Militer dan Kepolisian

Sudah Berpengalaman di Berbagai Medan Perang, Inilah Pasukan Terjun Payung Legendaris Rusia VDV

VDV selalu diterjunkan dalam setiap konflik yang dihadapi oleh Rusia atau dulu bernama Uni Soviet. Mulai dari Perang Dunia ke-2 hingga

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
kemenhan Rusia via gridhot.id
pasukan VDV Rusia 

BANGKAPOS.COM-Rusia mengerahkan unit-unit militer terbaiknya dalam laga perang dengan Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini.

Salah satu unit militer tersebut adalah Pasukan terjun payung atau VDV (Vozdushno Desantnye Voiska).

Nama pasukan khusus yang sudah malang melintang dalam berbagai palagan perang di berbagai belahan dunia ini kembali mencuat setelah sekitar 60 personel Pasukan terjun payung Rusia di wilayah Pskov dilaporkan menolak untuk ditugaskan dan berperang di Ukraina.

Harian Pskovskaya Gubernia pada Rabu (6/4/2022) mewartakan, para penerjun payung di area itu dikerahkan ke Belarusia beberapa hari setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.

Dilansir dari kompas.tv, sebagian besar prajurit kelompok elite itu dikembalikan ke Pskov dan dipecat setelah menolak untuk berperang.

Beberapa personel lainnya diancam dengan tuntutan pidana karena desersi.

Tentara Rusia menyita serangkaian senjata Barat yang membantu Ukraina
Tentara Rusia menyita serangkaian senjata Barat yang membantu Ukraina (24h via intisari-online)

Nikolay Kuzmin, aktivis setempat, menyatakan bahwa ia telah berbicara dengan seorang sopir yang membantu mengangkut prajurit penerjun payung itu kembali ke Pskov. Kuzmin menyebut bahwa sang sopir membenarkan laporan itu.

Diperkirakan, jumlah prajurit yang menolak berperang di Ukraina akan melonjak tajam.

“Sumber militer kami menyebut bahwa para komandan kini tak mau menerima pengunduran diri apa pun,” tulis harian Pskovskaya Gubernia.

“Sebagai gantinya, banyak komandan yang mengirim mereka (para prajurit) ke kantor kejaksaan militer (untuk dituntut pidana karena desersi).”

Dilansir dari airspace-review.com, pasukan VDV (Vozdushno Desantnye Voiska) atau biasa disebut desatnik, merupakan pasukan kebanggaan Angkatan Bersenjata Rusia.

Berdiri sejak tahun 1930 satuan ini mengemban tugas utama melakukan serbuan lintas udara.

VDV merupakan matra di Angkatan Bersenjata Rusia terdiri dari empat divisi dan beberapa brigade pendukung serta satu resimen 45th Special Forces Recon.

Dengan total personel aktif mencapai 72.000 orang, VDV memiliki daya gempur yang sangat tinggi dibandingkan pasukan payung lainnya di dunia.

Rusia juga memiliki konsep pertahanan sedikit lebih maju dibandingkan negara-negara NATO.

Rusia sudah menerapkan konsep infanteri mekanis sejak tahun 80-an.

Sehingga, dalam setiap divisi VDV terdapat kendaraan tempur macam BMP, BTR, bahkan tank tempur.

Selain itu VDV juga dilengkapi howitzer dan kendaraan anti serangan udara.

VDV selalu diterjunkan dalam setiap konflik yang dihadapi oleh Rusia atau dulu bernama Uni Soviet. Mulai dari Perang Dunia ke-2 hingga Perang Suriah.

Perang Rusia vs Ukraina
Perang Rusia vs Ukraina (Kolase Tribun-Medan.com)

Tercatat, misi tempur paling berdarah dihadapi VDV adalah Perang Afganistan, yaitu saat 345th Independent Guards Airborne Regiment bertempur melawan 250 mujahidin Afganistan dalam pertempuran di Bukit 3234.

Pasukan VDV bertempur sengit dengan peralatan terbatas untuk mempertahankan markas mereka. Misi mereka awalnya adalah melindungi jalur konvoi perbekalan yang melintas di sekitar Bukit 3234.

Pelatihan keras membuktikan bahwa untuk mengalahkan pasukan VDV di Bukit 3234 bukanlah perkara mudah.

Berbekal kerja sama antara pasukan mortar dan tembakan akurat dari AKS-74, pasukan mujahidin dapat dipukul mundur walaupun beberapa desatnik harus meregang nyawa.

Keteguhan dan keuletan pasukan VDV menjadi bukti bahwa pasukan payung Rusia pantas diakui.

Bahkan tidak sedikit personel VDV mendapatkan penghargaan bergengsi seperti Hero of Soviet Union, Medal of Suvorov, hingga The Order of Courage.

Dilansir dari wikipedia, pasukan Lintas Udara Rusia (bahasa Rusia: Воздушно-десантные войска России, ВДВ; Vozdushno-desantnye voyska Rossii, VDV; "Pasukan Pendarat Udara") adalah cabang pasukan terpisah dari Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.

Pasukan Lintas Udara Rusia secara tradisional mengenakan baret biru langit dan pakaian telnyashka bergaris biru yang disebut desant (bahasa Rusia: Десант), dari bahasa Prancis Descente.

Pasukan Lintas Udara Rusia terkenal dengan mobilitas mereka, memanfaatkan sejumlah besar kendaraan yang dirancang khusus yang dibangun untuk transportasi udara, dengan demikian mereka sepenuhnya mekanis dan secara tradisional memiliki pelengkap persenjataan berat yang lebih besar daripada kebanyakan pasukan lintas udara kontemporer.

Era Soviet

Tentara Rusia
Tentara Rusia (Militari.com)

Lompatan parasut pasukan udara pertama dilakukan pada tanggal 2 Agustus 1930, berlangsung di Distrik Militer Moskow.

Detasemen pendaratan udara didirikan setelah lompatan eksperimental awal tahun 1930, tetapi pembentukan unit yang lebih besar harus menunggu hingga 1932–1933.

Pada 11 Desember 1932, sebuah perintah Dewan Militer Revolusioner membentuk brigade lintas udara dari detasemen yang ada di Distrik Militer Leningrad.

Markas Besar Angkatan Darat Pengawal ke-9 berganti nama menjadi Markas Besar Pasukan Lintas Udara pada Juni 1946 setelah perang berakhir.

Unit-unit tentara dikeluarkan dari urutan pertempuran Angkatan Udara Uni Soviet dan ditugaskan langsung ke Kementerian Angkatan Bersenjata Uni Soviet.

Ada kepercayaan dari Barat yang keliru, antara penipuan Soviet yang disengaja atau yang berasal dari kebingungan di Barat, bahwa Divisi Lintas Udara, yang dilaporkan sebagai Divisi ke-6, sedang dipertahankan di Belogorsk di Timur Jauh pada 1980-an.

Divisi maskirovka ini kemudian 'dibubarkan' kemudian pada 1980-an, menyebabkan komentar jurnal profesional Barat bahwa divisi lain kemungkinan akan direformasi sehingga Timur Jauh akan memiliki pasukan lintas udara.

Era Rusia

Dengan runtuhnya Uni Soviet, jumlah divisi VDV telah menyusut drastis dari tujuh menjadi empat divisi, serta empat brigade dan pusat pelatihan berukuran brigade.

Pada Oktober 2013, Shamanov mengumumkan bahwa brigade serangan udara baru akan dibentuk di Voronezh pada 2016 dengan jumlah Resimen Lintas Udara Pengawal Terpisah ke-345.

Pembentukan brigade ditunda hingga 2017–18, menurut pengumuman Juni 2015.

Diumumkan pada bulan Juli 2015 bahwa rencana menyerukan agar Brigade Lintas Udara ke-31 diperluas menjadi Divisi Lintas Udara Pengawal ke-104 pada tahun 2023,[12] dan resimen lintas udara tambahan akan ditambahkan di setiap divisi.

Sejak tahun 1996, VDV mengirimkan Brigade Lintas Udara Terpisah ke-1 ke Bosnia dan Herzegovina sebagai bagian dari misi Multi-National Division North IFOR.

Brigade itu, secara tidak biasa, menggunakan peralatan Angkatan Darat Rusia seperti BTR-80.

Divisi VDV dilengkapi dengan kendaraan tempur lapis baja, artileri, senjata anti-pesawat, truk, dan jip.

Jadi unit VDV memiliki mobilitas dan daya tembak yang unggul dengan kendaraan ini.

Setiap divisi memiliki kedua resimen yang dilengkapi dengan mereka dan turunannya.

Setiap divisi dulunya memiliki tiga resimen, tetapi yang ke-106 adalah yang terakhir, dan kehilangan resimen ketiganya pada tahun 2006.

Dengan pengurangan pasukan setelah tahun 1991, Angkatan Udara ke-61, angkatan transportasi udara militer Rusia, memiliki cukup banyak pesawat angkut berat operasional. untuk memindahkan satu divisi udara, berawak pada standar masa damai, dalam dua setengah lift.

Brigade independen tunggal, 31 di Ulyanovsk, bagaimanapun, tidak dilengkapi dengan baju besi atau artileri sendiri dan mungkin setara dengan pasukan udara Barat, yang berfungsi sebagai infanteri ringan dan harus berjalan ketika mencapai tujuan mereka.

Yang ke-31 adalah mantan Divisi Lintas Udara Pengawal ke-104. Pada April 2020, personel militer dari Pasukan Lintas Udara Rusia melakukan penerjunan HALO (high altitude-low opening) pertama di dunia dari perbatasan bawah stratosfer Arktik.

Kelompok komando Rusia menggunakan "sistem parasut khusus generasi baru", peralatan oksigen yang teruji militer, perangkat navigasi, peralatan khusus, dan seragam.

Ini adalah pendaratan ketinggian tinggi pertama di garis lintang Arktik lebih dari 10 km dalam sejarah penerbangan Rusia. Awak pesawat Il-76 mendarat di lapangan terbang paling utara negara itu di pulau Daratan Franz Josef.

Sebagai bagian dari misinya di wilayah Arktik, awak pesawat menyediakan pendaratan unit udara dari ketinggian 10 dan 1,8 ribu meter, serta pendaratan kargo dengan berat total sekitar 18 ton.

Setelah melakukan latihan tempur praktis, awak pesawat Il-76 mendarat di lapangan terbang Nagurskoe di bagian utara pulau Daratan Franz Josef.

Pendaratan dari ketinggian ini didedikasikan untuk memperingati 75 tahun kemenangan dalam Perang Patriotik Raya tahun 1941-1945 dan peringatan 90 tahun pembentukan pasukan Lintas Udara.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved