Hukum Orang Mati Bunuh Diri, Apakah Benar Takdir Allah? Begini Penjelasan Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan bagaimana hukum orang mati bunuh diri, apakah sudah menjadi takdir Allah.
Penulis: Widodo |
Buya Yahya menjelaskan bagaimana hukum orang mati bunuh diri, apakah sudah menjadi takdir Allah.
BANGKAPOS.COM -- Semua orang pastinya akan mengalami yang namanya mati.
Namun ada orang yang memilih mati dengan cara bunuh diri.
Perbuatan tersebut dalam pandangan Islam jelas dilarang.
Islam tidak mengajarkan hal yang demikian.
Tetapi pada kenyataannya memang ada yang memilih jalan tersebut kareana faktor permasalahan dalam hidupnya.
Baca juga: Kisah Sosok Penyumbang 28 Kg Emas Monas, Bukannya Dihargai Malah Sering Masuk Penjara
Baca juga: Sempat Viral Aturan Naik Sepeda Motor Pakai Sandal Jepit Bakal Ditilang, Begini Penjelasan Korlantas
Baca juga: Para Suami Merapat, Ternyata Kebiasan Ini yang Dibenci Wanita Saat Usai Berhubungan Kata dr Dina
Baca juga: 3 Menit Ijab Kabul, Pengantin Pria Ini Langsung Diceraikan Istrinya, Alasan si Istri Banjir Dukungan
Baca juga: 12 Bacaan Doa Paling Dahsyat Dalam Al Quran, Termasuk Mendatangkan Harta Sebumi Ilmu Selangit
Lalu apakah mati karena bunuh diri sudah jadi takdir dari Allah SWT?
Berikut penjelasan Buya Yahya dalam sebuah video di kanal YouTube Al-Bahjah TV diunggah pada tanggal 12 September 2017.
"Bunuh diri apakah mati dengan takdir Allah?" Tanya Buya Yahya.
"Iya dong. Nggak ada cerita belum mati namun sudah mati, tidak ada ceritanya.
Itu namanya sebabnya yang berbeda," jelas Buya Yahya.
Dalam hal ini Buya Yahya secara tegas menyatakan bahwa tidak ada ceritanya orang yang belum mati namun sudah mati.
Sudah sangat jelas bahwa yang namanya mati itu sudah takdir Allah namun mungkin sebabnya yang berbeda.
"Apakah dibunuh orang atau bunuh diri sendiri itu namanya mati sesuai dengan ajalnya," tutur Buya Yahya.
"Orang bunuh diri sama. Bukan berarti dia melawan takdir Allah. Tidak ada. Semua sesuai dengan ketentuan Qada dan Qadar Allah.
Baca juga: Apakah Orang yang Meninggal karena Tenggelam Kategori Mati Syahid, Ini Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Lilis Akui Sempat Diajak ke Jakarta oleh Dona Ing Karyawati Alfamart, Kepala Toko Ungkap Fakta Ini
Baca juga: Catat, Polda Babel Gelar Operasi Patuh Menumbing 2 Pekan, Polres Bangka Incar 7 Pelanggaran Ini
Baca juga: Bacaan Doa & Niat Sholat Tahajud hingga Keutamaannya Mulai dari Penebus Dosa dan Menangkal Penyakit
Baca juga: Bacaan 12 Doa Dahsyat, Mendatangkan Harta Sebumi Ilmu Selangit, Curahan Rezeki Hingga Doa Sapu Jagad
Sesuai dengan pengetahuan Allah tentang apa yang akan terjadi," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan ini sangat jelas sekali bahwa yang namanya mati itu sudah sesuai dengan takdir Allah.
Meskipun nantinya cara atau sebab matinya yang berbeda ada yang mati bunuh diri, ada yang mati dibunuh, atau ada yang mati sesuai dengan ajalnya.
Itulah penjelasan Buya Yahya mengenai orang mati bunuh diri, apakah sudah menjadi takdir Allah.
Apa Hukum Berkurban Saat Idul Adha untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Ini Kata Buya Yahya,
Buya Yahya menjelaskan hukum berkurban saat Idul Adha untuk orang tua yang sudah meninggal.
Dalam sebuah ceramah ada salah seorang yang menanyakan perihal tersbut.
Lantas Buya Yahya pun menjelaskannya dalam sebuah video di kanal YouTube Al-Bahjah TV sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com.
Baca juga: 5 Doa Agar Terlihat Cantik, Bercahaya dan Menarik, Aura Wajah Kamu Terpancar Setiap Hari
Baca juga: Doa Dahsyat ini Dibaca Agar Terhindar dari Penyakit Ain, Diajarkan Rasulullah dan Nabi Ayub
Baca juga: Bolehkah Menyentuh dan Mencium Istri Usai Ambil Air Wudhu, Begini Kata Buya Yahya
Baca juga: Pengakuan Luna Maya yang Mengejutkan, Menjaga Kesehatan Lebih Susah daripada Menjaga Pasangan
Baca juga: Gombalan Luna Maya dan Siwon, Serangan Balasan Mantan Ariel Noah ini Malah Bikin Salting
"Jika yang sudah disebutkan sudah ada sapinya, maka dilanjutkan kurban tersebut, itu yang disepakati dilanjutkan sebagai kurban," jelas Buya Yahya.
Hal tersebut bisa dikatakan sebagai kurban meskipun saat ini orang yang bersangkutan sudah meninggal.
Menurutnya, hewan kurban disebut atau ditunjuk semasa orang tersebut masih hidup dan sudah ada.
Kondisi yang ditanyakan oleh hamba Allah akan berbeda dengan seorang anak yang berniat kurban Idul Adha untuk orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
"Ini adalah salah satu yang disepakati para ulama kurban untuk orang yang telah meninggal dunia," beber Buya Yahya.
Jika hewan kurban yang dimaksud belum ada belum ditunjuk, dan belum diucapkan oleh seseorang dan ternyata orang tersebut meninggal, maka tidak disebut sebagai kurban.
"Sebab, kurban untuk orang yang telah meninggal dunia itu tidak ada.
Tidak ada bukan berarti tidak boleh," ujar Buya Yahya.
Baca juga: Buya Yahya Tegaskan Istri Tak Boleh Kagum pada Ustaz atau Ahli Agama Jika Lantaran Karena Hal Ini
Ulama itu melanjutkan bahwa tidak ada kurban Idul Adha yang dilakukan untuk orang tua yang sudah meninggal, kecuali orang tersebut sudah berpesan atau berwasiat.
"Kalau tiba-tiba kita ingin mengurbankan orang telah meninggal dunia tidak ada, tetapi boleh.
Paling tidak menjadi sedekah yang baik," kata Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa para ulama menyetujui bahwa kurban untuk ornag meninggal jatuhnya adalah sedekah yang bermanfaat untuk umat Nabi Muhammad SAW.
"Sebab, kurban itu beban atas kita untuk kita untuk orang yang hidup," terang Buya Yahya.
Maka dari itu kata Buya Yahya jika berkurban untuk orang tua yang sudah meninggal namun tidak ditunjuk maka sama saja seperti sedekah.
(Bangkapos.com/Widodo)