Konflik Rusia dan Ukraina

AS dan Sekutu Gencar Pasok Senjata, Putin Tuduh NATO Berencana Manfaatkan Ukraina Serang Rusia

Putin juga mengancam akan melancarkan serangan cepat tak terduga ke negara-negara NATO yang melakukan intervensi di Ukraina.

Editor: fitriadi
AFP PHOTO / POOL / Anatoly Maltsev
Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini menuding NATO memanfaatkan Ukraina untuk menyerang Rusia. 

BANGKAPOS.COM, MOSKOW - Presiden Vladimir Putin menuding negara-negara yang tergabung dalam NATO ingin memanfaatkan Ukraina untuk menyerang Rusia.

Ia juga menyalahkan negara-negara NATO dan negara sekutu mereka karena menghasut pertempuran yang saat ini berlangsung di Ukraina.

Tudingan itu dilontarkan Putin saat Rusia mengklaim telah melakukan serangan rudal di Ukraina selatan, Rabu (27/4/2022).

Serangan itu diklaim Rusia telah menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok Barat ke Ukraina.

Pada kesempatan yang sama, Putin memperingatkan pihaknya akan memberi tanggapan militer "secepatnya" terkait intervensi negara-negara Barat di Ukraina.

"Negara-negara yang berpikir untuk ikut campur dalam peristiwa ini (invasi ke Ukraina) dan menciptakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima Rusia, mereka harus tahu bahwa serangan balik kami akan (berlangsung) secepat kilat," kata Putin, dikutip dari AlJazeera.

"Kami memiliki semua alat untuk ini (serangan balik) yang orang lain bahkan tidak bisa memamerkannya (memiliki alat perang)," imbuhnya pada anggota parlemen di St Petersburg, yang secara implisit merujuk pada rudal balistik dan persenjataan nuklir Moskow.

Baca juga: Mata-mata AS Disebut Terlibat dalam Terbunuhnya 8 Jenderal Rusia di Ukraina

Baca juga: Disebut Bantu Ukraina Tewaskan Jenderal Rusia, Inilah Sejarah CIA, Badan Intelijen AS yang Kesohor

Putin tidak secara spesifik membahasnya, tapi ia baru-baru ini mengawasi keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua Sarmat.

Rudal ini diharapkan segera dikerahkan Rusia dengan kemampuan masing-masing membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir.

Lebih lanjut, Putin berjanji akan menyelesaikan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk merebut wilayah Ukraina, yang secara historis dianggap Rusia sebagai milik Rusia.

AS dan sekutu gencar pasok senjata ke Ukraina

Seperti diketahui, AS dan sekutu telah meningkatkan pasokan senjata untuk Ukraina.

Bahkan AS berjanji untuk memastikan Ukraina bisa mengalahkan Rusia.

BBC melaporkan, para pejabat Barat mengatakan Rusia sedang terhambat dalam upaya invasinya di timur Ukraina.

Pekan lalu, Rusia melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut wilayah Donbas setelah menarik diri dari wilayah sekitar ibu kota Kyiv.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved