Pengidap Gula Darah Tinggi Harus Bergembira Nih, Ternyata Bisa Diturunkan dengan Jahe
Pengobatan dengan ekstrak Jahe memicu menurunkan kadar gula darah sampai 35% dan meningkatnya kadar insulin plasma sekitar 10%.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Para pengidap gula darah tinggi sepantasnya bergembira.
Karena untuk menurunkan kadar gula darah tinggi
Jahe ternyata punya khasiat yang tak disangka-sangka.
Bagaimana tidak, jahe rupanya berkhasiat menurukan gula darah tinggi.
Ya, bagi anda yang sering ke pasar pasti tidak asing dengan bahan dapur ini.
Jahe memang kerap jadi bahan alami yang dibeli untuk stok di rumah.
Jahe juga bisa berikan rasa pada makanan agar jauh lebih enak.
Harga jahe di pasaran juga tidak mahal dan sangat terjangkau.
Namun selain untuk bahan dapur, jahe juga dikenal kaya akan manfaat baik untuk kesehatan.
Apalagi jika kita bisa mengolahya dengan benar.
Baca juga: Coba Minum Air Rebusan Jahe, Serai dan Jeruk Nipis Sebelum Tidur, Rasakan Khasiatnya Bangun Pagi
Jahe yang termasuk keluarga Zingiberaceae mengandung senyawa unik yang disebut gingerol.
Gingerol adalah senyawa bioaktif utama dalam jahe. Ini bertanggung jawab atas banyak sifat obat jahe.
Gingerol memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat, menurut penelitian.
Misalnya, dapat membantu mengurangi stres oksidatif , yang merupakan hasil dari kelebihan jumlah radikal bebas dalam tubuh.
Gingerol juga menyebabkan aroma dan rasa jahe menjadi khas.
Jahe menurunkan kadar gula darah tinggi
Penemuan terbaru menyatakan bahwa jahe memiliki sifat anti diabetes yang kuat.
Dalam sebuah penelitian pada 2015 ditujukan kepada 41 responden yang mengalami diabetes tipe 2.
Setelah para responden diberi jahe sebanyak 2 gram per hari didapatkan hasil mengalami penurunan kadar gula darah sebesar 12 persen.
Melansir kontan, berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat, dalam 100 gram jahe mengandung 80 kalori, 1,82 gram protein, dan 2 gram serat makanan.
Dalam penelitian yang diterbutkan dalam Journal of Ethnic Foods, mengonsumsi jahe bisa membantu mengurangi kadar A1C dan kadar glukosa serum puasa pada penderita diabetes tipe II.
Penelitian lainnya yang diterbutkan dalam Journal of Complementary and Integrative Medicine melaporkan bubuk jahe bisa meningkatkan kontrol glikemik pada orang dewasa penderita diabetes tipe II yang tidak menggunakan insulin.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, jahe memiliki mekanisme pengendalian gula darah yang potensial.
Sekadar info, jahe mampu menghambat enzim yang memproses karbohidrat dan sensitivitas insulin.
Baca juga: Minum Air Rebusan Jahe dan Daun Pandan Tiap Pagi, dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaatnya
Penelitian yang diterbitkan dalam European Jurnal of Pharmacology, dua ekstrak jahe yang berbeda, spissum dan ekstrak berminyak, berinteraksi dengan reseptor serotonin untuk membalikkan efeknya pada sekresi insulin.
Pengobatan dengan ekstrak tersebut memicu menurunkan kadar gula darah sampai 35% dan meningkatnya kadar insulin plasma sekitar 10%.
Jahe mengandung gingerol yang berperan untuk meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam sel otot tanpa menggunakan insulin.
Jahe, bahan alami yang mengandung nilai glikemik rendah sehingga penderita diabetes aman mengonsumsinya secara rutin.
Cara memanfaatkan jahe untuk menurunkan gula darah
Ada banyak cara untuk mengonsumsi jahe sebagai obat diabetes, beberapa diantaranya:
- Anda bisa memotong jahe atau memarutnya kemudian dicampurkan dalam tumisan sayur.
- Anda bisa membuat limun jahe yang segar diminum kapan saja. Anda bisa mengolah jahe menjadi teh.
- Anda cukup merebus air dan menambahkan beberapa potong jahe rebus sampai mendidih. Anda minum teh jahe saat pagi hari.
- Opsi lainnya, Anda bisa membuat infused water jahe saat malam hari dan mengonsumsinya saat pagi hari
(*/sajian sedap/ kontan)