Militer dan Kepolisian
Sama-sama Punya Kemampuan Mengerikan, Inilah Kalibr dan Tomahawk, Dua Rudal Andalan AS dan Rusia
Sementara pada perang Teluk di Timur Tengah, rudal jelajah andalan Amerika Serikat yaitu rudal Tomahawk menjadi bintang
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM-Rudal jelajah hipersonik Rusia yaitu rudal 3M54-1 Kalibr menunjukkan kemampuan yang mencengangkan dalam palagan perang antara Rusia dan Ukraina.
Rudal ini seolah menjadi momok menakutkan bagi pihak barat.
Berbagai senjata yang dikirimkan Amerika Serikat dan sekutunya untuk Ukraina, hancur dihantam rudal tersebut.
Sementara pada perang Teluk di Timur Tengah, rudal jelajah andalan Amerika Serikat yaitu rudal Tomahawk menjadi bintang dalam perang yang meletus pada tahun 1991 tersebut.

Bagaimana perbandingan dua rudal andalan Amerika Serikat dan Rusia tersebut?
Berikut ulasannya:
Rudal Kalibr 3M-54
Dilansir dari wikipedia, Rudal Kalibr 3M-54 , (Калибр, kaliber ), juga menyebutnya sebagai 3M54-1 Kalibr , 3M14 Biryuza (Бирюза, pirus ), ( nama pelaporan NATO SS-N-27 Sizzler dan SS-N-30A ), 91R1 , dan 91RT2 , adalah keluarga rudal jelajah Rusia yang dikembangkan oleh Novator Design Bureau ( OKB-8 ).
Ada versi rudal yang diluncurkan dari kapal, yang diluncurkan dari kapal selam dan yang diluncurkan dari udara, dan varian untuk penggunaan anti-kapal , anti-kapal selam dan serangan darat .
Beberapa versi memiliki tahap propulsi kedua yang memulai asprint supersonik dalam pendekatan terminal ke target, mengurangi waktu sistem pertahanan target harus bereaksi, sementara versi subsonik memiliki jangkauan yang lebih besar daripada varian supersonik.
Rudal tersebut dapat membawa hulu ledak dengan berat hingga 500 kg bahan peledak atau hulu ledak termonuklir.
Rudal Kalibr merupakan sebuah rudal yang bisa menghancurkan target dari jarak jauh.
Diperkirakan, radius jangkauan rudal dengan nama seri The 3M14 Kalibr ini mencapai 1,500 sampai 2,500 km.
Rudal Kalibr sendiri termasuk satu diantara beberapa alutsista pertahanan militer Rusia yang masuk kategori paling tinggi.
Hal tersebut tidak berlebihan mengingat rudal Kalibr memiliki kemampuan yang ofensif dan dapat memberikan kerusakan yang signifikan kepada target.
Selain itu, rudal Kalibr juga memiliki kecepatan terbang supersonik, sehingga akan sulit bagi target untuk menghadang laju rudal ini.
Lebih lanjut, rudal Kalibr tergolong sebagai senjata perang yang bisa dibawa kemana-mana alias portabel.
Rudal Kalibr bisa disematkan di banyak kendaraan perang, termasuk salah satunya kapal selam.
Bahkan, kendaraan perang yang ukurannya kecil sekalipun bisa digunakan sebagai peluncur rudal Kalibr.
Rudal Tomahawk

Rudal ini pertama kali digunakan dalam Operasi Badai Gurun saat Perang Teluk Meletus pada tahun 1991.
Dilansir dari kompas.com, rudal ini sanggup menyasar targetnya yang berjarak 1.250 km hingga 2.500 km, dan atas capaian sejauh itu, ia dijuluki sebagai rudal jelajah jarak menengah.
Pada batas maksimalnya, Tomahawk bisa dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional berbobot 453 kilogram. Akan tetapi, parlemen AS melarang penyematan hulu ledak nuklir pada rudal ini.
Untuk pengendaliannya, rudal ini dilengkapi dengan mesin jet turbo (ganda), kamera inframerah, dan sayap yang bisa ditekuk.
Kelebihan rudal ini yakni tidak harus terbang tinggi untuk menampakkan kekuatannya.
Ia cukup terbang rendah sekitar 30,5 meter di atas tanah saja untuk bisa menyarar targetnya sambil menghindari radar.
Dari laut, rudal ini ditembakkan dan dilengkapi sistem navigasi GPS yang hebat.
Sistem canggih tersebut memudahkan pemerintah AS untuk memandunya dari jauh agar rudal tetap bisa jatuh tepat sasaran.
Berikut spesifikasi Tomahawk:
Jangkauan Jelajah: 1250 km hingga 2500 km
Panjang: 5,56 meter tanpa roket pendorong, 6,25 meter dengan roket pendorong.
Kecepatan: 880 km/jam.
Misi: peluncuran dari laut, terbang rendah untuk menghindari radar.
Bersejarah

Tomahawk tidak bisa lepas dari sejarah peperangan negara adidaya tersebut. Pasalnya, bukan kali ini saja, sejarah mencatat AS mempergunakan rudal tersebut.
Sebelumnya pada tahun 2014, AS melesatkan misil Tomahawk untuk menundukkan Khorasan Group, jaringan teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
Wilayah yang masuk pusat kendali Khorasan Group diberondong 47 rudal Tomahawk lewat kapal the USS Philipine di Teluk Persia dan kapal USS Arleigh Burke di Laut Merah.
Sementara itu, pada Jumat (7/4/2017), Suriah dihantam 59 rudal Tomahawk yang dikirim lewat kapal USS Ross dan USS Port dari timur Laut Mediterania.
Melihat rekam jejak Tomahawk yang begitu mengkilau, Inggris pun sampai jatuh hati dan memborong rudal buatan AS ini.
Padahal, satu rudal ditaksir dengan harga puluhan miliar rupiah.
Proses jual beli ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Penjualan Asing Bidang Militer oleh dua belah negara tersebut pada tahun 1995.
Sebanyak 65 rudal pun resmi diserahkan oleh AS kepada Inggris.