Cuma di Negara Brunei Darussalam Selembar Uang Bisa Setara Rp100 Juta
Uniknya mata uang Brunei Darussalam, selembarnya bisa setara nominal Rp100 juta
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Dedy Qurniawan
Bayangkan uang Rp100 juta hanya perlu selembar saja di negara itu.
"Jangan terkejut kalau di Brunei ada duit senial Rp 100 juta itu cukup satu lembar," tandas dia.
Selain itu Wulan juga menjelaskan kebingungan banyak orang soal mata uang Brunei dan Malaysia yang sama-sama disebut ringgit.
Wulan menjelaskan ringgit Brunei dan Malaysia kini ternyata berbeda.
Dulunya di tahun 1967, tiga negara yakni Brunei, Malaysia, dan Singapura memang memiliki perjanjian kesepakatan untuk mengunakan satu mata uang saja.
Namun Wulan mengatakan di tahun 1973 Malaysia menarik diri dan berakhir dengan menggunakan mata uang masing-masing.
Jika diperhatikan, penaman mata uang Brunei adalah ringgit Brunei atau dollar Brunei.
Ringgit Brunei dan dollar Brunei tidaklah sama dengan ringgit Malaysia atau
Di sini walaupun kita sebut ringgit tetapi sebenarnya adalah ringgit Brunei bukan Malaysia," kata Wulan.
Tetapi Wulan menuturkan bahwa nilai pertukaran antara mata uang Brunei dan Singapura adalah sama.
"Kalau kalian travelling ke Singapura membawa uang Brunei kalian akan dapat mempegrunakannya di Singapura, begitu pula sebaliknya," tambahnya.
Baca juga: Jarang Dibahas, Inilah Anak-anak Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dari Ketiga Istrinya
Disebutkan Wulan Hal itu berlaku untuk semua pecahan uang terkecuali 1 dollar brunei dan 1 dollar singapura koin.
Selain itu uang kertas Brunei juga dibuat dari bahan yang tak biasa.
Dia mengatakan uang kertas di Brunei terbuat dari bahan polimer yang tak mudah rusak.
Uang kertas itu tak akan bisa terkekuk meski sudah dilipat.
Uang tersebut juga tak mudah lusuh, kusut, bahkan rusak meski tergiling di mesin cuci.
"Kalau tertekuk atau tak sengaja digiling di mesin cuci tidak akan rusak," ujar Wulan.
Tentunya hal ini jauh berbeda dari uang kertas Indonesia, yang gampang sekali rusak atau sobek saat basah dan tergiling mesin cuci.
(Bangkapos.com/Vigestha Repit)