Rusia Ternyata Tak Sendirian, Terungkap Ini 7 Negara yang Siap Bantu Rusia jika Diserang dari Luar

China merupakan negara yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia. Meski mereka dekat, tapi tindakan Rusia dalam serangan Ukraina tidak mendapat ...

id.rbth.com
2S7 Pion Rusia 

BANGKAPOS.COM -- Rusia bakal tak sendirian jika negara tersebut diserang oleh negara Barat yang tergabung dalam NATO.

Meski sebagian besar sekutu Rusia dan negara lainnya berusaha untuk tetap netral, namun ada beberapa negara yang memiliki hubungan dekat dengan Moskow dan masih sepenuhnya mendukung Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Jika Barat memiliki NATO, maka Rusia juga memiliki aliansi pertahannya yang disebut CSTO, seperti yang dilaporkan The Washington Post.

Collective Security Treaty Organization (CSTO) adalah Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif yang tujuannya hampir sama dengan NATO.

CSTO beranggotakan enam negara, yaitu Russia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan.

Baca juga: 5 Sosok Ini Mampu Raih Gelar Profesor di Usia Muda, Salah Satunya dari Indonesia

Baca juga: 12 Bacaan Doa Paling Dahsyat Dalam Al Quran, Termasuk Mendatangkan Harta Sebumi Ilmu Selangit

Baca juga: Inilah Negara Paling Kuat di Dunia, Australia, Ukraina, hingga Jerman Kalah dari Indonesia

Baca juga: Suami Istri Tak Perlu Takut Jika Tepergok Anak Sedang Berhubungan, Simak Tips dari Inez Kristanti

Baca juga: Bikin Merinding, Angkatan Bersenjata Ukraina Kompak Sholawatan dan Beri Ucapan Selamat Lebaran

Setiap negara memiliki komitmen untuk membantu negara lainnya jika mengalami agresi militer atau serangan dari negara lain.

Selain anggota CSTO, Rusia diketahui memiliki hubungan dekat dengan beberapa negara lainnya seperti China, Suriah, Israel, Pakistan, Kuba, dan lainnya.

Perjanjian Keamanan Kolektif dimulai dan ditandatangani pada tahun 1992 sebagai tindak lanjut dari Persemakmuran Negara-Negara Merdeka, yang dibentuk setelah Uni Soviet bubar.

Berikut ini profil tujuh negara sekutu Rusia.

1. China

China merupakan negara yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia.

Meski mereka dekat, tapi tindakan Rusia dalam serangan Ukraina tidak mendapat respons langsung dari China.

China mengatakan tidak akan memberikan dukungan militer kepada Moskow, tapi telah meningkatkan perdagangan dengan peningkatan impor gandum dari Rusia.

Baca juga: Dahsyatnya Doa Pendek ini, Dapat Mendatangkan Harta Sebumi Ilmu Selangit, DIamalkan Yuk

Baca juga: Donald Sihombing, Si Crazy Rich Batak yang Selalu Berpakaian Sederhana, Memiliki Kekayaan 19 T

Baca juga: Awas Jangan Sembarang Ucap Saat Berkunjung ke Brunei Darussalam, Bisa Jadi Salah Arti

Baca juga: Bacaan Doa Naik Pesawat, kendaraan Darat Hingga Laut Agar Terhindar Musibah, Lengkap dengan Artinya

Namun, menteri luar negeri China menekankan kedaulatan masing-masing negara harus dihormati, sehingga meminta para pihak untuk kembali ke meja perundingan.

China belum secara resmi memihak karena menikmati hubungan baik dengan Ukraina, peduli dengan bisnisnya dengan Eropa, dan telah menemukan sekutu dalam diri Putin.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved