Kemarin Pemancing Kini Penambang, Mengapa Petir Menyambar Manusia dan Menewaskan 2000 Orang / Tahun

Kemarin Pemancing Kini Penambang, Mengapa Petir Menyambar Manusia dan Menewaskan 2000 Orang / Tahun

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Pixabay.com
Ilustrasi hujan disertai petir. 

BANGKAPOS.COM - Di Bangka Belitung saban tahun, rasanya pasti ada orang yang tersambar petir.

Tak jarang sambaran petir menewaskan warga.

Di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, setidaknya sudah 3 warga tewas sepanjang Juni 2022 ini.

Dua orang korban diantaranya berpofesi sebagai Aparatur Sipil negara (ASN).

Keduanya disambar petir saat pulang memancing di laut.

Baca juga: 2 PNS Pangkalpinang & Bateng Pulang Mancing Tewas Disambar Petir, Nakhoda: Korban Sempat Rekam Petir

Terbaru, seorang penambang bernama Iskandar alias Tam disambar petir pada Kamis (23/6/2022) sekitar pukul 08.00 WIB

Iskandar adalah seorang pekerja Tambang Inkonvesional (TI) jenis upin Ipin di daerah perairan laut Kampung Padang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel),

Iskandar tewas tersambar petir saat ingin berangkat bekerja.

Lurah Tanjung Ketapang Fandi membenarkan atas kejadian salah satu warga sekaligus pekerja tambang yang tersambar petir tersebut.

"Iya benar, salah satu penambang TI di Kampung Padang bernama Iskandar alias Tam meninggal dunia karena tersambar petir," kata Fandi.

Fandi menambahkan, korban disambar petir ketika berangkat bekerja nambang di laut Padang,

Saat itu kondisi cuaca hujan dan suara petir bersautan.

"Saat itu korban mau berangkat kerja nambang TI, sedangkan kondisi cuaca hujan dan petir berkali-kali. Baru turun ke laut korban tiba-tiba tersambar petir, sehingga korban meninggal dunia," tambahnya.

Baca juga: Pekerja TI Tewas Tersambar Petir, Hendak Berangkat Bekerja di Laut saat Hujan

Setelah kejadian tersebut, korban langsung dibawa ke rumah duka lalu dimakamkan.

Sementara itu, belum lama ini, rumah salah satu warga Sidoharjo Kecamatan Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan juga hancur disambar petir pada Selasa (21/6/2022).

Akibat sambaran petir ini  penghuni rumah mengalami luka ringan.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, kondisi cuaca sedang mendung disertai hujan gerimis, Selasa (21/6/2022).

Kepala Desa Sidoharjo Aminanto mengatakan, bahwa satu rumah milik Shobirul Khoirul di sambar petir.

"Ya benar kejadiannya tadi siang dan saat itu cuaca memang lagi mendung disertai hujan gerimis," kata Aminanto.

Baca juga: Rumah di Basel Disambar Petir, Pemilik Rumah Saat Kejadian Hendak Salat Dzuhur, Korban Alami Luka

Petir adalah pelepasan listrik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara awan badai dan tanah atau ketidakseimbangan di dalam awan itu sendiri.

Kondisi rumah salah satu warga Sidoharjo Kecamatan Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan, hancur di sambar petir, Selasa (21/6/2022)
Kondisi rumah salah satu warga Sidoharjo Kecamatan Air Gegas Kabupaten Bangka Selatan, hancur di sambar petir, Selasa (21/6/2022) (Ist)

2000 Korban Tewas Disambar Petir Tiap Tahun

Menurut National Geographic, sekitar 2.000 orang tewas di seluruh dunia akibat sambaran petir setiap tahun.

Ratusan korban lainnya selamat dari serangan tetapi menderita berbagai efek yang bertahan lama, seperti kehilangan ingatan, mati rasa, dan lain-lain.

Sambaran petir dapat menyebabkan serangan jantung dan luka bakar yang parah.

Meski demikian, 9 dari setiap 10 orang yang tersambar petir bisa diselamatkan.

Kenapa Petir Menyambar Manusia?

Dilansir dari National Weather Service, penyebab seseorang tersambar petir tidak selalu diketahui secara pasti.

Namun, ada beberapa cara petir menyambar manusia dan semuanya dapat mematikan.

Berikut adalah penjelasannya:

1. Sambaran langsung

Seseorang yang tersambar petir secara langsung menjadi bagian dari saluran pelepasan petir utama. Paling sering, serangan langsung terjadi pada korban yang berada di area terbuka.

Dalam kebanyakan sambaran langsung, sebagian dari arus bergerak sepanjang dan tepat di atas permukaan kulit (disebut flashover) serta sebagian dari arusnya bergerak melalui tubuh, biasanya melalui sistem kardiovaskular atau saraf.

Panas yang dihasilkan ketika petir bergerak di atas kulit dapat menyebabkan luka bakar, tetapi arus yang mengalir melalui tubuh adalah yang paling mengkhawatirkan.

2. Kilatan samping

Kilatan samping, disebut juga percikan samping, terjadi ketika petir menyambar benda yang lebih tinggi di dekat korban dan sebagian arus melompat dari benda tersebut ke korban.

Korban dalam hal ini bertindak sebagai "korsleting" untuk sebagian energi dalam pelepasan petir.

Kilatan samping umumnya terjadi ketika korban berada dalam jarak dekat dari objek yang tersambar.

Biasanya, seseorang yang tersambar petir secara kilat samping sedang berlindung di bawah pohon untuk menghindari hujan.

Baca juga: 9 Bencana Alam Terjadi di Babar Sepanjang 2022, Dua Orang Tersambar Petir dan Ratusan Rumah Rusak

3. Arus tanah

Ketika petir menyambar pohon atau benda lain, sebagian besar energi bergerak keluar dari kilatan di dalam dan di sepanjang permukaan tanah. Ini dikenal sebagai arus tanah.

Siapapun yang berada di dekat sambaran petir berpotensi menjadi korban arus tanah.

Selain itu, arus tanah dapat mengalir di lantai garasi dengan bahan konduktif.

Arus tanah dapat memengaruhi area yang jauh lebih besar sehingga arus tanah bisa menyebabkan kematian dan cedera akibat sambaran petir.

Arus tanah juga membunuh banyak hewan ternak. Biasanya, petir memasuki tubuh pada titik kontak yang paling dekat dengan sambaran petir, bergerak melalui sistem kardiovaskular atau saraf, dan keluar dari tubuh pada titik kontak terjauh dari petir.

4. Konduksi

Petir dapat melakukan perjalanan jarak jauh di kabel atau permukaan logam lainnya.

Logam tidak menarik petir, tetapi memberikan jalan bagi petir untuk mengikutinya.

Sebagian besar korban sambaran petir di dalam ruangan dan beberapa korban di luar ruangan disebabkan oleh konduksi.

Baik di dalam maupun di luar ruangan, siapa pun yang bersentuhan dengan apa saja yang terhubung ke kabel logam berisiko terkena sambaran petir.

Ini termasuk apa pun yang dicolokkan ke stopkontak, keran dan pancuran air, telepon kabel, dan sebagainya. (*/bangkapos.com/adisaputra/kompas/ Dedy Qurniawan)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved