Rajin Shalat Tapi Masih Berzina, Akankah Diampuni Dosanya, Simak Ceramah Ustaz Khalid Basalamah
Rajin shalat tapi masih berzina akankah diampuni dosanya, Ustaz Khalid Basalamah memberikan penjelasan dalam sebuah ceramahnya.
Penulis: Widodo | Editor: Alza Munzi
BANGKAPOS.COM -- Rajin shalat tapi masih berzina akankah diampuni dosanya, Ustaz Khalid Basalamah memberikan penjelasan dalam sebuah ceramahnya.
Sebagaimana diketahui bahwa zina adalah salah satu dosa yang amat besar bagi pelakunya.
Maka sebaiknya hindarilah yang namanya zina.
Sebab, apa yang dilakukan oleh manusia akan dipertanggunjawabkan di akhirat kelak.
Dosa-dosa yang dibuat di dunia nanti akan dibalas dengan yang setimpal.
Termasuk dalam halnya zina menjadi akan mendatangkan azab dari Allah SWT.
Namun mirisnya lagi bahwa shalat seorang pezina apakah diterima oleh Allah.
Berikut penjelasan Ustaz Khalid Basalamah dalam video di kanal YouTube Jalan Menuju Surga yang diunggah pada 8 Agustus 2017 silam.
Ustaz Khalid Basalamah menerima pertanyaan yang berkaitan dengan pelaku zina.
Baca juga: Bagaimana Jika Shalat Tidak Menggunakan Celana Dalam, Ustaz Abdul Somad Beberkan Hukumnya
Pertanyaan tersebut mengarah kepada apakah ibadahnya seorang pezina tidak akan diterima selama 40 tahun, termasuk ibadah shalatnya.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian membahas masalah yang pertama, yaitu apakah ibadah yang dilakukan para pelaku zina tidak diterima selama 40 tahun.
"Pertama dulu, nggak ada dosa zina itu 40 tahun ibadahnya gak diterima.
Dari mana dalilnya ini," tegas Ustaz Khalid Basalamah.
Baca juga: Istri Ketahuan Selingkuh, Apa yang Harus Dilakukan Suami? Apalagi Masih Cinta, Ini Kata Ustaz Khalid
"Ini nggak ada hadis sama sekali, orang zina 40 tahun nggak diterima," tambahnya lagi.
Menurut Ustaz Khalid Basalamah, dikatakan bahwa ibadahnya pezina tetap akan diterima.
"Orang zina, kemudian dia shalat malamnya. Subuh dia shalat, subuhnya diterima.
Tapi dia dosa dengan zinanya, Allah maha adil dengan itu," beber Ustaz Khalid Basalamah.
"Bukan berarti kita gampang-gampangin tapi zina itu akan mendatangkan hukuman Allah," lanjutnya.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan bahwa sekecil apapun dosa yang diperbuat pasti akan mendapatkan balasannya.
Hal ini adil dengan ketika seseorang berbuat baik sekecil apapun, Allah juga akan memberi pahala kepadanya.
"Semua perbuatan salah di jalan Allah, pasti akan dihukum sekecil apapun.
Apalagi kalau sampai dosa besar," kata Ustaz Khalid Basalamah.
"Zina itu akan mendatangkan masalah buat dia, tapi kalau dia shalat nanti, mungkin dia sudah mandi dari junubnya," ungkapnya.
Tapi menurutnya, bila seorang pezina jika ia sudah bersuci dari hadast besarnya yaitu junub.
Kemudian dia shalat dengan sungguh-sungguh, maka tidak ada alasan bagi Allah untuk tidak menerima shalatnya.
Sebab, seseorang tersebut sudah memenuhi syarat sah shalat yaitu suci dari hadast.
Namun dia tetap akan mendapat dosa karena perbuatan zinanya tersebut.
Bolehkah Baju Disemprot Parfum Beralkohol Digunakan Shalat
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bolehkah baju disemprot parfum beralkohol digunakan shalat.
Sebagaimana diketahui bahwa alkohol tentunya haram dalam Islam.
Sedangkan minyakl wangi sendiri ada yang mengandung alkohol.
Lantas bagaimana bila menyemprotkan minyak wangi atau parfum yang mengandung alkohol ke pakaian yang digunakan untuk shalat.
Kejadian tersebut sangat banyak dirasakan oleh orang-orang.
Namun, banyak juga yang masih ragu apakah diperbolehkan atau tidak.
Maka dari itu, Ustaz Khalid Basalamah pun memberikan penjelasan mengenai tersebut.
Hal itu dia beberkan dalam video ceramah di kanal YouTube dewablack yang diunggah pada 24 Februari 2019 lalu.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan mengenai penggunaan parfum alkohol untuk shalat.
Penggunaan parfum alkohol untuk shalat ternyata diperbolehkan dan shalat yang dikerjakan tidak batal.
Karena, penggunaan alkohol yang digunakan di luar tubuh diperbolehkan selama tidak masuk kedalam tubuh atau diminum.
"Penggunaan alkohol sifatnya eksternal tubuh, misal untuk membersihkan luka, pakai semprotan minyak wangi itu gak ada masalah," jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Seperti yang terjadi pada zaman Rasul, pada masa itu belum ada larangan dari Allah SWT tentang alkohol atau khamr.
Ketika turun larangan untuk tidak meminum alkohol atau khamr, maka kendi-kendi yang berisi khamr dihancurkan.
Air alkohol atau khamr itu kemudian mengenai pakaian para sahabat dan langsung melaksanakan shalat tanpa membersihkan terlebih dahulu.
Artinya bahwa, alkohol yang ada pada parfum tidak akan membatalkan shalat.
"Kalau jadi masalah diminum, karena dia memabukan, itu berbeda hukumnya," beber Ustaz Khalid Basalamah.
(Bangkapos.com/Widodo)