KISAH PILU Nenek Wamalaka, Datang dari Sulawesi ke Bangka Cari Anaknya yang 35 Tahun Lalu Hobi Judi

KISAH Nenek Wamalaka Datang dari Sulawesi ke Bangka Cari Anaknya yang 35 Tahun Lalu Hobi Judi, Ternyata Sudah Meninggal dan Sempat Jadi Guru Ngaji

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
bangkapos.com / Tyas
Nenek Wamalaka yang datang jauh dari Sulawesi ke Bangka untuk mencari anaknya 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kisah pilu ini datang dari seorang nenek bernama Wamalaka (80).

Nenek Wamalaka adalah potret nyata bagaimana kisah kasih ibu sepanjang masa.

Ia rela datang jauh-jauh dari Sulawesi ke Pulau Bangka untuk mencari Abu Bakar, anaknya.

Nenek Wamalaka dan Abu Bakar terakhir bertemu sekitar 35 tahun lalu (sebelumnya disebut 25 tahun).

Nenek ini diantar keponakannya yang bernama Hijrah untuk bisa sampai ke Bangka, tepatnya di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Di Pulau Bangka ini tempat terakhir kali ia melihat anak laki-lakinya bernama Abu Bakar tersebut.

Di Bangka Wamalaka dan Hijrah lalu diantar seorang sopir Bandara Depati Amir menyambangi kantor Bangka Pos untuk meminta bantuan pada Kamis (21/7/2022).

Dari situlah kisah pilu Nenek Wamalaka terungkap.

Ya, meski sudah tua dan renta, semangat Nenek Wamalaka tak pudar demi menemukan anaknya yang diketahui bernama Abu Bakar.

Dengan nada lirih dan raut muka muram, nenek 80 tahun itu berharap pada Bangka Pos agar ia bisa mendapatkan bantuan informasi mengenai keberadaan anaknya.

Baca juga: Ingat Pasangan Slamet dan Nenek Rohaya? 5 Tahun Berlalu Begini Kabar Pernikahan 

Wamalaka bercerita dalam bahasa Bugis dan diterjemahkan Hijrah.

Kata dia, Abu Bakar tak lagi memberi kabar sejak pertemuan terakhir mereka 35 tahun lalu..

Dia memperkirakan Abu Bakar saat ini telah berusia 40-50 tahun.

"Terakhir ketemu 25 tahun (sudah diralat keponakannya menjadi 35 tahun) yang lalu. Itu sudah punya bini (istri) orang Jawa di Bangka," ujar Hijrah menerjemahkan perkataan Wamalaka yang berdialek bahasa Bugis.

Hijrah mengatakan, saat itu Abu Bakar berprofesi sebagai nelayan di Bangka.

Wamalaka sempat tinggal dengan anaknya itu selama satu setengah tahun lamanya.

"Pas terakhir itu, anaknya ngejala (kerja mencari) ikan, umak (Wamalaka) satu setengah tahun tinggal bersama Abu Bakar, hingga akhirnya pulang kampung dan tak bertemu lagi sampai hari ini," ungkapnya.

Dengan mata berkaca-kaca, nenek 80 tahun itu berkali-kali mengatakan ingin sekali bertemu anaknya.

Ia takut terjadi sesuatu terhadap Abu Bakar.

Ditambah lagi, beberapa malam Nenek Wamalaka sering memimpikan anaknya laki-laki tak berpakaian.

Hal itulah yang kemudian memantapkan hati Wamalaka terbang jauh-jauh ke Bangka Belitung.

"Umak bermalam-malam mimpi, anaknya enggak pakai baju, takut dia di penjara atau malu sama umak, karena memang terakhir diingatkan untuk tidak lagi berjudi" tambah Hirjah.

Selain mengkhawatirkan kondisi Abu Bakar, Wamalaka juga ingin sekali berkumpul dengan anaknya.

Wajar saja, di usia yang sudah tua, Wamalaka ternyata tinggal seorang diri di Bombana, Sulawesi Tenggara.

Dua anaknya yang lain dikatakan sudah meninggal dunia.

Ia sehari-hari pun harus berkebun dan menjual hasil kebunnya agar bisa bertahan hidup.

Bantuan pemerintah yang didapatkannya sesekali, menjadi modal ibu beranak tiga itu bisa berangkat ke Bangka Belitung mencari Abu Bakar.

Sang Anak Sudah Meninggal dan Sempat Jadi Guru Ngaji

Firasat Wamalaka tampaknya benar.

Selang beberapa hari ia berada di Bangka, kabar mengenai Abu Bakar akhirnya diperoleh.

Namun, kabar itu bukan kabar baik.

Sebab, Abu Bakar, anaknya yang dulu ia pesankan untuk berhenti hobi judi telah meninggal dunia.

Kabar duka itu disampaikan Hijrah, keponakan Wamalaka kepada Bangka Pos.

"Anak Wamalaka, Abu Bakar bin Lampiaro telah meninggal dunia 5 tahun yang lalu karena sakit di Pontianak," kata Hijrah kepada Bangkapos.com, Minggu (23/7/2022).

Baca juga: Terlihat Muda, Nenek 72 Tahun Ini Dituduh Lakukan Suntik Botoks, Rahasianya Cuma Stop Konsumsi Gula

Sebelum meninggalkan Pulau Bangka, Abu Bakar yang dulu dikenal hobi berjudi ternyata sempat menjadi seorang guru ngaji.

Ya, dibeberkan Hijrah bahwa Abu Bakar melancong ke Pontianak, Kalimantan Barat sejak 30 tahun silam.

"Abu Bakar ternyata selama ini berada di Pontianak Kalimantan, ia mungkin ada kerja disana," aku Hijrah.

Ia lantas memastikan bahwa Wamalaka ternyata lebih 25 tahun lamanya tak bertemu sang anak, ia mengira-ngira waktu mereka tidak lagi bersama sekitar 35 tahunan.

"Jadi dia (Abu Bakar) katanya pergi ke Pontianak sudah sekitar 30 tahunan, jadi yang kemarin 25 tahun itu sepertinya salah perkiraan, mungkin sekitar 35 tahunan ya, karena Wamalaka sudah banyak lupa," jelasnya.

Hijrah mengatakan, saat ini dirinya bersama Wamalaka berada di rumah seorang murid Abu Bakar yang ia panggil Imam, di salah satu pulau dekat Desa Sadai, Toboali, Bangka Selatan

Saat ditanya mengenai kondisi Wamalaka, Hijrah berkata dengan nada lirih bahwa umak-nya itu begitu sedih.

Betapa tidak, maksud hati ingin menemukan anaknya yang hilang, Wamalaka kini harus berduka mengetahui Abu Bakar telah lama berpulang.

Meski begitu mereka berdua masih mencoba berbagai cara untuk mencari informasi tentang menantu Wamalaka yang dikabarkan berada di Lampung.

Mereka baru akan kembali ke Pangkalpinang pada esok hari, dan rencananya bertolak ke Bombana, Sulawesi Tenggara di hari Selasa. (Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved