Inilah yang Terjadi Setelah Ruh Lepas dari Tubuh, Buya Yahya: Berkumpul di Alam Barzah

Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi setelah ruh lepas dari tubuh.

Penulis: Widodo | Editor: Alza Munzi
YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi setelah ruh lepas dari tubuh. 

BANGKAPOS.COM -- Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi setelah ruh lepas dari tubuh.

Semua manusia tentunya akan meninggal duinia.

Tak peduli muda atau tua, akan dihadapkan dengan kematian.

Lalu banyak muncul pertanyaan mengenai apa yang terjadi setelah meninggal?

Buya Yahya pun memberikan penjelasan sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com dalam video di kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 1 Juni 2022.

"Jadi orang sudah meeninggal dunia akan masuk yang namanya alam barzah," katanya dalam video.

Akan tetapi ada hal lain yang perlu diketahui, yakni keberadaan dan hukum alam barzah yang berbeda sehingga menimbulkan cara pandang yang berbeda dengan kehidupan di dunia.

"Kemudian yang kedua, tempatnya alam barzah itu bukan di kubur, kubur itu menyimpan jasadnya seorang manusia.

Alam barzah ini sampai digambarkan dia sudah alam," bebernya.

Buya Yahya mengatakan bahwa jika orang tersebut adalah orang baik maka dia akan segera menikmati kenikmatan di surga.

Begitupun sebaliknya bahwa orang yang tidak baik maka akan selesai.

"Terkait ada yang gentayangan berkeliaran setelah ruh terlepas dari tubuhnya itu cerita aneh-aneh," ungkapnya.

Padahal ruh yang jahat di alam barzah akan dihukum.

"Tidak ada namanya ruh di alam barzah main-main ke dunia dan komunikasi," tegas Buya Yahya.

Buya mengingatkan bahwa yang menyeramkan itu pikiran kita sendiri.

Buya Yahya menjelaskan bahwa ada beberapa alam yang akan ditemui oleh manusia.

"Jadi alam itu ada alam rahim, alam dunia, ada alam barzah, ada alam akhirat nanti. Lha, alam lahir dan alam dunia itu beda," terangnya.

Baca juga: Pasangan Suami Istri Jangan Lakukan Ini di Depan Umum Karena Berdosa, Kata Buya Yahya

"Gedean mana? Gede alam dunia. Apakah setelah itu ada orang ingin masuk lagi ke rahim? Gak ada," ujarnya.

"Alam barzah dengan alam dunia itu sampai dikatakan perbandingannya seperti alam rahim dengan alam dunia.

Gede alam barzah gak tau seperti apa dan dimana tempatnya," kata Buya Yahya.

"Jadi alam barzah itu beda dengan alam dunia. Undang-undangnya pun beda.

Sampai Imam Malik mengatakan mereka itu punya roh mutlak, tidak terikat dengan materi, artinya bisa melihat dengan cara undang-undang di alam barzah," ujarnya.

"Bisa melihat Amerika, Jepang dan sebagainya dalam sesaat cuma cara pandangnya bukan cara pandang syahwat," ujarnya.

Buya Yahya mencontohkan misalnya orangtua yang sudah meninggal melihat anaknya sedang berhubungan suami istri, mereka melihatnya bukan sebagai syahwat, melainkan yang dilihat adalah amalan pahala dan dosanya.

"Undang-undangnya bukan ilmu dunia, undang-undangnya adalah undang-undang ilmu barzah yaitu apa? Amal baik dan buruk," jelasnya.

Baca juga: Buya Yahya Ingatkan Suami Istri untuk Jangan Lakukan Dua Hal Ini, Bisa Jadi Dosa Besar

Lalu Buya Yahya menjelaskan perihal orang yang sudah meninggal dapat mendengar orang yang masih hidup.

"Masalah orang meninggal bisa mendengar orang hidup ini hampir disepakati, memang ada perbedaan, sebagian mengatakan tidak mendengar," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 16 Oktober 2018.

Ia kemudian mengisahkan bahwa Nabi pernah berseru memanggil satu persatu nama para sahabat yang gugur seusai perang Badar.

Sampai kemudian Syaidina Umar berkata,

"Ya Rasulullah mereka tidak mendengar, mereka sudah mati masa bisa mendengar?"

Nabi menjawab, "Engkau tidak lebih mendengar dari mereka," kata Rasulullah.

"Artinya apa? Mereka mendengar," kata Buya Yahya.

"Kemudian juga kita disunahkan kalau berziarah kubur mengucapkan apa? 'assalamualaikum' berarti ini mengisyaratkan bahwasanya mereka mendengar," lanjutnya.

Baca juga: Benarkah Menabrak Kucing Meskipun Tidak Sengaja Hidup Jadi Sial, Begini Penjelasan Buya Yahya

Menurut Buya Yahya, peristiwa-peristiwa dalam hadis tersebut menjadi bukti yang kuat bahwa ruh memang dapat mendengar orang yang masih hidup.

"Baik, masalah mendengarnya orang meninggal dunia adalah sudah jelas, tidak usah bertanya lagi, ragu lagi, orang meninggal dunia mendengar omongan.

Bahkan, dalam hadist juga ada orang mengubur, ia akan mendengar terompah kaki berjalannya di saat meninggalkannya, ia mendengar semua," kata Buya Yahya.

Hal ini juga menjadi alasan yang mendasari seorang anak bisa mendoakan orangtua yang sudah meninggal dari mana saja.

Tidak harus mendoakan di kuburnya, karena doanya pasti didengar.

Namun, hal ini bukan menjadi landasan atas mengharamkan ziarah kubur.

"Adapun pergi ke kubur ini babnya beda, masalah ziarah kubur yang diajarkan Nabi.

Bukan hanya masalah doa. Kalau doa Anda di mana saja berdoa, doakan dia," kata Buya Yahya.

(Bangkapos.com/Widodo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved