Berdialek Melayu, Tapi Mengapa Warga Brunei Darussalam Jago Bahasa Inggris? Ini Sebabnya
Bahasa melayu standar atau melayu Brunei sedikit banyak memiliki kesamaan dengan negara Malaysia dan Indonesia
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Alza Munzi
BANGKAPOS.COM - Brunei Darussalam adalah satu di antara negara yang masih menggunakan dialek Melayu dalam keseharian warganya.
Bahasa Melayu standar atau melayu Brunei sedikit banyak memiliki kesamaan dengan negara Malaysia dan Indonesia.
Tak heran, jika kita ada beberapa kata atau percakapan Brunei yang kita mengerti.
Namun, meski berdialek dengan bahasa Melayu, bukan berarti warga Brunei tak jago berbahasa Inggris.
Bahasa Inggris diketahui masih dipergunakan secara luas di kalangan pemerintah, perusahaan dan sekolah.
Negara ini mengedepankan sistem pendidikan yang mengajarkan Bahasa Inggris dan matematika bermutu tinggi.
Para siswa diharuskan untuk melek angka dan huruf (highly numerate and literate) dalam Bahasa Inggris.
Selain itu, pandangan dari Kepala Divisi Bahasa Inggris dari Institute of Foreign Languages, The Royal University of Phnom Penh Kamboja, Tith Mab menyampaikan, sejak
1989, Bahasa Inggris dan Perancis konsisten diajarkan dalam sistem pendidikan nasional selain Bahasa Khmer yang merupakan bahasa resmi nasional.
Kecakapan warga Brunei dalam berbahasa selain melayu standar digadang-gadang mengalami penurunan.
Penelitian terbaru Biro Bahasa dan Sastra Brunei (DBP) menunjukkan hanya 50,5 persen masyarakat di kesultanan itu berkomunikasi menggunakan Bahasa Melayu di rumah.
Hanya 31,5 persen warga Brunei berbicara Melayu, yang merupakan bahasa resmi negara itu.
Sementara 38,8 persen menggunakan Melayu bersama rekan-rekannya di tempat kerja.
Kendati demikian, Brunei bukanlah negara tertinggi yang memiliki kecakapan dalam bahasa Inggris.
Masih ada negara lainnya seperti Singapura dan Malaysia.
Singapura adalah negara Asia yang menempati peringkat kelima dalam kecakapan bahasa Inggris yang tinggi.
Indeks kecakapan bahasanya adalah 66,82 % .
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Singapura mahir berbahasa Inggris.
Sementara itu Malaysia juga memiliki kecakapan berbahasa Inggris yang jauh lebih baik dari negara-negara lainnya di Asia.
Sumber utama pendapatan
Diketahui minyak bumi menjadi sumber utama pendapatan negara ini.
Sehingga membuat penduduk Brunei memiliki mata pencaharian di bidang layanan jasa ekspor impor dan perindustrian yang bergerak di bidang pertambangan.
Melansir dari Sekretariat Nasional Asean-Indonesia, penjualan minyak bumi Brunei Darussalam menyumbang sekitar 92 % total pendapatan nasional.
Pada daerah-daerah penghasil minyak seperti yang telah disebutkan sebelumnya, produksinya mencapai kurang lebih 200 ribu barrel per hari.
Sementara, hampir semua gas asli Brunei Darussalam dicairkan di Loji Gas Asli Cecair Shell Brunei yang dibuka tahun 1972.
Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan gas alam cair (LNG) terbesar di dunia.
Lebih dari 82 % LNG yang dihasilkan Brunei Darussalam dijual kepada Jepang melalui perjanjian jangka panjang yang pembaruannya dilakukan pada 1993.
Brunei Darussalam adalah negara pengekspor LNG terbesar keempat di Asia Pasifik.
Sebagian besar minyak bumi Brunei Darussalam dihasilkan di dekat Seria, lepas Pantai Kuala Belait, Ampar, dan Jerudong.
Pantas saja negara ini dijuluki sebagai negeri dengan harta karun tak terduga lantaran menyimpan SDA yang tak main-main.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)