Militer dan Kepolisian
Kapal Cepat Rudal ke Enam TNI Siap Diluncurkan, Inilah Spesifikasi dan Persenjataan yang Dimlikinya
KCR-60M keenam dilengkapi sistem persenjataan (Main Gun) Bofors MK3 kaliber 57 mm, Shipborne gun 20 mm, dan rudal anti kapal Exocet
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM-Kemampuan Indonesia memproduksi sendiri alusistanya kian membanggakan.
Selang sekitar 3 bulan dari peluncuran Kapal Cepat Rudal (KCR) yaitu KCR-60M kelima (KRI Kapak 625), PT PAL Indonesia tengah bersiap untuk meluncurkan KCR-60M keenam yang disebut (belum resmi) sebagai KRI Panah 626.
Dilansir dari indomiliter.com, tahapan persiapan menuju peluncuran diwujudkan dalam pemasangan meriam Bofors 57 MK.3 yang telah berhasil dilaksanakan dengan lancar.
Seperti halnya KCR-60M kelima, KCR-60M keenam dilengkapi sistem persenjataan (Main Gun) Bofors MK3 kaliber 57 mm, Shipborne gun 20 mm, dan rudal anti kapal Exocet 40MM B3.
Baca juga: Terbukti Bikin Pasukan Rusia Kelabakan, Inilah Senjata Andalan Ukraina Hadapi Serangan Rusia
Serta kemampuan patroli dengan jarak tempuh dan kecepatan jelajah mumpuni untuk menjaga laut territorial Indonesia yang luas pada kondisi Sea State 6 dan kemampuan pengoperasian senjata pada pengoperasian senjata pada Sea State 4.

Kapal Cepat Rudal ini memiliki panjang keseluruhan 60 meter dengan lebar 8,10 meter dan tinggi 4,85 meter dan mampu membawa muatan penuh 450 sampai dengan 500 ton.
Proses pembangunan KCR 60M kelima dan keenam menjadi sejarah baru bagi PT PAL Indonesia, pasalnya untuk pertama kali pengadaan dua unit KCR dibangun lengkap antara platform dengan sistem persenjataannya.
Baca juga: Rudal Stinger Rontokkan Heli dan Jet Tempur Rusia di Ukraina, Ulangi Kesuksesan di Afghanistan
KCR-60M generasi terbaru ini dirancang guna memenuhi kebutuhan operasional dan spesifikasi teknik dari TNI AL, terutama untuk memenuhi kecepatan maksimum 28 knot dengan menggunakan mesin penggerak utama dengan daya yang lebih besar dan desain baling-baling yang sesuai.
KCR-60M kelima dan keenam mengadopsi Combat Management Systems (CMS) dari Terma. PT PAL Indonesia memegang kontrak utama untuk membangun dan mengirimkan empat unit KCR-60M dengan CMS dari Terma – komposisinya terdiri dari dua unit adalah KCR-60M baru dan dua unit lainnya adalah KCR-60M yang sudah beroperasi dan akan menjalankan upgrade.
KCR-60M TNI AL akan dilengkapi dengan sistem Surveillance, Electronic Support Measures (ESM), Identification friend or foe (IFF) serta senjata, berupa meriam otomatis, peluncur rudal anti kapal dan decoy systems.
Pada akhir Januari lalu, TNI AL diwartakan telah menyetujui tahap Uji Penerimaan Pabrik – Factory Acceptance Tests (FAT) dari Terma untuk proses instalasi Combat Management Systems (CMS) pada empat unit KCR-60M produksi PT PAL Indonesia.
Baca juga: Mampu Rontokkan Drone hingga Pesawat Tempur, Inilah Rudal Canggih Mistral Milik Arhanud TNI-AD
Sebelumnya, menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter bernama KRI Kapak-625 yang diproduksi salah satu industri pertahanan dalam negeri, PT PAL Indonesia (Persero).
Dengan penambahan satu kapal tersebut, total sudah ada lima KCR yang diproduksi PT PAL untuk TNI Angkatan Laut (AL).
Dengan peluncuran kapal baru ini, Prabowo menyebut bahwa PT PAL adalah sebuah aset bangsa yang sangat strategis dan produknya memiliki kualitas serta berdaya saing.
Adapun nama empat KCR lainnya meliputi, KRI Kerambit-627, KRI Sampari-628, KRI Tombak-629 dan KRI Halasan-630.
Berikut spesifikasi kelima KCR buatan PT PAL yang dioperasikan TNI AL seperti dikutip dari kompas.com:
1. KRI Kapak-625
KRI Kapak-625 yang baru diresmikan Prabowo nantinya akan bergabung di bawah Komando Armada III (Koarmada III) TNI AL yang yang membawahi wilayah laut Indonesia bagian timur.
KCR 60 meter kelima ini memiliki kemampuan manuver yang lincah, mampu bergerak secara cepat.
Kapal ini juga sesuai fungsinya, yakni pengamanan wilayah maritim dan melakukan pengejaran terhadap kapal asing yang melanggar wilayah teritorial laut Indonesia.
Kapal ini mempunyai panjang total (loa) 60 meter, kecepatan maksimum (full load) 28 knot dan kecepatan jelajah (cruising) 20 knot.
Selain itu, kapal ini juga mempunyai keunggulan ketahanan di laut selama lima hari, mempunyai jarak jelajah 2.400 nautical mile (NM) pada kecepatan 20 knot serta mampu mengangkut 55 orang.
Untuk menambah daya gempur dan kehandalannya, KCR 60 meter ini akan dipasang sensor dan weapon and command (Sewaco). Antara lain, SSM Exocet MM40 B3 MBDA France, Auxiliary 20 mm Gun Shipborn E Serbia, Surveillanc E Radar Terma Scanter 4603 Denmark, EO tracking c-fire United Kingdom, Decoy & ESM [FFBNW], Data Link National D L Indonesia, CMS Terma C-FLEX Denmark, dan Main Gun 57 Bofors MK3 Sweden.
2. KRI Kerambit-627
KRI Kerambit-627 merupakan generasi kedua KCR 60 Meter Sampari Class.
Kapal ini diluncurkan pada 2019 dan bergabung bersama Koarmada I TNI AL yang membawahi wilayah laut Indonesia bagian barat.
Kapal ini memiliki desain yang cocok dalam melaksanakan strategi perang kepulauan, memiliki dimensi panjang 60 meter, lebar 8,1 meter, draft 2,5 - 2,6 meter (full load) dengan bobot 500 ton.
Sementara kecepatan patroli 15 knot, kecepatan jelajah 20 knot dan kecepatan maksimal 28 knot. Jarak jelajah 2.400 Nm atau setara 4.444 km dengan endurance berlayar selama 5 hari menggunakan mesin 2 X 3.900 BHP.
Sebagai sensor penginderaan, KRI Kerambit-627 dilengkapi dengan SR-47 search radar dan TR-47 fire control radar serta dilengkapi dengan danish terma made radar dan fire control system.
KRI Kerambit juga dipersenjatai dengan meriam Bofors 40 mm sebagai meriam utama dan meriam Denel Cektor GI-2 G12 kaliber 20 mm sebagai persenjataan anti serangan udara.
3. KRI Sampari-628
KRI Sampari-628 merupakan satu dari tiga generasi pertama buatan PT PAL yang dipesan TNI AL.
KRI Sampari-628 mempunyai panjang keseluruhan 60 meter dengan bobot total 460 ton.
Sebagai kapal cepat, KRI Sampari-628 didukung dua mesin diesel yang masing-masing punya kekuatan 2.880 KW.
Dari mesin tersebut, dapat dicapai kecepatan maksimum 28 knot, kecepatan jelajah 20 knot, dan kecepatan ekonomis 15 knot yang mampu membawa 55 personel.
KRI Sampari-628 dirancang untuk mampu berlayar terus-menerus selama 9 hari dengan jarak jelajah bisa mencapai 2.400 Nm pada kecepatan 20 knot.
4. KRI Tombak-629
KRI Tombak-629 merupakan kapal kelas Sampari yang diluncurkan pada 2014.
Kapal ini mempunyai panjang 60 meter dengan lebar sekitar 8,10 meter. Kapal ini mempunyai kecepatan maksimum 28 knot.
Kapal ini dilengkapi dengan meriam Bofors 57 mm dan rudal anti-kapal C-705 dengan jangkauan 140 km.
5. KRI Halasan-630
KRI Halasan-630 memiliki panjang 59,8 meter dan lebar 8,1 metwr
Kapal ini memiliki memiliki kecepatan maksimum 28 knot dengan kecepatan jelajah 20 knot (37 km/jam).
Kapal ini juga dapat beroperasi di lautan selama 9 hari dengan jangkauan 2.400 mil laut.
Sementara, kapal ini juga dipersenjatai dengan meriam Bofors 57 mm L/70 yang menggantikan versi 40 sebelumnya.
Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan dua meriam 20 mm dan dua peluncur rudal anti-kapal.