Berita Pangkalpinang

Pasar Modal Indonesia Menguat, Ekonomi Menggeliat, Dampak THR Lebaran

THR yang diberikan ini rupanya berpengaruh besar terhadap ekonomi, termasuk pasar modal Indonesia.

Penulis: Andini Dwi Hasanah |
bangkapos.com
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Cabang Bangka Belitung, Yoseph Kaburuan. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Bulan Ramadan selalu indentik dengan meningkatnya konsumsi masyarakat. Biasanya, masyarakat Indonesia lebih royal berbelanja pada periode ini, lantaran ada Tunjangan Hari Raya (THR) yang mereka terima.

THR yang diberikan ini rupanya berpengaruh besar terhadap ekonomi, termasuk pasar modal Indonesia.

Bahkan satu bulan terakhir, dana asing banyak masuk di pasar modal Indonesia, total hingga Rp40,87 triliun.

Demikian disebutkan, Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) cabang Bangka Belitung, Yoseph Kaburuan. Menurutnya kalau melihat ekonomi Indonesia dengan harga komoditi yang naik tinggi, kita harus patut bersyukur.

"Terutama pasar modal indonesia banyak di topang dengan centimen ini, dampak THR dan BLT yang dibagikan sebelum lebaran juga menjadi katalis positif. Tentunya dengan makin banyak uang beredar di masyarakat, pasar modal akan terdampak bagus juga," ungkap Yoseph kepada Bangkapos.com, Jumat (29/4/2022).

Dia menyebut, konsumtif masyarakat dari uang THR juga berpengaruh cukup besar.

"Rata-rata perusahaan publik atau Tbk, yang listing di BEI, produk nya dikonsumsi oleh masyarakat. Apalagi saat jelang lebaran seperti ini, orang belanja di Ramayana, saham Ramayana juga ikut naik," jelasnya.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (28/4/2022), di hari terakhir perdagangan bulan ramadan.

Berdasarkan ranking kenaikan berdasarkan persentase ada saham BMSR yang paling unggul naik 24,77 persen dengan volume 84,678, kemudian disusul BIMA dengan volume 961,236.

Tak hanya itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa ditutup mengalami penurunan sebesar 15,48 persen menjadi Rp23,955 triliun dari Rp21,342 triliun pada penutupan pekan yang lalu.

Data rata-rata frekuensi harian Bursa selama sepekan turut mengalami pelemahan sebesar 5,01 persen menjadi 1.465.440 transaksi dari 1.542.656 transaksi pada pekan sebelumnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved