Idul Adha 2022

Ada 2 Metode, Ini Cara Merebahkan Hewan Kurban yang Baik dan Benar untuk Idul Adha 2022

Begini cara yang baik dan benar merebahkan hewan kurban untuk Idul Adha

bangkapos.com
Hewan kurban sapi di Kota Pangkalpinang. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)   

BANGKAPOS.COM- Beberapa hari lagi kita akan menyambut hari raya Idul Adha 2022.

Idul Adha tentunya identik dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban baik sapi, kambing, dan domba.

Tapi taukah Anda, ternyata untuk merebahkan hewan kurban yang disembelih tak bisa dilakukan dengan sembarangan.

Hal ini harus dilakukan dengan tepat agar hewan tak merasakan sakit seperti disiksa.

Berdasarkan Pedoman Penerapan Kesejahteraan Hewan Pada Pemotongan Hewan Kurban, terdapat  dua metode perebahan hewan kurban.

Setelah hewan tiba ditempat penyembelihan dilakukan perebahan hewan dengan metode yang seminimal mungkin menyebabkan rasa sakit pada hewan misalnya dengan menggunakan metode Burley atau metode Reef/Rope Squeeze:

Pemotongan hewan kurban di Kantor PWI Bangka Belitung Kamis (22/7/2021).

Metode Burley

Pada metode ini tali dilingkarkan pada leher.

Ujung tali yang satu dimasukkan ke dalam ketiak kaki kanan kemudian disilangkan di atas punggung kemudian dimasukkan ke lipatan paha kiri (selangkangan).

Ujung tali yang lain dimasukkan ke dalam ketiak kaki kiri lalu disilangkan di atas punggung kemudian dimasukkan ke dalam lipatan paha kanan (selangkangan).

Jika kedua ujung tali ditarik, sapi akan rebah.

Operator dapat mengendalikan arah rebah hewan dengan menarik tali perebah sedemikian rupa sehingga hewan dipaksa rebah ke salah satu arah.

Baca juga: Arab Saudi Lebaran Idul Adha Besok Sabtu, Mengapa Indonesia Bisa Beda Hari, Ini Penjelasannya

Metode Reef atau Rope Squeeze

Pada metode ini tali dilingkarkan pada leher.

Melalui bagian bawah sapi, ujung tali dipegang dan dilingkarkan pada tubuhnya di bawah badan tali dari tali yang di dekat simpul untuk membuat sebuah ikatan mati tepat di belakang pundak.

Dengan membawa ujung tali melewati punggung sapi lagi, buatlah sebuah ikatan mati lagi tepat di depan ambing.

Jika tali ditarik, sapi akan rebah.

Dalam proses ini, petugas harus memastikan posisi ekor hewan terutama sapi/kerbau dalam posisi tak tertekuk dan tidak mendudiki hewan tersebut.

Selanjutnya, kepala hewan diletakan pada alat penyangga yang tadi telah dibuat.

Kemudian pisau diposisikan di bawah dagu (posisi tulang leher 1- 3 dan penyembelih membaca “Bismillahi Allahu Akbar”.

Pada proses ini, penyembelihan dilakukan dengan memotong 3 saluran yakni pembuluh darah, saluran nafas dan saluran makan, sekaligus dengan sekali tarikan.

Lalu hewan dibiarkan, sampai darah tidak memancar lagi dan hewan benar-benar mati atau tidak ada refleks kornea dalam kurun waktu kurang lebih selama 2 menit.

Setelah itulah hewan kurban bisa diproses untuk dikuliti atau dipilah dagingnya.

Ilustrasi hewan kurban sapi di peternakan di Pangkalpinang.

Sementara itu inilah tata cara penyembelihan hewan kurban sesuai dengan syariat islam, mulai dari lokasi, sarana, alat dan bahan.

1. Pada saat penyembelihan hewan kurban, lokasi tempat penampungan dan penanganan daging harus terpisah

2. Tempat penyembelihan haruslah diberikan pembatas atau penutup agar tak dilihat orang banyak maupun hewan kurban lainnya

3. Sediakan pisau dan pengasahnya, untuk sapi panjang mata pisau minimal 30 cm, kambing/domba minimal 20 cm). Ketajaman pisau bisa dicoba dengan cara membelah kertas A4 secara vertikal maupun sekali tebas

4. Tersedia lubang penampungan darah dengan ukuran: 

• Panjang x lebar untuk domba/kambing dan sapi/kerbau 0,5 m x 0,5 m (setiap 10 ekor hewan; 
• Kedalaman 0,5 m untuk domba/kambing dan untuk sapi/kerbau 1,0 m (setiap 10 ekor hewan); 

5. Tersedia penyangga kepala untuk memudahkan 
penyembelihan, dapat terbuat dari balok kayu atau 
bahan lain yang sesuai dengan ukuran ukuran 7 cm x 15 cm x 75 cm

6. Lantai/alas tempat penyembelihan tidak licin dan tidak langsung menyentuh tanah

7. Tali tambang dengan diameter minimal 2 cm;

8. Sarana air bersih yang cukup dan sabun untuk  membersihkan peralatan dan tangan

Selanjutnya memasuki proses persiapan penyembelihan, para petugas kurban harus memastikan hewan kurban tidak diberikan makan dalam kurun waktu 12 jam terakhir.

Melainkan hanya sekedar minum saja yang diperbolehkan.

Kemudian bagi hewan yang baru tiba di lokasi penyembelihan diistirahakan terlebih dahulu sela tiga jam terakhir.

Selain itu, sebelum menyembelih, petugas harus memastikan hewan kurban sudah dalam posisi rebah yang benar agar memudahkan tiap proses penyembelihan.

Kemudian baru mengikat kaki hewan namun tak menyakiti.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved