Ramadhan
Inilah Orang yang Merugi di Bulan Ramadhan, Doa Malaikat Jibril Diamini Rasulullah SAW
Seorang hamba yang diberi umur sampai akhir bulan Ramadhan, namun tidak mengamalkan ketaatan, maka ia akan keluar dari bulan Ramadhan tanpa ampunan
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM -- Bulan Ramadhan merupakan bulan yang Suci, di mana Allah SWT. membuka dengan lebar pintu ampunan bagi umat-Nya.
Allah SWT. juga melipat gandakan pahala setiap hamba-Nya di bulan Suci Ramadhan.
Namun tenyata, ada golongan orang-orang yang merugi diakhir bulan Ramadhan.
Ia mengakhiri bulan Ramadhannya dengan tetap memikul dosa-dosa yang tidak Allah SWT. ampuni.
"Celakalah, binasalah, hancurlah orang-orang yang diberikan kesempatan hidup di bulan Ramadhan, diberikan kesehatan di bulan Ramadhan, bisa beribadah dengan sebaik-baiknya di bulan Ramadhan,
namun, ia keluar dari bulan Ramadhan, dosa-dosanya tetap belum diampuni oleh Allah SWT,"
Rasulullah saw berabda, 'Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan, keyakinan, dengan mengharapkan pahala dari Allah SWT.
Maka semua dosa-dosa seorang hamba tersebut akan diampuni oleh Allah SWT.'
Apakah sudah kita lakukan puasa dengan penuh keimanan?
Dalam ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Khairul Anam, L.c, M.Si, beliau mengatakan, berapa yakin seorang hamba dalam mencari rezeki?
Semua orang pergi untuk bekerja dengan penuh keyakinan bahwa ia akan memperoleh keuntungan dan rezeki.
Begitu yakin seorang hamba terhadap perkara dunia.
Bisakah seorang hamba menerapkan keyakinan tersebut kepada ibadah-ibadah di bulan Suci Ramadhan?
Yakinkah seorang hamba bahwa Allah SWT. pasti akan mengampuni dosa-dosanya?
Bahwa Allah SWT. akan memberikan balasan yang begitu luar biasa kepada seorang hamba yang banyak melakukan ibadah di bulan Ramadhan?
Tentu hal tersebut harus diiringi dengan keyakinan dan juga keimanan mengharapkan pahala dari Allah SWT.
Di bulan Ramadhan, Rasulullah saw juga bersabda,
'Jika datang bulan Ramadhan, dibuka dengan lebar pintu-pintu surga dan ditutup dengan rapat pintu-pintu neraka, dan setan-setan yang biasa mengajak kepada kemaksiatan, dibelenggu oleh Allah SWT.'
Menurut para ulama, arti dari dibukanya pintu-pintu surga, yakni dimudahkan bagi seorang hamba untuk melakukan berbagai macam kebaikan di bulan Ramadhan.
Tidak lain karena Allah SWT. mudahkan ketaatan-ketaatan dan mudahkan ibadah-ibadah pada bulan Ramadhan.
Sementara arti dari ditutup rapat pintu-pintu neraka, yakni Allah SWT. persulit hambanya dalam melakukan segala macam kemaksiatan.
Ketika Allah SWT. sudah mudahkan segala bentuk ibadah dan ketaatan, dan Allah SWT. persulit segala bentuk kemaksiatan.
Namun, masih terdapat orang-orang yang enggan untuk beribadah di bulan Ramadhan, bahkan tidak mau tertobat kepada Allah SWT.
Dengan cara apalagi Allah SWT. memudahkan kepada kita untuk mendekatkan diri kepada-Nya?
Malaikat Jibril memanjatkan suatu doa, memohon kebinasaan bagi orang-orang yang diberikan kesempatan umur di bulan Ramadhan.
Namun ia enggan melakukan berbagai kebaikan dan meminta keampunan dari Allah, sedangkan dirinya masih berlumuran dosa.
Maka ia keluar dari bulan Ramadhan dengan dosa-dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT.
Dan doa ini kemudian diamini oleh Nabi Muhammad saw. ketika dirinya hendak memberikan khutbah kepada para sahabat.
Dalam hadis yang artinya dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,
“Barang siapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, diampuni baginya dosa-dosa masa lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni)