Apa Hukum Berkurban Saat Idul Adha untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Ini Kata Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan hukum berkurban saat Idul Adha untuk orang tua yang sudah meninggal.
Penulis: Widodo | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM -- Buya Yahya menjelaskan hukum berkurban saat Idul Adha untuk orang tua yang sudah meninggal.
Dalam sebuah ceramah ada salah seorang yang menanyakan perihal tersbut.
Lantas Buya Yahya pun menjelaskannya dalam sebuah video di kanal YouTube Al-Bahjah TV sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com, Senin (13/6/2022).
"Jika yang sudah disebutkan sudah ada sapinya, maka dilanjutkan kurban tersebut, itu yang disepakati dilanjutkan sebagai kurban," jelas Buya Yahya.
Hal tersebut bisa dikatakan sebagai kurban meskipun saat ini orang yang bersangkutan sudah meninggal.
Menurutnya, hewan kurban disebut atau ditunjuk semasa orang tersebut masih hidup dan sudah ada.
Kondisi yang ditanyakan oleh hamba Allah akan berbeda dengan seorang anak yang berniat kurban Idul Adha untuk orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
"Ini adalah salah satu yang disepakati para ulama kurban untuk orang yang telah meninggal dunia," beber Buya Yahya.
Jika hewan kurban yang dimaksud belum ada belum ditunjuk, dan belum diucapkan oleh seseorang dan ternyata orang tersebut meninggal, maka tidak disebut sebagai kurban.
"Sebab, kurban untuk orang yang telah meninggal dunia itu tidak ada.
Tidak ada bukan berarti tidak boleh," ujar Buya Yahya.
Uklama itu melanjutkan bahwa tidak ada kurban Idul Adha yang dilakukan untuk orang tua yang sudah meninggal, kecuali orang tersebut sudah berpesan atau berwasiat.
"Kalau tiba-tiba kita ingin mengurbankan orang telah meninggal dunia tidak ada, tetapi boleh.
Paling tidak menjadi sedekah yang baik," kata Buya Yahya.
Baca juga: Apakah Orang yang Meninggal karena Tenggelam Kategori Mati Syahid, Ini Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan bahwa para ulama menyetujui bahwa kurban untuk ornag meninggal jatuhnya adalah sedekah yang bermanfaat untuk umat Nabi Muhammad SAW.
"Sebab, kurban itu beban atas kita untuk kita untuk orang yang hidup," terang Buya Yahya.
Maka dari itu kata Buya Yahya jika berkurban untuk orang tua yang sudah meninggal namun tidak ditunjuk maka sama saja seperti sedekah.
Inilah yang Terjadi Setelah Ruh Lepas dari Tubuh, Buya Yahya: Berkumpul di Alam Barzah
Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi setelah ruh lepas dari tubuh.
Semua manusia tentunya akan meninggal duinia.
Tak peduli muda atau tua, akan dihadapkan dengan kematian.
Lalu banyak muncul pertanyaan mengenai apa yang terjadi setelah meninggal?
Buya Yahya pun memberikan penjelasan sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com dalam video di kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 1 Juni 2022.
"Jadi orang sudah meeninggal dunia akan masuk yang namanya alam barzah," katanya dalam video.
Akan tetapi ada hal lain yang perlu diketahui, yakni keberadaan dan hukum alam barzah yang berbeda sehingga menimbulkan cara pandang yang berbeda dengan kehidupan di dunia.
Baca juga: Bolehkah Menyentuh dan Mencium Istri Usai Ambil Air Wudhu, Begini Kata Buya Yahya
"Kemudian yang kedua, tempatnya alam barzah itu bukan di kubur, kubur itu menyimpan jasadnya seorang manusia.
Alam barzah ini sampai digambarkan dia sudah alam," bebernya.
Buya Yahya mengatakan bahwa jika orang tersebut adalah orang baik maka dia akan segera menikmati kenikmatan di surga.
Begitupun sebaliknya bahwa orang yang tidak baik maka akan selesai.
"Terkait ada yang gentayangan berkeliaran setelah ruh terlepas dari tubuhnya itu cerita aneh-aneh," ungkapnya.
Padahal ruh yang jahat di alam barzah akan dihukum.
"Tidak ada namanya ruh di alam barzah main-main ke dunia dan komunikasi," tegas Buya Yahya.
Buya mengingatkan bahwa yang menyeramkan itu pikiran kita sendiri.
Buya Yahya menjelaskan bahwa ada beberapa alam yang akan ditemui oleh manusia.
"Jadi alam itu ada alam rahim, alam dunia, ada alam barzah, ada alam akhirat nanti. Lha, alam lahir dan alam dunia itu beda," terangnya.
Baca juga: Buya Yahya Tegaskan Istri Tak Boleh Kagum pada Ustaz atau Ahli Agama Jika Lantaran Karena Hal Ini
"Gedean mana? Gede alam dunia. Apakah setelah itu ada orang ingin masuk lagi ke rahim? Gak ada," ujarnya.
"Alam barzah dengan alam dunia itu sampai dikatakan perbandingannya seperti alam rahim dengan alam dunia.
Gede alam barzah gak tau seperti apa dan dimana tempatnya," kata Buya Yahya.
"Jadi alam barzah itu beda dengan alam dunia. Undang-undangnya pun beda.
Sampai Imam Malik mengatakan mereka itu punya roh mutlak, tidak terikat dengan materi, artinya bisa melihat dengan cara undang-undang di alam barzah," ujarnya.
"Bisa melihat Amerika, Jepang dan sebagainya dalam sesaat cuma cara pandangnya bukan cara pandang syahwat," ujarnya.
Baca juga: Sedekahlah pada Orang Ini Jika Ingin Doa dan Hajat Segera Terkabul, Simak Pesan Buya Yahya
Buya Yahya mencontohkan misalnya orangtua yang sudah meninggal melihat anaknya sedang berhubungan suami istri, mereka melihatnya bukan sebagai syahwat, melainkan yang dilihat adalah amalan pahala dan dosanya.
"Undang-undangnya bukan ilmu dunia, undang-undangnya adalah undang-undang ilmu barzah yaitu apa? Amal baik dan buruk," jelasnya.
(Bangkapos.com/Widodo)