Tony Blair Sebut Dominasi Barat Segera Berakhir, Ternyata China Jadi Dalangnya

Dunia, kata Blair, berada pada titik balik dalam sejarah yang sebanding dengan akhir Perang Dunia II atau runtuhnya Uni Soviet: tetapi kali ini ...

Tangkap layar TASS
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping 

BANGKAPOS.COM -- Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair sebut dominasi barat segera berakhir,

Tony Blair pun mengungkapkan fakta tentang berakhirnya dominasi Barat di dunia.

Disebutkan, negara yang termasuk Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dianggap tak sebanding dengan kuatnya China yang bermitra dengan Rusia.

Hal ini merujuk pada invasi Rusia di Ukraina, Tony Blair mengatakan, Barat tak berkuasa.

Dituliskan di artikel Aljazeera, Blair menjelaskan, perang Ukraina menunjukkan bahwa dominasi Barat akan segera berakhir ketika China naik ke status negara adidaya dalam kemitraan dengan Rusia.

Baca juga: Intip Gaya Pacaran Anya Geraldine dan Nadif Zahiruddin, Tadinya Sempat Backstreet

Baca juga: Mantan Intelejen TNI Ini Heran Kasus Penembakan Brigadir J Bergeser Jadi Pelecehan Seksual

Baca juga: Cintanya Bikin Tekor Satu Desa, Tukang Listrik ini Dikeroyok Warga Sekampung Saat Ngapeli Pacar

Baca juga: 7 Doa untuk Hari Senin Pagi, Bisa Melancarkan Segala Urusan Dunia Akhirat & Terhindar dari Musibah

Baca juga: Rumah Berlapis Emas dan Honor Rp50 Juta, Andre Taulany Ternyata Pernah Digaji Rp350 Ribu

Demikian menjadi satu di antara perubahan paling signifikan dalam berabad-abad, kata Blair.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. China disebut sebagai dalang akan berakhirnya dominasi Barat merujuk pada perang Rusia dan Ukraina menurut eks PM Inggris Tonny Blair
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. China disebut sebagai dalang akan berakhirnya dominasi Barat merujuk pada perang Rusia dan Ukraina menurut eks PM Inggris Tonny Blair (Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP)

Dunia, kata Blair, berada pada titik balik dalam sejarah yang sebanding dengan akhir Perang Dunia II atau runtuhnya Uni Soviet: tetapi kali ini Barat jelas tidak berkuasa.

“Kita akan mengakhiri dominasi politik dan ekonomi Barat,” kata Blair dalam kuliah berjudul Setelah Ukraina, Pelajaran Apa Sekarang untuk Kepemimpinan Barat?, menurut teks pidato di forum yang mendukung aliansi antara Amerika Serikat dan Eropa di Ditchley Park di sebelah barat London.

"Dunia setidaknya akan menjadi bipolar dan mungkin multipolar. Perubahan geopolitik terbesar abad ini akan datang dari China, bukan Rusia," kata Blair.

Petugas pemadam kebakaran mengambil puing-puing dari sebuah bangunan yang rusak setelah serangan udara Rusia di kota Vinnytsia, Ukraina barat-tengah, pada 14 Juli 2022. Eks PM Inggris Tonny Blair Sebut Dominasi Barat Segera Berakhir, China Jadi Dalangnya
Petugas pemadam kebakaran mengambil puing-puing dari sebuah bangunan yang rusak setelah serangan udara Rusia di kota Vinnytsia, Ukraina barat-tengah, pada 14 Juli 2022. Eks PM Inggris Tonny Blair Sebut Dominasi Barat Segera Berakhir, China Jadi Dalangnya (Sergei SUPINSKY / AFP)

50 Ribu Korban Tentara Rusia

Sementara diberitakan Mirror, 50.000 tentara Rusia tewas atau terluka dalam perang di Ukraina.

Hal itu diungkap oleh Kepala Angkatan Bersenjata Inggris atau Kepala Staf Pertahanan Laksamana Sir Tony Radakin.

Radakin tegas menyatakan jumlah korban tentara Rusia setelah bertemu dengan perwira Ukraina.

Baca juga: TKW Indonesia Ungkap Cukup Bawa Barang ini saat Akan Berangkat Kerja ke Arab Saudi, Simpel Banget

Baca juga: Ferdy Sambo, si Jenderal Bintang Dua Termuda, Dulu Dikenal Intel Berambut Gondrong Pemburu Bandit

Baca juga: dr Aisah Dahlan Ungkap Pelakor Biasanya Orang Terdekat, Sebut 4 Wanita ini Berpotensi Jadi Pelakor

Baca juga: Luna Maya Semakin Kece, Jepit Rambut Mini ini Ternyata Lebih Mahal dari Handphone, Segini Harganya

Baca juga: 8 Bacaan Doa Agar Anak Pintar, Soleh dan Cerdas Serta Kuat Hafalan, Dipanjatkan usai Dzikir Sholat

Menurutnya, dari hasil pertemuan di Kyiv, pemimpin pertahanan negara berencana memulihkan wilayah terdampak perang.

“Mereka melihat Rusia yang sedang berjuang, Rusia yang kami nilai telah kehilangan lebih dari 30 persen efektivitas tempur daratnya," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved