Detik-detik Sandra Meninggal saat Hendak Antre Minyak Goreng di Ritel, Sempat Mengeluh Sakit di Dada
korban bersama warga lainnya sedang menunggu ritel tersebut buka untuk membeli minyak goreng. Menurut Kasiyono, sebelum berangkat, sesuai penuturan...
"Baru sampai di Bujangga, korban sudah meninggal dunia, dan oleh suaminya dibawa pulang kembali ke rumah," ungkapnya.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah korban.
Kasus ini dalam proses lidik Polsek Teluk Bayur.
Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di pemakaman Muslimin Kelurahan Teluk Bayur, masih menunggu kedatangan anak korban dari Samarinda," ujarnya.
Sementara itu, Camat Teluk Bayur, Endang Iriyani turut prihatin atas kejadian yang sangat tidak disangka.
Ia memastikan antrean tidak begitu berdesakan, namun antusias warganya dalam mencari minyak goreng memang tidak berbeda dari yang lainnya.
Ia juga mengakui kejadian langsung diteruskan kepada Pemkab Berau, terutama anak dari Sandra sendiri, masih ada 2 anak yang masih kecil.
"Kami turut prihatin, hingga terjadi kejadian seperti ini," ujar dia.
Baca juga: Sosok Guinandra Jatikusumo, Calon Suami Putri Tanjung, Ternyata Berprestasi Sejak di SMA
Baca juga: 6 Fakta Pulau Nusakambangan, Dikenal Pulau Narapidana, Tempat Eksekusi Mati Hingga Benteng Tsunami
Baca juga: Miss Ukraina Cantik ini sampai Ikut Terjun ke Medan Perang Melawan Rusia Demi Bela Negara
Baca juga: Luna Maya Beberkan Tipe Pria Idamannya ini: Kalau Dia Gue Suka, Pinter dan Kharismatik
Persoalan minyak goreng hingga saat ini belum mampu diselesaikan oleh pemerintah. Masyarakat masih sulit memperoleh minyak goreng di pasaran.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi mengatakan, sebenarnya stok minyak goreng yang dimiliki pemerintah cukup bahkan melimpah yang dihasilkan dari penerapan kebijakan DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation).
"Ini kita bicara seluruh Indonesia, 390 juta liter ini untuk seluruh Indonesia, per kemarin itu sudah 415 juta liter hanya dalam 20 hari," ujar Mendag saat melakukan kunjungan ke Pasar Kebayoran Lama, Rabu (9/3/2022) lalu.
Mendag membeberkan ada dua kemungkinan yang menjadi penyebab mengapa minyak goreng langka di pasaran.
Pertama, karena kebocoran untuk industri yang kemudian dijual dengan harga tidak sesuai patokan pemerintah. Kedua, ada penyelundupan dari sejumlah oknum.
"Ini akan saya tindak keduanya menurut hukum," tegas Mendag.
Mendag mengatakan, ketersediaan minyak goreng yang banyak namun langka di pasaran karena ada beberapa oknum yang menimbun.