Nekat Kunjungi Kampung Halaman Kim Jong Un, WNI Ini Kaget dengan Kondisi Korut yang Bebas Kriminal
Laki-laki itu menyebut China merupakan akses satu-satunya untuk bisa masuk ke Korea Utara. Haris mengaku hampir mengeksplor seluruh negara Korut
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: M Zulkodri
Mulai mencari informasi cara masuk ke Korea Utara hingga melakukan riset.
"Sudah saya pelajari sejak lama dan baru bisa berangkatnya bulan April tahun lalu," ujar dia.
Sedangkan motivasi keduanya, Haris mengaku ingin membuktikan kebenaran dari media yang selama ini memberitakan kondisi Korea Utara.
Dirinya mengaku mendengar jika negara ini dibanjiri pemberitaan negatif.
Bahkan dirinya juga sempat merasa khawatir dengan pemberitaan tersebut.
@kharismudaAkhirnya ini part 2 Liburan ke Korea Utara ya guys!! Menurut kalian Korut wajib masuk bucket list atau engga nih? ????
"Benar ndak sih seserem seperti yang kita denger, seserem yang banyak orang bilang begitu, karena mungkin pada orang takut Korea Utara kan negara komunis. Dan ketika ke sana ndak bisa balik atau gimana-gimana," urai Haris.
Tempat yang Dikunjungi
Haris mengaku hampir mengeksplor seluruh negara Korea Utara, mulai Pyongyang kota kelahiran Kim Jong Un, Museum Koryo hingga perbatasan dengan Korea Selatan.
Namun, baginya hal yang paling menarik dan mencuri perhatian adalah kehidupan warganya setempat.
"Yang paling mengesankan adalah bisa melihat kehidupan warga di sana secara langsung dengan mata dan kepala saya sendiri. Itu merupakan daya tarik tersendiri," ujar Haris.
Haris kemudian menceritakan sisi lain dari Korea Utara.
Ia menyebut negara tersebut ternyata tidak macet sama sekali.
Selain itu, ketika Haris berkunjung ke kota kecil yang bernama Kaesong, bebas dari kemiskinan dan kegiatan mengemis.
"Tour guide kita bilang kalau di Korea Utara ada warga yang tidak punya pekerjaan, dikasih pekerjaan dan diberikan subsidi buat keperluannya sehari-hari," lanjut Haris.