Hanya Dihuni 30 Orang, Inilah Daftar Negara yang Penduduknya Paling Sedikit

BANGKAPOS.COM -- Negara merupakan subjek hukum internasional yang harus memiliki unsur-unsur terbentuknya negara.

Menurut Pasal 1 Konvensi Montevideo 1993, unsur suatu negara yakni harus adanya penduduk yang tetap; wilayah yang pasti; pemerintahan; serta kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain.

Peran penduduk sangat penting lantaran menjadi subyek dan juga obyek dari pembangunan.

Pembangunan sendiri merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat. 

Namun ternyata, ada beberapa negara di dunia yang jumlah penduduknya sangat sedikit.

Baca juga: Tri Suaka dan Zinidin Zidan Kena Batunya, Terancam Bayar Royalti Rp 1 Miliar ke Andika Kangen Band

Baca juga: Larangan Brunei Darussalam, Tak Boleh Makan di Depan Umum Saat Ramadhan, Melanggar Bisa di Penjara

Kerajaan Seborga

Negara dengan luas 14 km⊃2; ini awalnya hanyalah sebuah desa kecil yang ada di Italia.

Seborga memiliki mimpi untuk menjadi negara yang merdeka, terlihat dari keseriusannya sejak tahun 1963.

Rakyat Seborga mengangkat Giorgio Carbone sebagai kepala negara dengan gelar Giorgio I, Pangeran Seborga.

Bahkan Seborga telah memiliki kepala negara, pemerintahan, mata uang, kartu identitas warga, hingga pasukan penjaga perbatasan.

Dilansir dari Kompas.com, penduduk Seborga jumlahnya tak sampai 400 jiwa.

Baca juga: Ternyata Gara-gara Dosa Ini Sebab Rezeki Jadi Seret, Simak Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: Penunggakan Gaji, Eggy Maulana dan Witan Sulaeman Hengkang dari FK Senica, 2 Klub Ini Berminat?

Kerajaan Hutt River

Kerajaan mini ini terletak di Kota Geraldton, yang berjarak sekitar 500 Kilometer di utara Kota Perth, Australia.

Kerajaan Hutt River ini memproklamasikan dirinya pada tahun 1970 oleh seorang petani pemilik lahan bernama Leonard George Casley.

Leonard nekad memisahkan tanah yang menjadi wilayah Hutt River, yang luasnya sekitar 7.500 hektar dari Commonwealth of Australia.

Hal ini dilakukannya sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah Australia, terhadap system kuota produksi gandum.

Negara ini hanya dihuni oleh 30 orang saja dan telah memiliki mata uang sendiri, perangko, serta pasposrt sendiri

Tuvalu (Kepulauan Ellice)

Negara yang memiliki keindahan alamnya ini terletak antara Hawaii dan Australia di Samudra Pasifik.

Luas wilayah negara Tuvalu yakni 26 km⊃2;, dengan jumlah penduduk hanya 11.342 (estimasi Juli 2020).

Tuvalu dapat dikatakan sebagai negara kepulauan, lantaran terdiri dari sembilan pulau kecil yang tersebar lebih dari 500 ribu mil persegi di Pasifik barat, tepatnya di selatan khatulistiwa.

Tuvalu merupakan negara terkecil keempat di dunia dengan keindahan alam yang sangat luar biasa.

Mata pencaharian penduduk Tuvalu yakni pertanian, perikanan, serta pengelolaan internet.

Tuvalu kini tengah menghadapi masa depan yang tidak jelas.

Sumber alam yang sangat terbatas, kemungkinan naiknya permukaan air laut, serta berbagai pengaruh modern/global dari luar membuat budaya tradisional negara ini sangat rapuh.

Nauru

Nauru merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Samudra Pasifik bagian selatan.

Dilansir dari Guardian, Nauru pernah menjadi salah satu negara bagian per kapita terkaya di dunia, lantaran kaya akan fosfot.

Namun kini Nauru malah terancam menjadi negara miskin karena cadangan fosfat yang kian menipis.

Bahkan pada 2011, cadangan fosfat di Nauru dinyatakan sudah tidak lagi bernilai ekonomis.

Penyebabnya yakni penambangan yang berlebihan serta asal-asalan. 

Nauru mempunyai luas wilayah sekitar 21 km⊃2;, dengan jumlah penduduk hanya sekitar 12.000 hingga 13.000 jiwa.

Niue 

Niue merupakan sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik Selatan yang dijuluki Karang Polinesia.

Dilansir dari Solopos.com, jumlah penduduk negara ini hanya sekitar 1.619 orang pada tahun 2021, dengan luas wilayah 261,5 km⊃2;.

Jumlah ini menempatkan Niue sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk paling sedikit di dunia.

Kendati demikian, Niue memiliki pemandangan alam yang cantik, negara ini diberkahi dengan deratan pantai berpasir putih dan air laut yang sangat jernih.

Namun sektor wisata Niue tidak begitu maju, pemerintah setempat sangat bergantung pada bantuan luar negeri, seperti Selandia Baru.

(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni)