BIODATA Buya Arrazy, Ulama Kondang yang Putranya Tewas Tertembak

Kabar duka datang dari Buya Arrazy. Anak kedua dari ulama kondang ini tewas terkena peluru senjata api yang dimainkan kakaknya.

Editor: fitriadi
Istimewa/Tribunnews.com
KH Arrazy Hasyim atau Buya Arrazy 

BANGKAPOS.COM - Musibah baru saja menimpa KH Arrazy Hasyim atau biasa disapa Buya Arrazy.

Anaknya yang masih berusia 3 tahun tewas tertembak saat sedang bermain dengan kakaknya di rumah.

Peluru yang menewaskan bocah tersebut berasal dari senjata api seorang anggota Polri pengawal Buya Arrazy.

Saat kejadian, pengawal tadi sedang shalat. Sebelum shalat, ia meletakkan senjata api tersebut di sebuah tempat.

Baca juga: Putra Buya Arrazy Hasyim Usia 3 Tahun Meninggal Tertembak Senjata Api Polisi, Ini Kronologinya

Entah bagaimana mulanya, korban dan sang kakak yang masih berusia 5 tahun bermain-main menggunakan senjata api itu di dalam rumah.

Sang kakak mengarahkan senpi ke adiknya. Tak diduga, peluru melesat keluar mengenai dagu sang adik hingga menyebabkan korban meninggal.

Sosok Buya Arrazy

Bagi sebagian umat muslim, sosok Buya Arrazy masih terasa asing.

Berikut biodata Buya Arrazy atau profil Buya Arrazy, yang baru saja kehilangan putra tercinta akibat tertembak.

Melansir Wikipedia, Buya Arrazy merupakan ulama kondang berasal dari Sumatera Barat.

Ia lahir pada 21 April 1986 di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatera Barat.

Dia putra pasangan pasangan Nur Akmal bin Muhammad Nur dan Asni binti Sahar.

Pada 11 Juli 2010, Buya Arrazy menikahi Eli Ermawati MS dan telah dikaruniai tiga orang anak yaitu Hisyam Faqih Arrazy, Hushaim Shah Wali Arrazy dan Helena Nour Arrazy.

Buya Arrazy menamatkan Sekolah Dasar tahun 1998 dan MTsN tahun 2001 di Payakumbuh, Sumatra Barat.

Ia sempat masuk ke MAN 2 / MAKN Payakumbuh, tetapi pada tahun 2002 ia pindah ke MAN 1 Model Bukittinggi dan tamat pada tahun 2004.

Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S-1 di dua tempat berbeda, yakni Ilmu Hadis di Darus-Sunnah International Institute for Hadith Science lulus tahun 2008 dan Jurusan Akidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah lulus tahun 2009.

Ia juga mengikuti pendidikan non-formal di Dawrat al-Tathqif al-Shar'i li al-'Ulūm al-Islāmīyah yang diadakan oleh Internationalize Zentrum Fur Islamiche Wissenschaften di Bogor dari tahun 2006 sampai 2008.

Baca juga: Pengakuan Rias Pengantin yang Dandani Pria Jadi-jadian Ahnaf Arrafif alias Eriyani: Silakan Nilai

Pada 2009, setelah tamat S-1, ia melanjutkan pendidikan S-2 Pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah dan lulus pada 2011.

Pada 2012, ia melanjutkan S-3 di jurusan dan universitas yang sama dan lulus tahun 2017.

Dai bergelar doktor ilmu akidah ini pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah, lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Ia juga merupakan Dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah.

Sebelumnya, ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019).

Berikut karya tulis Buya Arrazy:

  • Kritik Para Ulama Terhadap Konsep Teologi Ibn 'Arabî (2009)
  • Teologi Ulama Tasawuf di Nusantara Abad ke-17 sampai ke-19 (2011)
  • Teologi Muslim Puritan: Genealogi dan Ajaran Salafi (2017)
  • Akidah Salaf Imam Al-Ṭaḥāwī (2020)

Kronologi Meninggalnya Anak Buya Arrazy

Mengutip Kompas.com, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tuban AKBP Darman menceritakan kronologi tewasnya anak Buya Arrazy.

Peristiwa ini, terjadi bermula ketika Buya Arrazy dan keluarganya berkunjung ke rumah mertua di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Rabu (22/6/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.

Baca juga: Proses Pencairan Gaji Ke-13 Dimulai Besok, Siap Ditransfer Ke Rekening ASN Pada 1 Juli 2022

Saat itu, pengawal pribadi Buya Arrazy (M) hendak menunaikan shalat dzuhur.

Sebelum shalat, M yakin telah meletakkan senjata api yang dibawanya di tempat aman.

Ketika shalat, anak pertama Buya Arrazy berinisial H (5) mengambil senjata milik M untuk bermain bersama korban.

Naas, kejadian tak terduga terjadi, tiba-tiba peluru senjata api tersebut melesat ke arah sang adik.

Korban dikabarkan tewas di lokasi kejadian.

"Senjata sudah ditaruh di tempat yang aman. Tapi, namanya musibah dimanapun bisa terjadi," kata Darman.

Suasana pemakaman putra kedua KH Arrazy Hasyim di kompleks makam Wareng Desa/Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur, Rabu (22/6/2022).
Suasana pemakaman putra kedua KH Arrazy Hasyim di kompleks makam Wareng Desa/Kecamatan Palang, Tuban, Jawa Timur, Rabu (22/6/2022). (TribunJatim.com/ M Sudarsono)

Darman menyampaikan, kejadian ini terjadi murni karena kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.

"Telah terjadi kelalaian sehingga terjadi kecelakaan seorang anak laki-laki kecil putra salah satu ulama yang terjadi Kecamatan Palang, Tuban," kata Darman.

Kendati demikian, hingga kini polisi masih mendalami peristiwa tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi untuk saudara M ini nanti akan ditindaklanjuti oleh satuan tugas mereka," sambung Darman.

Baca juga: 1 Juli 2022 Uji Coba Penerapan KRIS, Apakah Iuran BPJS Kesehatan Berubah?

Korban, lanjut Darman, telah dimakamkan oleh keluarga di Makam Islam Wareng, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Pada waktu pemakaman berlangsung, isak tangis mengiringi kepergian putra Buya Arrazy.

Anggota DPRD Tuban, Rofi’udin, mengatakan kejadian ini merupakan musibah bagi keluarga.

Rofi’udin berharap semoga pihak keluarga diberikan kekuatan lahir maupun batin, serta kesabaran dan ketabahan.

"Saya sebagai perwakilan keluarga minta kesaksian, kalau keponakan saya termasuk orang yang baik masih bersih dari dosa," ungkap Rofi’udin saat di rumah duka.

(Bangkapos.com/TribunJatim.com/M Sudarsono/Kompas.com/Hamim)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved