Bertemu Sahabat Pena di Indonesia, Pria Korea Eks Bos Samsung Ini Putuskan Jadi Mualaf

Lee Kang Hyun mengatakan kalau dia mulai mengenalkan dan memperdalam tentang agama Islam di tanah air

YouTube/Ape Astronaut
Lee Kang Hyun, yang memutuskan menjadi mualaf 

BANGKAPOS.COM- Bertemu sahabat pena di Indonesia,  eks bos Samsung Indonesia ini ternyata malah menjemput hidayahnya.

Dia adalah Lee Kang Hyun, pria asli negara ginseng, Korea.

Pria berkacamata itu memiliki kisah yang menarik dimana membuatnya memutuskan untuk menjadi mualaf.

Sebelum menjadi Vice President Samsung Indonesia, Lee berkesempatan bertemu seorang sahabat yang berasal dari Aceh.

Diketahui mereka sering berkirim surat membahas banyak hal termasuk tentang Islam.

Leee Lantas pada 1988 mengunjungi sahabatnya itu jauh-jauh dari Korea Selatan ke Aceh.

Lee mengatakan kalau dia mulai mengenalkan dan memperdalam tentang agama Islam di tanah air.

Lee Kang Hyun, eks bos Samsung

Menurut Lee, agama di Indonesia sudah menjadi bagian kehidupan.

Sementara di Korea, mayoritas memilih tidak beragama.

"Namun, hal itu tidak jadi masalah,” ujar Lee.

Usai mengunjungi temannya di Aceh, Lee ternyata semakin tertarik dengan Indonesia.

Bahkan ketika kembali ke Korea, Lee selalu teringat dengan keramahan dan kebaikan warga negara itu.

"Ketika kembali ke Korea, mereka selalu muncul di mimpi saya, benar-benar teringat terus," tandasnya.

Hal itu membuat Lee berkeinginan untuk tinggal di sana.

Dia bahkan nekat mempelajari bahasa Indonesia di UI demi memiliki kecapakan berbahasa Indonesia yang lebih baik.

“Waktu itu saya belajar bahasa Indonesia di UI (Universitas Indonesia) Fakultas Sastra selama 23 hari. Zaman itu, Bahasa Indonesia saya lebih bagus dibanding sekarang,” kata Lee melansir dari Kompas.com.

Seiring waktu berjalan, dia mendapat kesempatan untuk berkarier di Samsung.

Setelah beberapa lama bekerja, dia pun meminta supaya ditempatkan di Indonesia.

Pada 1993, Lee akhirnya mendapat kesempatan untuk bekerja di Samsung Indonesia, pabrik Cikarang Bekasi.

Dia mengaku bersyukur karena keputusan tersebut amat jarang terjadi.

Di usianya yang masih muda Lee telah mengemban tugas serius dan dituntut untuk mempelajari lebih banyak hal soal bisnis vendor gadget tersebut.

Tak hanya itu Lee juga harus mengetahui segala bentuk kebijakan dan aturan bisnis di negara Indonesia.

Di sela-sela mengenal Indonesia, Lee menyadari bahwa bekerja di Indonesia rupanya ada korelasi antara agama dengan prestasi kerja.

Dia pun makin tertarik mendalami agama Islam dan belajar pada seseorang selaku mantan pejabat BNI berdarah Aceh.

Tak sampai disitu, dia juga melihat bagaimana agama Islam diajarkan pada anak-anak.

Lee makin terkesan ketika ibu dari temannya di Indonesia mendirikan sebuah panti asuhan.

“Jadi saya benar-benar lihat sendiri bagaimana umat muslim berperilaku, kemudian saya diajari salat,” tuturnya.

Kisah mualaf Lee Kang Hyun berlanjut ketika dia mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid Agung Sunda Kelapa.

Akhirnya dirinya mantap menjadi mualaf pada tahun 1994.

Sering dipanggil 'Pak Haji'

Usai memutuskan menjadi mualaf mendadak banyak yang memanggil Lee dengan sebutan Pak Haji atau Kiyai Haji.

Padahal sebenarnya, Lee sama sekali belum pernah berangkat menunaikan ibadah haji di tanah suci.

"Nama saya KH Lee, mungkin orang-orang memanggil Kiyai Haji Lee, jadi sekalian didoakan," ujar Lee berkelakar.

Lee mengaku saat ini belum bisa menunaikan ibadah haji lantaran jadwal pekerjaan yang terbilang padat.

"Tapi saya sudah berjanji kepada istri akan berangkat haji," tandas Lee.

Kendati belum melaksanakan ibadah haji, namun Lee diketahui sudah menunaikan ibadah umrah sebanyak dua kali.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved