Militer dan Kepolisian
Murah Tapi Mematikan, Inilah Bayraktar TB 2, Elang Tempur Turki yang Jadi Andalan Ukraina
”Murah, tapi mematikan” adalah julukan yang banyak diberikan kepada Bayraktar TB 2 oleh media-media Barat
Beberapa bulan kemudian pamor TB 2 kembali moncer dalam perang Azerbaijan versus Armenia pada September-November 2020, di mana ratusan tank, kendaraan militer, dan peluncur rudal Armenia menjadi bulan-bulanan serangan drone.
Kini, dalam perang Rusia–Ukraina, peralatan tempur berat Rusia, termasuk tank, kendaraan angkut lapis baja, truk logistik militer, hingga tempat persembunyian personel terbukti tak ada yang mampu menghindari terjangan ”sang elang” ini.
Jumlah serangan terkonfirmasi dari TB 2 memang cenderung lebih sedikit daripada hasil serangan rudal panggul Stinger atau Javelin, tetapi efek psikologis yang diakibatkannya sangat signifikan menaikkan moral tempur pasukan Ukraina, terutama di minggu-minggu awal perang.
Jasa Bayraktar tak hanya di darat.
Dalam peristiwa tenggelamnya kapal penjelajah utama Rusia, Moskva, pejabat Ukraina menyatakan penggunaan dua drone Bayraktar TB 2 sebagai pengecoh bagi sistem antiserangan udara kapal Moskva sehingga para awak kapal tak sigap mendeteksi kedatangan rudal antikapal Neptunus yang diluncurkan Ukraina secara cerdik dari pantai Odessa.
Belakangan, salah satu kemampuan yang mengerikan dari Bayraktar adalah kemampuannya berkolaborasi dengan pasukan artileri untuk menembak secara akurat posisi musuh dengan panduan laser.
Bayraktar akan membidik sasaran dengan laser dan menemukan koordinat musuh secara lengkap, yang otomatis terhubung dengan pusat komando yang kemudian segera menginstruksikan pasukan artileri membidik koordinat tersebut.
Dengan menggunakan senjata artileri masa kini yang rata-rata bisa menembak hingga empat puluhan kilometer dengan akurasi deviasi di bawah satu meter, banyak tank dan lapis baja Rusia luluh lantak terhunjam peluru meriam.
Catatan perang Rusia-Ukraina menunjukkan, hingga hari ke-67 ada ribuan kendaraan tempur dan pasukan kedua pihak yang hancur digempur artileri berpemandu.
Saking efektifnya drone ini, tak heran jika pada bulan kedua peperangan, Rusia menurunkan drone pula.
Pesawat nirawak andalan mereka adalah Orlan-10, yang memiliki bentuk lebih kecil daripada Bayraktar.
Namun, sejauh ini, prestasi drone Rusia itu belum semoncer ”si elang tempur” dari Turki yang jadi andalan Ukraina.
Kemampuan tempur

Menurut laman Baykartech.com, drone Bayraktar B2 telah berhasil menembus lebih dari 400.000 jam terbang operasional.
Dikembangkan sejak 2014, saat ini ada 257 drone Bayraktar yang telah dikirim melayani angkatan bersenjata Turki, Qatar, Ukraina, dan Azerbaijan.