WIKI BANGKA

Ini Makna Lilin Merah saat Imlek, Akan Terus Dinyalakan Sepanjang Perayaan Imlek

Lilin merah berkelap-kelip terang memberi kehangatan di Kelenteng Kwan Tie Miau

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Lilin Imlek yang dinyalakan di kelenteng Kwan Tie Miau, Senin (31/1/2022) malam 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Lilin merah berkelap-kelip terang memberi kehangatan di Kelenteng Kwan Tie Miau yang terletak di kawasan jantung perekonomian, Pasar Induk, Pangkalpinang.

Rupanya, lilin menjadi satu diantara benda yang tak boleh ketinggalan saat perayaan Imlek.

Biasanya, lilin-lilin akan dinyalakan saat perayaan Imlek dan akan terus menyala hingga perayaan selesai.

Demikian disebutkan Akiong pengurus Kelenteng Kwan Tie Miau, kelenteng yang penuh akan nilai historis.

Umat Konghucu saat melakukan sembahyang  di Kelenteng Kwan Tie Miau, Senin (31/1/2022) malam
Umat Konghucu saat menyalakan lilin merah di Kelenteng Kwan Tie Miau, Senin (31/1/2022) malam (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Lilin-lilin yang dinyalakan bukanlah lilin sembarangan.

Lilin yang digunakan dalam perayaan Imlek identik dengan warna merah.

Kata Akiong, warna merah memang identik menjadi warna yang selalu digunakan dalam perayaan Imlek

Tak hanya itu, warna merah diyakini mampu mengusir roh jahat.

Adapun lilin-lilin besar berwarna merah itu akan dibiarkan terus menyala hingga 15 hari kedepan atau malam puncak saat perayaan Cap Go Meh. 

"Lilin-lilin yang dinyalakan memiliki makna khusus bagi kami masyarakat Tionghoa. Lilin yang ini memiliki makna sebagai penerang untuk menjalani kehidupan setahun ke depan," sebut Akiong kepada Bangkapos.com, Senin (31/1/2022) malam.

Lilin Imlek yang dinyalakan di kelenteng Kwan Tie Miau, Senin (31/1/2022) malam
Umat Konghucu saat melakukan ritual ibadah di Kelenteng Kwan Tie Miau, Senin (31/1/2022) malam (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Dia menyebut, lilin-lilin merah ini juga merupakan sumbangan dari masyarakat Tionghoa sekitar.

Untuk di kelenteng Kwan Tie Miau sendiri lilin merah ada sebanyak 200an lebih lilin.

Menurutnya, masyarakat Tionghoa mempercayai lilin-lilin ini menjadi penerang dalam hidup, menjadi cerah cerai, dengan harapan agar kehidupan yang dijalani dapat berjalan dengan mudah dan lancar.

"Lilin ini akan terus dinyalakan hingga perayaan Cap Go Meh atau 15 hari setelah perayaan Imlek. Tapi untuk malam pertama sampai besok malam 12 jam tanpa dimatikan, kalau setelah itu hanya malam saja dinyalakan," jelas Akiong.

Lilin yang ada juga beragam ukuran, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran raksasa sebesar tubuh orang dewasa.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved