Tutupi Dalang Korupsi Hambalang, Angelina Sondakh Akui Takut, DPR RI Sangat Kotor Masa Itu

Angelina Sondakh tak ingin mengungkap sosok yang telah menjerumuskannya sehingga ia kehilangan kebebasannya selama satu dekade.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Angelina Sondakh saat menjalani persidangan. 

Tutupi Dalang Korupsi Hambalang, Angelina Sondakh Akui Takut, DPR RI Sangat Kotor Masa Itu

BANGKAPOS.COM - Angelina Sondakh tak ingin mengungkap sosok yang telah menjerumuskannya sehingga ia kehilangan kebebasannya selama satu dekade.

Mantan Putri Indonesia 2001 menjalani masa hukuman penjara di Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Dia dipenjara karena kasus korupsi saat menjabat sebagai anggota DPR RI.

Angie, begitu sapaan akrabnya, merupakan anggota DPR pada periode 2004-2009 dan terpilih kembali untuk periode 2009-2014.

Kemudian akhirnya ia menjadi tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games pada 2012 lalu.

Di program Rosi di Kompas TV, Rosiana Silalahi selaku host, penasaran dan menanyakan alasan Angelina Sondakh tak mengungkap dalang di balik kasus korupsi Hambalang, yang menyeretnya ke penjara.

Rupanya, Angie, sapaan akrabnya, merasa takut dan berpikir akan ada ancaman besar yang menerpa jika ia membongkar siapa aktor besar di balik kasus korupsi Hambalang.

Ancaman itu dianggap besar karena memungkinkan membahayakan putranya, Keanu Jabbar Massaid.

"Saya takut, saya masih berpikir Keanu harus selamat dan kalau saya dibilang penakut saya terima," katanya dalam video di Youtube KOMPASTV yang berujudul 'Alasan Angelina Sondakh Tak Ungkap Dalang Megakorupsi Proyek Hambalang '.

Sebagai ibu, ia ingin melihat anaknya tumbuh besar tanpa terancam.

"Saya ingin melihat Keanu tumbuh besar, normal, tanpa ketakutan juga. Saya single parent, kakakku meninggal, saya menjalan ini sendirian. Aku takut," katanya.

Ibu sambung Aaliyah Massaid ini mengaku, sang anak adalah segalanya.

Ia berpikir anak kandungnya kini mungkin tidak percaya, tapi ia berharap suatu saat nanti kebenaran akan terungkap.

"He's me everything. Mungkin Keanu gak percaya dan itu menyakitkan buatku juga, tapi saya harap suatu hari kebenaran akan terungkap, mudah-mudahan kalau masih ada," katanya.

Ia mengaku, jika kelak kebenaran terungkap, ia ingin Keanu bisa percaya kepadanya.

"Bila suatu hari itu terungkap, aku udah enggak punya lagi dendam buat siapapun juga. Aku hanya ingin the truth is for my son. Aku hanya ingin anak saya percaya sama saya," kata Angelina Sondakh sembari terisak.

Air mata wanita cantik itu terus mengalir tiada henti. Ia tampak sedih.

Ia tak peduli orang lain memandang dia sebagai koruptor, tapi ia hanya ingin anaknya bisa mempercayainya sepenuh hati.

"Aku hanya ingin anak saya percaya sama saya. Orang lain enggak percaya itu normal, because they saw me like this, tapi biarkan anak saya mencintaiku, menerimaku dan anak saya berpikir bahwa saya melakukan yang terbaik untuknya," ujar Angelina Sondakh.

Menurutnya, korupsi itu tidak ada yang dilakukan sendiri, tapi pasti ada beberapa orang yang terlibat.

"Ketakutan itu dalam aku. Enggak ada yang bisa korupsi sendiri, saya ini siapa, saya hanya orang yang datang dari Manado masuk ke politik, logicly thinking, gak akan masuk akal," katanya.

Kini, ia pun merasa putus asa setelah mengalami kehidupan pahit akibat terseret kasus korupsi.

"Kebenaran di dunia ini apakah ada, apakah ada keadilan, itu pertanyaan kepada diriku sendiri," katanya.

"Sampai sekarang, saya hopeless untuk mencari kebenaran. Jadi saya sekarang hanya ingin menikmati peran sebagai seorang ibu," ujarnya menambahkan.

DPR RI di masa itu sangat kotor

Angelina Sondakh mengungkapkan kondisi DPR RI semasa ia menjabat sebagai anggota Badan Anggaran (Banggar).

Ia mengungkapkan, di masa ia menjabat, DPR adalah tempat yang sangat kotor sehingga sangat mudah melakukan korupsi.

"Jangan sampai ada yang persume saya mengatakan itu hari ini. Mudah-mudahan hari ini aku berharapnya bersih. Tapi di era saya, DPR itu sangat kotor," ujar Angie.

Ia pun membenarkan saat Rosi bertanya padanya mengenai betapa mudahnya seorang anggota DPR, terutama anggota Banggar, mendapatkan uang dari proses-proses negosiasi.

Angie mengungkapkan, semua orang yang terkena korupsi, pasti berhubungn dengan anggota Banggar DPR.

Tak perlu mencari sumber dana, banyak pihak akan mencari anggota Banggar untuk menegosiasikan setiap anggaran dari program-program pemerintah.

"Semua orang yang kena kasus korupsi itu pasti ada hubungannya dengan anggota Banggar. Di mana semua penetapan anggaran ada di situ. Mudah untuk bernegosiasi, orang akan mencari kita," ujar Angie.

Angie ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi Wisma Atlet oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Februari 2012.

Penetapan Angie sebagai tersangka ini berdasarkan pengembangan penyidikan kasus dugaan suap Wisma Atlet yang menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.

Setelah melalui serangkaian persidangan, pada 10 Januari 2013 majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan vonis berupa hukuman 4 tahun 6 bulan penjara terhadap Angie.

Ia juga dihukum denda Rp 250 juta subsider 6 bulan kurungan.

Majelis hakim menilai, Angie terbukti melakukan tindak pidana korupsi dengan menerima pemberian uang senilai Rp 2,5 miliar dan 1.200.000 dollar Amerika dari Grup Permai.

Vonis ini jauh lebih ringan dibanding tuntutan jaksa KPK yang meminta agar Angie dihukum 12 tahun penjara ditambah denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan.

Dalam perjalanannya, di tingkat kasasi Mahkamah Agung (MA) memperberat hukuman Angie.

Majelis hakim MA menjatuhkan vonis 12 tahun penjara dan hukuman denda Rp 500 juta. Dua tahun berselang, Angelina mengajukan Peninjauan Kembali (PK) ke MA.

Akhir 2015, MA mengabulkan permohonan PK tersebut sehingga vonis Angie dikurangi menjadi pidana penjara 10 tahun ditambah denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan.

(Kompas.com/Tribunnews.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved