Gus Baha Ingatkan Jangan Lakukan Hal Ini, Meski Rajin Shalat Tapi Bisa Halangi Masuk Surga
Gus Baha dalam video di kanal YouTube Ngaji Bersama diunggah pada 22 Mei 2021, memberikan tausiahnya.
BANGKAPOS.COM -- Apapun yang ada di langit dan bumi adalah kepunyaan Allah SWT.
Jika konsep itu disetujui dan dipahami, maka manusia semestinya tidak merasa memiliki selama di dunia.
Misalnya, melarang orang lain mengambil air di tanah milik sendiri.
Meskipun tanah itu milik sendiri dan dilengkapi sertifikat, tidak boleh pelit atas apa yang ada di dalamnya.
Hal itulah yang akan menghalangi jalan ke surga meski rajin shalat.
Hal itu diungkapkan penceramah KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau disapa Gus Baha.
Gus Baha dalam video di kanal YouTube Ngaji Bersama diunggah pada 22 Mei 2021, memberikan tausiahnya.
Baca juga: Gus Baha Ungkap Dosa Suami pada Istri yang Dibenci Allah SWT, Salah Satunya Poligami Tapi Tak Adil
Dia mengutip hadis yang isinya kelak di hari kiamat, semua orang akan ditanyai suatu pertanyaan oleh Allah.
Gus Baha mengingatkan bahwa masyarakat umum telah banyak salah menafsirkan mengenai hukum.
"Sekiranya Anda terlalu yakin dengan hukum fiqih, tentu ada kesalahannya," kata Gus Baha.
Menurutnya, sebidang tanah sudah pasti bisa dimiliki secara legal oleh hukum.
Baca juga: Memberikan Sesuatu Pada Mertua Bisa Menjadi Riba Kalau yang Seperti Ini, Simak Penjelasan Gus Baha
Ketika sudah dimiliki secara hukum, maka segala sesuatu yang terkandung dalam tanah pun menjadi hak miliknya.
"Tapi yang perlu diingat adalah, kendati tanah itu milik Anda, namun Anda sendiri bukanlah yang menciptakan tanah tersebut," jelasnya.
Begitupun semua yang terkandung di dalam tanah seperti mata air, bukankah Anda yang ciptakan melainkan Allah SWT.
Baca juga: Tips Menghadapi Istri yang Sedang Marah, Gus Baha Sarankan Suami Bersikap Hal Seperti Ini
Gus Baha mengisahkan orang kaya yang meninggal, yang memiliki tanah mengandung mata air di dalamnya.
Ketika memasuki surga, Allah pun melarang orang tersebut.
Padahal orang itu tidak pernah maksiat dan selalu mendirikan shalat.
Ternyata kesalahan orang kaya tersebut hanya satu.
Ia pernah melarang orang miskin untuk mengambil airnya.
Padahal Allah sebagai pencipta tanah dan segala yang terkandung dalam tanah, mengharamkan seseorang untuk merintangi orang lain mengambil air yang ada di tanah siapapun.
Konsep sedekah
Sedekah tidak perlu banyak-banyak, apalagi sampai melebihi sepertiga hartanya.
Gus Baha pun memberikan alasan dan penjelasannya sebagaimana yang diterapkan oleh Rasulullah SAW.
Sebagaimana diketahui bahwa sedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan.
Namun rupanya sedekah dengan jumlah yang banyak tidak dianjurkan oleh Gus Baha.
Apalagi bahkan sampai melebihi sepertiga hartanya.
Hal itu dia beberkan dalam video pada tanggal 17 November 2021 di kanal YouTube Santri Gayeng.
Namun dalam bersedekah menurut Gus Baha sebaiknya jangan terlalu banyak apalagi hingga seluruh harta diberikan.
Sedekah jangan banyak-banyak ini pun kata Gus Baha sempat terjadi pada Rasulullah SAW.
Bahkan menurut Gus Baha, kata Nabi sedekah jangan melebihi sepertiga dari harta yang dimiliki.
"Pokoknya kata Nabi, sedekah itu jangan melewati sepertiga," ungkap Gus Baha.
Bahkan Nabi menolak diberikan sedekah oleh salah seorang sahabat yang ingin menyedekahkan seluruh hartanya.
Hal ini dikarenakan masih ada keluarga dan ahli waris yang perlu dibiayai.
"Peduli pada anak cucu juga kebaikan," ungkap Gus Baha.
Dia menyarankan untuk tidak sedekah melebihi sepertiga harta sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW.
"Jadi orang baik itu tidak boleh berlebihan, bagaimana pun kita punya anak cucu," ungkap Gus Baha.
Kata Gus Baha, Nabi bersabda kamu bahwa meninggalkan warisan yang banyak untuk anak cucu lebih baik ketimbang mereka jadi miskin dan meminta-minta.
(Bangkapos.com/Widodo)