Ini Penjelasan Cerdas Gus Baha Soal Polemik Suara Adzan yang Bikin Ramai

Gus Baha memberikan jawaban cerdas mengenai perbedaan pendapat tentang adzan dan pengeras suara.

Penulis: Widodo | Editor: Alza Munzi
Instagram Gus Baha
Penceramah Gus Baha 

BANGKAPOS.COM -- Penceramah Gus Baha memberikan jawaban cerdas mengenai perbedaan pendapat tentang adzan dan pengeras suara.

Sebagaimana diketahui Surat Edaran Menteri Agama menuai polemik setelah Menag Gus Yaqut mengeluarkan pernyataan yang menuai pro kontra.

Namun, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau disapa Gus Baha ternyata telah mengingatkan hal tersebut dalam sebuah ceramahnya.

Gus Baha menjelaskan jika perbedaan pendapat telah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW.

Karena itu tidak perlu disikapi secara berlebihan.

Dia menjelaskan adzan menggunakan pengeras suara tidak ada kaitannya dengan SE Kemenag.

Baca juga: Gus Baha Ingatkan Jangan Lakukan Hal Ini, Meski Rajin Shalat Tapi Bisa Halangi Masuk Surga

Hal itu dia beberkan dalam kanal YouTube Achmad Hudaifi yang diunggah pada 25 Februari 2022.

"Sampeyan kalau beda pendapat biasa saja, jangan seperti orang sekarang, kalau beda pendapat ribut," ujar Gus Baha.

Menurut Gus Baha perbedaan pendapat merupakan fitrah alamiah yang pasti dialami manusia selama hidup di dunia.

Baca juga: Gus Baha Ungkap Dosa Suami pada Istri yang Dibenci Allah SWT, Salah Satunya Poligami Tapi Tak Adil

"Beda pendapat itu fitrah. Tidak mungkinlah kita tidak beda pendapat, tidak mungkin," lanjut Gus Baha.

Gus Baha juga menjelaskan jika dirinya pernah ditanya tentang speaker yang ada di berbagai masjid.

Baca juga: Memberikan Sesuatu Pada Mertua Bisa Menjadi Riba Kalau yang Seperti Ini, Simak Penjelasan Gus Baha

"Di kampung-kampung kalau ada masjid pakai speaker, di mana-mana, saya sering ditanya.

Gus, bilangin kalau adzan jangan banter-banter, membuat berisik tetangga.

Kalau sudah niat shalat, tidak usah adzan sudah datang," kata Gus Baha.

"Selesai kamu, yang satu, ya tidak! harus keras supaya syiar.

Yang satu mengatakan sia-sia dikata-katain saja.

Karena yang tidak senang cuma ngata-ngatain saja, yang

sudah senang tanpa adzan keras-keras maksudnya sudah shalat, kamu pilih mana?" tanya Gus Baha.

Gus Baha lantas menceritakan jika hal tersebut sudah terjadi sejak zaman Rasulullah SAW antara Abu Bakar dan Umar.

"Abu Bakar kalau berdzikir di masjid itu lirih sekali, selirih-lirihnya.

Umar kalau berdzikir sangat keras, tapi tidak menggunakan sound sistem tapi sangat keras hingga membuat ramai," ungkap Gus Baha.

Gus Baha kemudian mengatakan jawaban Abu Bakar ketika ditanya oleh Rasulullah SAW alasan berdzikir dengan suara lirih.

"Ya Aba Bakrin, kenapa kamu melirihkan suara? Saya itu malu sama Allah, Dia itu Dzat yang Maha Mendengar. 

Jadi, saya mengeraskan suara itu malu, seperti Tuhan butuh suara keras saja," jawab Abu Bakar, sebagaimana diceritakan Gus Baha.

"Umar ditanya kenapa kamu terlalu keras? Umar jawabnya sederhana, 'Supaya tidak mengantuk'," beber Gus Baha.

Karena itulah lanjut Gus Baha tidak ada satupun ulama yang mengatakan jika Umar afdholu min Abi Bakrin (lebih utama) karena jawaban Umar sangat sederhana.

Gus Baha menuturkan jika Rasulullah ketika para sahabatnya banyak masalah, maka mereka berdoa dengan suara keras, Rasulullah SAW kemudian bersabda.

"Kamu tidak berdoa dengan dzat yang tuli, maka kamu tidak usah keras-keras," kisah Gus Baha dalam sebuah hadits Nabi.

"Jadi, andaikan istighosah pakai sound sistem keras-keras, itu ya perlu dipertanyakan.

Tuhan sudah dengar kok gegernya seperti itu ngapain," tambah Gus Baha.

"Tapi misalnya madzhab (pendapat) itu kamu pakai, lalu ada pertanyaan,

"Dangdut saja keras, kenapa kalimat thayyibah tidak boleh keras? Masalah lagi," tutup Gus Baha.

Simak video selengkpapnya di sini

(Bangkapos.com/Widodo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved