Kisah Pieter Sambo yang Batal Jadi Kapolri di Zaman Soeharto, Penyebabnya Diungkap LB Moerdani
Kisah Pieter Sambo yang Batal Jadi Kapolri di Zaman Soeharto Soeharto, Penyebabnya Diungkap LB Moerdani
BANGKAPOS.COM - Berikut ini kisah tentang sosok mendiang jenderal polisi bernama Pieter Sambo yang batal jadi Kapolri di era Presiden Soeharto.
Padahal SK Pieter Sambo sebagai Kapolri kala itu dikabarkan sudah ada di meja Soeharto.
Namun, ia batal dilantik.
Benny Moerdani mengungkap penyebabnya langsung kepada Pieter Sambo.
Nah, kisah Pieter Sambo ini datang dari Andi M Isdar Jusuf, seorang advokat yang tinggal di Jakarta
Berikut ceritanya seperti dimuat dalam kanal opini Tribun Timur, berikut tulisan lengkapnya:
CERITA berikut ini tentang mendiang jenderal polisi bintang dua.
Dia perwira intelijen polisi berlatar belakang korps Brigade Mobil (Brimob).
Nama belakangnya Sambo.
Marga besar di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Nama depannya Pieter.
Saat pensiun tahun 1991, pangkatnya bukan Inspektur Jenderal (Irjen) polisi melainkan mayor jenderal polisi.
Almarhum Mayjen (Pol) Pieter Sambo, pensiun dari korps Bhayangkara dengan meninggalkan kehormatan dan pengabdian; 1 rumah sederhana dan 1 rumah sakit ibu-anak di Makassar.
“Saya persembahkan rumah sakit ibu dan anak untuk istri saya yang dokter anak dari kredit di Bank BNI di masa krisis moneter (1998),” kata Sambo, di teras RS Luramay, Jl Jusuf Dg Ngawing, Panakkukang, Kota Ujungpandang, (kini Makassar) tahun 1992 silam.
Awal perkenalan saya dengan Pieter Sambo, terjadi di puncak kekuasaan Orde Baru, 1991.