Berita Pangkalpinang

Manfaatkan Teknologi Informasi, Perpustakaan Pangkalpinang Terus Bertranformasi

Di era saat ini, perkembangan teknologi informasi, harus dapat menjadikan perpustakaan untuk hal lain.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang, Agus Fendi. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pemerintah Kota Pangkalpinang terus berupaya mendorong adanya inovasi dan fasilitasi pengembangan perpustakaan di ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang, Agus Fendi, mengatakan, pihaknya saat ini memang terus berbenah melakukan novasi dan meningkatkan fasilitas dalam pengembangan perpustakaan di daerah, baik dari aspek kelembagaan maupun kaitannya penyiapan sarana prasarana perpustakaan.

"Perpustakaan sudah bertransformasi, memang harus melakukan perubahan-perubahan yang terkadang perlu harus meloncat," kata Agus Fendi kepada Bangkapos.com, Selasa (24/5/2022).

Selain aspek kelembagaan dan sarana prasarana, lanjutnya, inovasi perpustakaan juga didorong melalui pengembangan teknologi dan informasi dengan melalui bimbingan teknis dan perpustakaan digital.

Di era saat ini, perkembangan teknologi informasi, harus dapat menjadikan perpustakaan untuk hal lain.

Bukan hanya membaca, masyarakat yang datang ke perpustakaan diharapkan juga dapat berekreasi. Sehingga image atau citra perpustakaan yang terkesan membosankan dapat berubah di kalangan masyarakat.

"Di era teknologi informasi yang memang sedang digandrungi, ini peluang bagi kita mengemas bagaimana inovasi ini bisa berjalan. Orang bisa membaca dengan baik, mereka datang itu memang bukan hanya membaca, bisa berekreasi dan sebagainya itu harapan kita ke depan," jelasnya.

Di sisi lain, lanjut dia, perpustakaan memang harus menjadi tempat pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Hal ini sejalan dengan visi pembangunan nasional, pengembangan perpustakaan merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Sebab, hal ini berkaitan dengan upaya untuk mendorong kemajuan masyarakat. Oleh karena itu, seorang pustakawan harus dapat menjaga kesinambungan pengetahuan dari generasi ke generasi.

Sebagai garda pengawal, pustakawan harus mampu menjalin kerja sama, baik secara individu maupun lembaga, serta sesama organisasi profesi.

"Sekarang ini memang kita masih memanfaatkan teknologi, kami upaya menyebarkan informasi, walaupun tidak aplikasi tapi kita sudah menyebarkan informasi buku-buku yang ada melalui perpustakaan digital," ucapnya.

Kendati begitu, kata Agus Fendi, Perpustakaan Kota Pangkalpinang sendiri telah memiliki beberapa fasilitas seperti ruang baca umum, ruang baca dan taman edukatif anak, perpustakaan keliling, e-book hingga free Wi-Fi.

Begitu pula dengan puluhan buku-buku yang ada, pihaknya sudah menempatkan buku itu dengan tujuan keinginan masyarakat untuk membaca. Bahkan setiap harinya ada momen tertentu masyarakat bisa membaca buku-buku dengan tema yang diinginkan.

Seperti Senin, masyarakat bisa membaca buku pustaka tanaman untuk belajar bercocok tanam. Selasa telenovela. Rabu buku-buku inspirasi tentang wanita. Baik buku yang dikarang wanita, tokoh wanita hingga profil.

"Kamis expo secara ekonomi, sosial, politik itu ada bukunya. Jumat, ada taklim atau buku-buku untuk muslim. Banyak buku-buku tentang Islam bukan kita mengurangi kita juga tidak diskriminasi juga ada buku bagi agama lain atau untuk non-muslim," kata Agus Fendi. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved