Harga Cabai di Pasar Mahal, Begini Cara Menanam Cabai di Pekarangan Rumah hingga Polybag

Harga cabai saat ini dirasa cukup mahal, bagi kamu yang ingin menanam cabai, berikut tips supaya menanam hingga panen

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Pedagang cabai di Pasar Induk Tradisional Pangkalpinang, Senin (28/3/2022) 

Harga Cabai di Pasar Mahal, Begini Cara Menanam Cabai di Pekarangan Rumah hingga Polybag

BANGKAPOS.COM - Harga cabai di Provinsi Bangka Belitung terbilang cukup mahal. Pasalnya, saat ini harganya sudah di atas ratusan ribu perkilogram.

Terpantau di Pasar Tradisional Muntok, Bangka Barat, Selasa (7/6/2022), harga rata-rata cabai rawit merah di pasar tersebut mencapai Rp100 ribu perkilogram (Kg)

Sebelumnya seharga Rp 80 ribu per Kg. Sementara untuk cabai merah besar Rp 60 ribu per kg, sebelumnya seharga Rp 55 ribu per kg. Bahkan mencapai Rp135 ribu per Kg.

Pedagang cabai di lapak Pasar Tradisional Muntok, Muha (38) menyebutkan kenaikan ini terjadi sudah satu pekan ini, penyebabnya faktor cuaca dan dipengaruh masa panen di Pulau Jawa Tengah, sudah berakhir.

"Cabai ini ada beragam, kalau kelak pertama sangat mahal dan di atas yang saya jual. Kalau cabai rawit merah di sini Rp100 ribu per Kg, sebelumnya Rp80 ribu. Sedangkan cabai merah besar, Rp 60 ribu sebelumnya Rp55 ribu per kg," kata Muha.

Ia mengaku sedikit kesulitan untuk menjual bahan kebutuhan pokok jenis cabai.

Untuk kondisi saat ini, menjual 500 kilogram cabai merah besar memakan waktu sehari. Sebelumnya dirinya mampu menjual hanya beberapa jam saja.

"Sedikit susah jualnya, cabai merah besar 500 kg itu sehari sebelum tidak sampai. Kalau cabai rawit merah 200 kg itu sebentar tapi ini harus seharian," ujarnya.

Terpisah, Mila (48) Pedagang Cabai lainnya mengatakan kenaikan harga cabai ini disebabkan ketersediaan cabai di Pasar Tradisional Muntok yang terbatas.

Baca juga: Ingat Dukun Ningsih Tinampi? Dulu Ngaku Bisa Panggil Malaikat, Begini Nasibnya Sekarang

"Harga cabai tinggi. Untuk cabai rawit itu Rp. 135.000 per kilogram (Kg). Kalau sebelumnya di Rp. 90.000 per kg. Cabai besar di harga Rp65.000 sampai Rp70.000. Kondisi ini kurang lebih satu minggu," kata Mila.

Menurut Mila, penyebabnya stok cabai yang sedikit. Harapannya mudah-mudahan stok stabil. Sehingga masyarakat tidak mengeluh lantaran harga yang tinggi untuk kebutuhan mereka sehari-hari.

Imbas dari kenaikan bahan kebutuhan pokok jenis cabai ini menyebabkan pedagang masakan siap saji, Sanis (58) mengeluh dirinya harus menghitung terlebih dahulu sebelum membeli cabai.

Perempuan yang merupakan pedagang keliling berharap kondisi ini cepat kembali normal. Sehingga, dirinya bisa membeli cabai lebih banyak untuk bahan masakan dijual kembali.

"Susah berjualan makanan masak (siap saji-red) kalau cabai mahal. Tidak saya kurang takaran cabainya seperti biasa. Sebelumnya Rp 25 ribu sudah dapat setengah kilogram, kalau saat ini mana bisa," kata Sanis, di Pasar Tradisional Muntok, Selasa (7/6/2022).

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved