Sempat Gagal Jadi Polisi
Ternyata terungkap kalau Putroe Neng memiliki 'senjata tersembunyi' berupa racun di dalam organ intimnya.
Racun tersebut ditanam oleh sang nenek yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya pemerkosaan yang rawan terjadi di masa perang kala itu.
Syeikh Syiah Hudam kemudian mampu menarik racun yang ada dalam tubuh istrinya dengan bermodalkan bambu.
Sayangnya, meski racun sudah tak lagi bersemayam di tubuh Putroe, pasangan ini sama sekali tidak dikaruniai keturunan.
Meski kisahnya yang sudah melegenda di Aceh, dalam buku yang sama, kisah Putroe Neng menikah hingga 100 kali ternyata hanya mitos.
Dikutip Gridhot dari Tribun Timur, Pengamat budaya Aceh, Syamsuddin Jalil mengatakan bahwa kisah Putroe Neng bersuami 100 tidaklah benar.