Breaking News

Imlek 2022

Sebentar Lagi Imlek, Warga Tionghoa Pantang Lakukan Ini Jika Ingin Mendapat Keberuntungan

Orang China atau dikenal dengan masyarakat Tionghoa percaya bahwa festival musim semi adalah awal dari tahun baru.

Editor: fitriadi
Bangkapos.com/dok
Warga Sembahyang menyambut Imlek di Kelenteng Kwan Tie Miaw, Pangkalpinang, Bangka Belitung. 

BANGKAPOS.COM - Warga Tionghoa akan merayakan Imlek pada Selasa tanggal 1 Februari 2022.

Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek atau dikenal dengan Tahun Baru China memiliki banyak makna.

Imlek tidak cuma sarat makna, tapi juga banyak hal menarik di balik perayaan keagamaan bagi warga Tionghoa itu.

Orang China atau dikenal dengan masyarakat Tionghoa percaya bahwa festival musim semi adalah awal dari tahun baru.

Apa yang mereka lakukan akan mempengaruhi keberuntungan di tahun yang akan datang. 

Baca juga: Video Goyangan 13 Detik Gisel Ini Masih Banjir Tontonan, Ngaku Rasanya Paling Enak

Baca juga: Inilah AKBP Bagoes Wibisono Kapolres yang Menikahi Polwan Cantik Eka Frestya, Prestasinya Moncer

Baca juga: Tampil Menawan Kaki Diangkat ke Atas, Ini Potret Tante Ernie dengan Pemandangan Bukit Berbatu

Untuk mendapat keberuntungan itu, warga Tionghoa mesti mematuhi apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.

Ada sejumlah hal yang pantang mereka lakukan saat Tahun Baru China, berikut Bangkapos rangkum untuk anda seperti di lansir dari chinahighlights.com.

1. Hindari minum obat

Pantang bagi seseorang untuk menyeduh jamu atau minum obat pada hari pertama tahun ini, jika tidak diyakini ia akan sakit selama setahun penuh.

Di beberapa tempat di negaranya, setelah bel pengumumaan Tahun Baru di tengah malam Hari Tahun Baru, orang sakit memecah gallipots mereka (pot obat) dengan keyakinan bahwa kebiasaan ini akan mengusir penyakit di tahun mendatang.

2. Jangan menyapu atau membuang sampah

Tindakan menyapu pada hari ini dikaitkan dengan menyapu kekayaan. 

Membuang sampah melambangkan membuang keberuntungan atau keberuntungan dari rumah.

3. Jangan makan bubur dan daging untuk sarapan.

Bubur tidak boleh di makan, karena dianggap bahwa hanya orang miskin yang menikmati bubur untuk sarapan, dan orang dilarang memakannya, karena ini adalah pertanda buruk.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved