Berita Kriminal

Video Nyanyian Pembunuh Ibu Kandung di Bangka Tengah Viral di Medsos, Kisah si MC Organ Tunggal  

Video nyanyian Jamal Mirdad (31), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya viral di media sosial. Saat itu Jamal yang duduk di sofa Polsek.

Penulis: Arya Bima Mahendra |
Ist/Polsek Simpangkatis
Jamal Mirdad (31), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya saat digelandang oleh Satreskrim Polres Bateng dan Polsek Simpangkatis, Jumat (24/6/2022) di kantor Polsek Simpangkatis, Bangka Tengah. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Suara yang bergetar dan sedikit menutup mata, video nyanyian Jamal Mirdad (31), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya viral di media sosial.

Dalam video tersebut, memperlihatkan Jamal yang duduk di sofa Polsek Simpangkatis menyanyikan lagu 'Keramat' yang diciptakan oleh Rhoma Irama. Sebuah nyanyian yang seolah menggambarkan penyeselan dan kesedihan yang mendalam.

Lagu yang menceritakan tentang kemuliaan seorang ibu itu ia lantunkan setelah dirinya ditangkap dan mengakui perbuatannya yang telah membunuh ibu kandungnya sendiri, Pauziah (59) dikediamannya, Jumat (24/6/2022) di Desa Pinang Sebatang, Simpangkatis, Bangka Tengah.

Kepala Desa Pinang Sebatang, Ahmad Nakar mengatakan bahwa sehari-seharinya pelaku berprofesi sebagai MC (master of ceremony) panggilan sekaligus penyanyi organ tunggal untuk hajatan.

"Memang cuma itulah pekerjaan dia, enggak ada pekerjaan lain. Apalagi kan enggak setiap hari orang menggelar hajatan," ucap Ahmad saat dihubungi Bangkapos.com, Sabtu (25/6/2022) pagi.

Ia mengatakan, jika tidak ada panggilan (menyanyi -red), Jamal kerap menganggur dan meminta uang kepada ibunya yang memiliki usaha toko kelontong sederhana di depan rumahnya.

Kata Ahmad, dalam sepengetahuannya sosok Ahmad adalah seseorang yang cukup sering bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, layaknya pemuda desa biasa.

Namun, kebiasaan judi Jamal sudah bukan rahasia umum lagi bagi masyarakat Desa Pinang Sebatang. "Walaupun saya enggak pernah memergoki langsung, tapi saya sering mendapatkan laporan dari warga kalau memang Jamal ini penjudi parah. Enggak tau dia main judi jenis apa," ujarnya.

Akibat kebiasaan tersebut, Jamal bahkan beberapa kali memaksa ibunya untuk menjual aset-aset keluarganya, seperti tanah hingga kebun sawit.

"Kalau dibilang berada (kaya-red) sih enggak juga, tapi kalau untuk kebutuhan sehari-hari sebenarnya cukup-cukup saja. Cuma memang dia (Jamal -red) sering ngerusuhin ibunya," jelasnya.

Padahal menurut Ahmad, Pauziah telah mengorbankan banyak barang berharga untuk anak bungsunya itu. Bahkan, Pauziah pernah rela menjual kebun sawitnya untuk membiayai Jamal yang kala itu berkeinginan untuk ikut audisi menyanyi dangdut di Jakarta.

"Makanya para warga disini sangat-sangat tidak menyangka kalau dia (Jamal-red) tega membunuh ibunya yang sebegitu baiknya," tegasnya.

Diberitakan Bangkapos.com sebelumnya, Misteri kematian Pauziah (59), pada Jumat (24/6/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di kediamannya di Desa Pinang Sebatang, Simpang Katis, Bangka Tengah akhirnya terpecahkan.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh anggota Satreskrim Polres Bangka Tengah dan Polsek Simpangkatis, terungkaplah kebenaran dari kasus tersebut.

Kasatreskrim Polres Bangka Tengah, AKP Wawan Suryadinata mengatakan bahwa penyelidikan kasus tersebut menemukan titik terang dan diketahui bahwa kematian Pauziah disebabkan karena dibunuh oleh anak kandungnya sendiri, Jamal Mirdad (31).

Ia menjelaskan, pelaku membuat skenario bahwa kematian ibunya tersebut seolah-olah dikarenakan aksi perampokan.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan kami dan pengakuan dari pelaku, diketahui bahwa memang dia (pelaku-red) sudah parah kelakuannya karena sehari-harinya juga dia mabuk, judi bahkan prostitusi," ucap AKP Wawan saat dihubungi Bangkapos.com

Wawan mengatakan, kronologi kejadian tersebut bermula ketika pria berambut keriting itu pergi ke Pangkalpinang pada Kamis (23/6/2022) malam.

"Setelah kami periksa, ternyata pelaku ini ke Pangkalpinang untuk 'main' (prostitusi-red) di sana. Akan tetapi, wanitanya ternyata sedang datang bulan," jelasnya.

Lanjut dia, karena hasrat bejatnya tidak tersalurkan, pelaku kemudian minum-minuman keras dan kemudian pulang ke rumahnya di Desa Pinang Sebatang sekitar pukul 01.45 WIB.

"Nampaknya pelaku ini tidak sampai mabuk, karena dia masih bisa pulang sendiri kerumahnya mengendarai sepeda motor," sambung dia.

Wawan memaparkan, motif pelaku membunuh ibunya sendiri dikarenakan ingin mengambil barang-barang berharganya. 

Lebih lanjut, pelaku mendatangi ibunya yang sedang tertidur dan kemudian menutup hidung dan mulutnya menggunakan tangan. "Kala itu korban berontak, makanya ada bekas luka di bagian hidung," katanya.\

Parahnya, setelah menghabisi nyawa korban, pelaku sempat melecehkan orang yang telah melahirkannya itu dan kemudian mengambil barang-barang berharganya. "Dan memang dari hasil visum ditemukan ada semacam luka di bagian kelamin korban," pungkas Wawan.

Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengambil parang dan merusak jendela rumahnya dan membuat skenario seolah-olah ibunya meninggal karena menjadi korban perampokan.

Ia menambahkan, bahwa sehari-harinya pelaku adalah seorang pekerja serabutan bahkan kerap menganggur.

Kata Wawan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan dan penyelidikan guna mencari fakta-fakta baru dari kasus tersebut.

Sementara itu fakta baru kasus penemuan sesosok jenazah di kediamannya yang berada di Desa Pinang Sebatang, Simpangkatis,Bangka Tengah mulai bermunculan.

Jenazah korban yang bernama Pauziah (59) itu ditemukan meninggal dunia oleh anaknya sendiri pada Jumat (24/6/2022) sekitar pukul 02.00-02.30 WIB.

Sopyan yang merupakan anak korban mengatakan bahwa mayat tersebut ditemukan oleh adik bungsunya. "Jadi yang melihat pertama kali itu adalah adik saya sewaktu dia pulang ke rumah usai pergi dari luar," kata Sopyan saat ditemui di RSUD Bangka Tengah.

Ia menjelaskan, kala itu adiknya sangat terkejut usai membuka pintu rumah dan melihat tubuh ibunya sudah tak bernyawa dan tergeletak di atas kasur. Sontak, adiknya itu langsung mengabari sanak keluarga yang lain, termasuk menghubungi dirinya.

Dirinya pun tidak bisa memastikan penyebab kematian ibunya tersebut apakah karena dibunuh atau disebabkan hal lain. Namun kata dia, kondisi rumah memang terlihat berantakan tidak seperti biasanya dan ada beberapa barang berharga milik ibunya yang hilang. Diketahui, usai dilakukan visum di RSUD Bangka Tengah, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka.

Pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP dan terus melakukan penyelidikan guna mengungkap sebab kematian tersebut. "Kami tidak tau sebabnya. Semoga ini bisa diungkap secara cepat oleh pihak kepolisian," harap pria berumur sekitar 40-an tahun ini.(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved