INGAT Jangan Ucapkan Kata-kata Ini Saat Anda Berkunjung ke Brunei Darussalam, Fatal Akibatnya

Wulan membeberkan sejumlah kata-kata yang memiliki makna berbeda antara di Brunei dengan Indonesia.

changiairport.com
Brunei Darussalam 

BANGKAPOS.COM -- Brunei Darussalam selain dikenal sebagai negara yang kaya juga dikenal sebagai negeri yang begitu istimewa.

Pasalnya ada berbagai keunikan yang tidak bisa kita temui di negara lainnya, termasuk di Indonesia.

Salah satunya adalah ada beberapa kata pengucapan yang justru bermakna tak sama jika disebutkan di negara Brunei Darussalam. 

Untuk itu, kita perlu memahami sejumlah perbedaan makna tersebut, takut-takut mengucapkannya saat sedang berkunjung ke Brunei.

Apalagi ada beberapa kata yang justru artinya terbilang tak sopan atau sensitif, meski di Indonesia kata itu bermakna biasa saja.

Baca juga: INILAH Nokia Edge 2022 Berikut Spesifikasi dan Bocoran Harganya, Flagship Berbaterai 6900 mAh

Baca juga: Pertamax Hari ini Resmi Naik, Ini Harga Pertamax Terbaru Se-Indonesia, di Babel Rp 12.750 per Liter

Baca juga: Terungkap Faktor Persipura Terdegradasi dari BRI Liga 1: Dibuangnya Boaz & Pemilihan Pemain Asing

Baca juga: Makanlah Buah Ini Beserta Bijinya, Hubungan Suami Istri Makin Bahagia, Kata dr Zaidul Akbar

Baca juga: Pose Dianna Dee Pamer Baju Tidur, Pegang Mawar Bikin Cantiknya Benaran Menggoda

Melalui kanal YouTube Wulan's Life, WNI yang menetap di Brunei, Wulan membeberkan sejumlah kata-kata yang memiliki makna berbeda antara di Brunei dengan Indonesia.

Simak, inilah beberapa kata yang berbeda tafsiran atau makna di negara Brunei dengan Indonesia.

Budak

Anak kecil minum air putih

Pertama, yakni kata budak.

Budak di Indonesia berarti hamba saya atau tawanan.

Bisa juga berarti seseorang yang diperintahkan untuk melakukan sesuatu dari orang yang lebih berkuasa.

Namun lain di Brunei, budak menurut mereka adalah anak kecil yang berusia di bawah 17 tahun.

Baca juga: Toni Tabuni, Pimpinan KKB yang Tewas Ditembak Aparat di Nabire: Ini Sederet Aksi Kejahatannya

Baca juga: INILAH Tiga Surah Pendek Al Quran: An-Nas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlas , Serta Makna yang Terkandung

Baca juga: Inilah Deretan Artis Berdarah Batak Bemarga Siregar, Disebut Sukses di Panggung Hiburan

Baca juga: Luna Maya Tak Sabar Sambut Ramadan, Punya Keinginan Khatam Al-Quran dan Siap Berburu ini di Amerika

Ijab

Wulan menjelaskan bahwa kata ijab memiliki penafsiran yang berbeda di Brunei dan Indonesi.

Di Indonesia ijab diistilahkan dengan pernyataan yang menunjukan kemauan membentuk hubungan suami isteri dari pihak mempelai wanita disebut.

Sementara itu di Brunei Darussalam ijab berarti takut atau rasa tak berani akan suatu hal.

Babu

Ilustrasi ibu dan anak.

Babu di Indonesia dikenal dengan makna seorang yang berprofesi sebagai pengurus rumah tangga.

Namun di Brunei mengetahui fakta ini mungkin membuat Anda akan terkejut.

Pasalnya di Brunei, babu justru diartikan sebagai ibu.

Baca juga: Berkaus Lekbong, Beginilah Gaya Santai Wika Salim saat Mencuci Piring, Bikin Netizen Berisik

Baca juga: Aming Bantah Pansos, Ungkap Cerita di Balik Foto Viral Luna & Ariel, Luna Maya: Hanya Teman

Baca juga: Heboh Rumah Mewah Sultan di Banjar, IniPenjelasan Pemilik Rumah Bergaya Eropa Klasik Kalsel

Baca juga: Pria ini Panjat Tembok Intip Istrinya Selingkuh, Langsung Syok Lihat Ada Lelaki Lain di atas Abe

Ngabuburit

Ilustrasi penjuan takjil di Kota Pangkalpinang.

Kata yang berikut ini dibeberkan Wulan agak fatal jika disebutkan secara umum, yakni ngabuburit.

Di Indonesia, sama sekali tak ada yang salah dengan ucapan ngabuburit.

Diketahui ngabububurit adalah kegiatan hangout kecil-kecilan atau jalan-jalan sore yang dilakukan sembari menunggu waktu berbuka.

Sementara di Brunei ngabububurit istilahnya adalah agak sensitif.

Ngabuburit atau disebut burit memiliki arti bagian belakang atau selangkangan.

"Jangan ucap kalimat itu kalau kalian lagi travelling, maknanya akan berbeda," kata Wulan.

Butuh

Kata berikutnya yang jauh lebih fatal jika sembarang diucapkan adalah kata butuh.

Di Indonesia, kata ini sangat umum diucapkan oleh seseorang yang memerlukan sesuatu.

Namun di Brunei, Wulan menyarankan jangan coba-coba untuk menyebutnya secara sembarangan, apalagi di depan kaum lelaki di Brunei.

Pasalnya, di Brunei kata butuh ternyata bermakna sebagai alat kelamin laki-laki.

Alih-alih ingin mengucap kata butuh, Anda bisa mencari kata penganti yang lan.

"Sebaiknya Anda ucapkan 'perlu', jangan bilang 'butuh," kata Wulan

Pusing

Ilustrasi pusing 1

Mirip di Malaysia, kata pusing di Brunei Darussalam ternyata bermakna berputar atau berkeliling.

Makna tersebut sangat jauh berbeda dengan yang dipahami orang Indonesia, yang berarti sakit kepala.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved