Siapa Ade Armando yang Bonyok Dipukuli Massa? Ini Profile Singkatnya
Pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia itu dilucuti pakaiannya hingga hanya menyisakan celana dalam
BANGKAPOS.COM - Nama Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando trending topic di media sosial twitter usai dikeroyok massa di depan gedung DPR, Senin (11/4).
Ade dipukuli sekelompok massa aksi hingga babak belur dan tak berdaya.
Pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia itu dilucuti pakaiannya hingga hanya menyisakan celana dalam dan kaus yang sedikit robek.
Ade pun langsung mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis di dalam Kompleks Parlemen Senayan.
Polisi memastikan, massa yang mengeroyok Ade bukan dari kalangan mahasiswa.
Polisi juga menyebut telah mengidentifikasi kelompok massa yang menyerang Ade.
Lantas, siapakah Ade Armando sebenarnya?
Profil Ade Armando
Dilansir dari laman staff.ui.ac.id, Ade tercatat sebagai pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.
Sementara, menurut laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PPDikti), Ade mendapatkan gelar sarjana hingga doktoral dari Universitas Indonesia.
Pendidikan S1 ditamatkan Ade pada 1998, lalu S2 pada tahun 1993, dan gelar S3 didapat Ade pada 2006.
Ade yang juga dikenal sebagai pegiat media sosial itu tercatat pernah berkecimpung di industri media massa.
Baca juga: Seperti Inilah Kehidupan Malam Wanita Non Muslim di Arab Saudi, Tak Disangka Bikin Tercengang
Tak hanya itu, ia pernah menjabat sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Selain mengajar, Ade kini juga aktif di lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
(Arsip AKBP Setyo Wakapolres Jakarta Pusat)
Dilansir dari Tribunnews.com, berikut riwayat karier Ade Armando:
Anggota Redaksi Jurnal Prisma (1988-1991);
Redaktur Penerbitan Buku LP3ES (1991-1993); Redaktur Harian Republika (1993-1998);
Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999);
Direktur Media Watch & Consumer Center (2000-2001);
Anggota Kelompok Kerja Tim Antardepartemen RUU Penyiaran, Kementerian Komunikasi dan Informasi (2001);
Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003);
Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002);
Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007);
Anggota tim asistensi bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang Pornografi (2007-2008);
Pemimpin Redaksi Madina-online.net, versi daring dari majalah Madina yang dipimpinnya (2008-2009);
Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting (2014-sekarang).
Dukung penolakan 3 periode
Sebagaimana diketahui, demo yang digelar di depan Kompleks Parlemen ini merupakan aksi yang semula digelar mahasiswa untuk menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode.
Sebelum menjadi korban kekerasan, Ade mengaku datang ke lokasi demonstrasi untuk mendukung mahasiswa.
"Saya tidak ikut demo, saya mantau. Dan ingin menyatakan saya mendukung (demonstrasi mahasiswa)," kata Ade di Jakarta, dikutip dari Kompas TV, Senin (11/4/2022).
Ade mendukung aspirasi mahasiswa yang tidak ingin ada perpanjangan masa jabatan presiden.
Dia mengatakan, amendemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan presiden tidak pantas dilakukan.
Adanya demonstrasi mahasiswa, kata dia, seharusnya menjadi pesan penting bagi partai politik yang mendukung penundaan Pemilu 2024.
Ade pun meyakini jika wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden terus digaungkan, bukan tidak mungkin gelombang penolakan akan semakin besar. "(Alasannya) enggak pantas.
Artinya sekarang sudah ramai, padahal baru 2022.
Kalau harus diubah amendemen kan butuh waktu," kata dia.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)
