Fadli Zon Angkat Bicara, Minyak Goreng Langka Rugikan Jokowi, Copot Saja Menteri Perdagangan
Anggota DPR RI Fadli Zon mendesak Presiden Jokowi mencopot mencopot Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi terkait kelangkaan minyak goreng saat ini.
BANGKAPOS.COM – Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon angkat bicara terkait fenomena kelangkaan minyak goreng di Indonesia saat ini.
Politikus Partai Gerindra itu mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.
Ia menilai Mendag lah orang yang bertanggung jawab terkait langkanya minyak goreng di pasaran.
Fadli Zon yang menjadi bintang tamu di acara Indonesia Lawyers Club (ILC), mengatakan bahwa minyak goreng langka merupakan suatu fenomena yang baru setelah masa suram terjadi pada 1960.
Pada tahun tersebut, masyarakat Indonesia mengalami kesulitan berbagai macam komoditi.
Baca juga: Temukan Fakta Minyak Goreng Benar-benar Langka, Jokowi Segera Ambil Keputusan
Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Perintahkan Seluruh Kapolda Segera Atasi Kelangkaan Minyak Goreng
Melihat kondisi di masyarakat yang harus antre hanya untuk mendapatkan bahan pokok itu, Fadli Zon meminta jangan ada pihak yang membantah fenomena ini.
"Fenomena antrean itu juga nyata. Jadi, saya kira tidak perlu dibantah. Dengan adanya media sosial sekarang, setiap orang bisa melaporkan bahwa antrean itu nyata, kesulitan itu nyata," kata Fadli Zon dikutip dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Senin (14/3/2022).
Demikian, Fadli Zon menegaskan kalau kesulitan mendapatkan minyak goreng bagi masyarakat sulit untuk dibantah.
Lantas siapa yang harus bertanggung jawab dalam hal ini?
Fadli Zon menyampaikan bahwa Presiden sangat dirugikan kalau Menteri Perdagangan yang bertanggung jawab dalam permasalahan ini.
"Harusnya copot saja Menteri Perdagangannya, ganti dengan orang yang punya kapasitas, kapabilitas yang lebih baik gitu ya," ujar Fadli Zon.
"Karena ini menyangkut masalah hal-hal basic, yang dasar, sampai kita menjadi olok-olokan gitu, ada perang Ukraina-Rusia, Putin katanya, ikut campur biar suruh kita urusin minyak goreng saja dulu," ujar Fadli Zon.
Dengan fenomena ini, Fadli Zon mengaku kalau pada akhirnya Indonesia terpojokkan lantaran negara lain sudah membahas masalah sophisticated atau kecanggihan dan lain-lainnya.
Oleh sebab itu, kelangkaan minyak goreng bagi masyarakat bagi Fadli Zon adalah sebuah ironi lantaran Indonesia sebagai penghasil Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Baca juga: Berjuang Keluar dari Zona Degradasi, Nasib Akhir Persipura Ditentukan Posisi Tim Satu Ini
Baca juga: Dirapel 3 Bulan, TPP Akan Langsung Dikirim ke Rekening PNS, Ini Urutan Proses Pencairannya
Baca juga: Mbah Mijan Buka Suara Terkait Ritual Kendi di Acara IKN yang Dihadiri Presiden Jokowi
Soal ada indikasi pada rantai distribusi minyak goreng, Fadli Zon sebut kalau itu bukan salah satu masalah karena itu sudah dihilir.
"Harusnya secara holistic sudah dilihat dari hulu dan hilir, bagaimana masalah ini bisa diselesaikan dengan diagnosa yang tepat, kemudian dengan intervensi yang tepat," ucap Fadli Zon.
Dugaan penyelundupan
Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi menduga ada oknum-oknum yang berani mempermainkan minyak goreng, sehingga menyebabkan masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
Padahal dia sesumbar, sebenarnya stok minyak goreng yang dimiliki pemerintah cukup bahkan melimpah yang dihasilkan dari penerapan kebijakan DMO (domestic market obligation) dan DPO (domestic price obligation).
"Ini kita bicara seluruh Indonesia, 390 juta liter ini untuk seluruh Indonesia, per kemarin itu sudah 415 juta liter hanya dalam 20 hari," ujar Lutfi dalam keterangannya.
Mendag berdalih, kelangkaan minyak goreng disebabkan dua faktor.
Baca juga: Terungkap Awal Mula Gilang Widya Pramana Dijuluki Juragan 99 hingga Disebut Jadi Incaran Bareskrim
Baca juga: Ahok Cek Kesiapan Sirkuit Mandalika Jelang MotoGP Digelar, Bakal Ikut Nonton?
Pertama kebocoran dari pabrik minyak goreng, dan kedua adalah karena adanya oknum yang menjualnya ke luar negeri secara ilegal.
"Jadi ada yang menimbun, dijual ke industri atau ada yang menyelundup ke luar negeri, ini melawan hukum. Ini akan saya tindak keduanya menurut hukum," tegas Lutfi.
Meski di lapangan banyak warga saling berebut minyak goreng, mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat ini tetap meyakini, bahwa stoknya sangat melimpah di dalam negeri.
"Kami tegaskan bahwa stok minyak goreng melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Lutfi dikutip dari Antara. (Tribun-Papua.com/KompasTV)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Copot Mendag, Fadli Zon: Minyak Goreng Langka, Masyarakat Susah, Presiden Dirugikan